Bab. 23 || Xander

46.9K 9.7K 3.6K
                                    

Kebablasan marathon boruto, jadi lupa😭 gue gak nonton boruto sebulan karena mo nabung episode. Pada akhirnya gak tahan juga pen nonton sampe bablas🤣

Maap ye Readers💓

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Gehna tersenyum menatap sepiring mie goreng dengan ayam crispy yang sangat menggugah selera. Gadis muda itu menoleh, hendak memberitahu sang Tuan putri bahwa makanannya sudah siap.

"Loh, Nona kemana?" Gumam Gehna.

Kemudian, Gehna berjalan menuju kamar Miya. Tetapi, tetap tidak ada. Rasa panik dan cemas mulai menghampiri perempuan itu karena Miya tidak di temukan di seluruh penjuru rumah.

"Lo ngapain sih?" Tanya Zeus.

Gehna menatap Zeus dengan mata yang memerah, hampir menangis. Dia sungguh khawatir. "Nona ngga ada di mana-mana, Tuan."

Zeus mengernyitkan dahinya.

"Satu jam yang lalu dia sama gue. Mungkin sekarang dia udah di kamarnya," ucap Zeus.

"Saya udah cari di mana-mana tapi ngga ada!" Kesal Gehna. Dia tengah panik sekarang dan Zeus terlihat santai sekali.

"Coba cari lagi. Mungkin dia lagi di kamar mandi?"

"Ngerti gak sih! Gue udah cari kemanapun dan Nona gak ada!" Gehna berteriak saking gemasnya.

"Tapi, tadi ulet ada," ucap Zeus kekeuh.

"Iya, tadi emang ada sama saya. Terus Nona minta saya bikinin mie karena saya juga lagi ada di dapur waktu itu."

"Ulet cuma minta masakin mie doang?"

"Ngga, sebelumnya Nona tanya, apa saya mau pergi ke-"

Gehna menghentikan ucapannya. Gadis itu terdiam begitu mengingat sesuatu. Tatapan matanya melebar seketika.

"Club," gumam Gehna.

-o0o-

"Jangan lupa pakai kondom ya, Papa. Aku ngga mau punya adik."

Xander membulatkan matanya karena ucapan yang baru saja Miya keluarkan dari mulutnya.

"Heh, Lo itu masih kecil. Emang Lo tau kondom itu apaan?!" Geram Xander.

"Tau. Kan Waktu kecil aku di kasih mainan kondom. Papa juga selalu nge-stok kondom. Itu sebabnya aku anak tunggal," ucap Miya sambil memberikan jempolnya pada Xander.

Miya selalu berhasil membuat Xander terkejut dengan segala perkataan dan tingkah laku gadis kecil itu.

"Papa mending bersihin kamar Papa dulu. Bau pandan," ucap Miya sambil menutup hidungnya.

"Lo-" Xavier tidak bisa berkata-kata. Ini pertama kalinya lelaki itu terdiam seperti orang bodoh saat ini.

Miya menatap kimono Xander yang terlihat menonjol. Melihat itu, Miya tersenyum sinis. "Adik Papa belum tidur ya? Ini kan udah malem, mau aku bantu gak?"

"Ngg-ARGHHHH!"

Xander menjerit keras saat Miya menendang selangkangannya. Rasanya sakit. Sungguh. Xander bahkan hampir meneteskan air mata saking sakitnya.

Antagonis PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang