Bab. 09 || Prioritas Utama

64.2K 11.3K 1.9K
                                    

⚠️Awas Typo Bertebaran⚠️


-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Alarick membawa Miya menuju sebuah mall besar dipusat kota. Dia ingin Miya memilih barang yang dia sukai.

Tatapan mata Alarick terarah pada sebuah baju costum yang sangat lembut. Dia tersenyum miring. Lalu, membawa Miya ke toilet ganti baju.

"Coba Lo pake ini!"

Miya mendengus kesal. Dia meraih baju itu sambil menatap Alarick dengan tajam.

"Kelual," (Keluar)

"Ngga, nanti kalo Lo diculik gimana?"

Miya menatap Alarick dengan jengah. Lelaki itu sadar atau tidak sih bahwa dia adalah penculiknya disini, benar-benar tidak sadar diri.

"Au mau ganti aju," (Aku mau ganti baju) ucap Miya.

Alarick mengusap dagunya seraya berpikir, "Oh, ngode mau di pakein? Oke."

Miya melongo, meskipun dia masih kecil. Tapi, jika umurnya di gabung dengan kehidupan sebelumnya, dia lebih tua satu tahun dari Alarick.

Alarick mendekatkan dirinya, dia berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Miya. Melihat itu, Miya menendang wajah Alarick dengan tak berdosa.

"Om pedo, kelual." (Om pedo, keluar)

"Jangan panggil gue begitu, tepos."

Alarick menyingkirkan kaki Miya, terlihat di wajahnya jejak sepatu mungil balita itu. Dia mendengus kesal, "Iya, iya. Gue keluar, gue panggilin pelayan cewek buat bantu gantiin baju Lo."

Miya menghembuskan napas lega. Jika saja Alarick menolak, maka Miya tidak akan segan untuk menyundul 'Terong' nya. Pilihan bagus Alarick.

Beberapa saat setelah menunggu, Miya keluar dari ruang ganti dengan di gendong oleh seorang pelayan perempuan. Dia memberikan Miya pada Alarick yang pada saat itu masih terpesona.

"Lo cocok pake ini," ucap Alarick bangga. Merasa pilihannya adalah yang terbaik untuk Miya.

Sedangkan, Miya mendengus kesal. Hei, ini adalah baju costum babi. Maksudnya Miya cocok sebagai babi, begitu? Wah, Alarick ini benar-benar.

Miya meronta dari gendongan sang pelayan, meminta untuk diturunkan. Mengerti dengan maksud Miya, pelayan itu langsung menurunkannya dengan hati hati.

Bugh!

Dengan wajah datarnya, Miya menyundul 'Terong' milik Alarick. Membuat remaja lelaki itu melotot dan mengerang kesakitan.

"AAAAAA! SAKIT ANJING!!!"

"Ampus," (Mampus).

-o0o-

Barisan motor anggota Black Shadow mengiringi motor Zeus, sang Lord yang akan kembali memimpin sebuah perang.

Setelah Malvin mengatakan bahwa Alarick membawa seorang balita ke rumahnya. Zeus semakin yakin, bahwa dialah orang yang menculik Miya.

Alarick berani mengambil apa yang menjadi miliknya. Zeus akan membuat Alarick menyesali perbuatannya.

Zeus menghentikan motornya jalan yang cukup sepi. Menurut info yang dia dapat dari mata-matanya, Alarick sedang membawa Miya ke mall.

Antagonis PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang