Antagonis Papa

Bab. 34 || Takdir Dua Kehidupan

Teruntuk Shipper Alarick-Xander, silakan hilangkan harapan itu karena sampai kapanpun gak akan ada tambahan genre disini. Setiap Scane Alarick-Xander murni hanya untuk jokes🗿

Funfac, Authornya gak suka genre BL ya gess, cuma suka yang normal-normal aja, jadi jangan berharap lebih wkwkwk🤣🤣🤣

⚠️AWAS TYPO BERTEBARAN⚠️

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

-Flashback on-

"Ai, udah. Kasian dia,"

Ailu menatap sahabatnya, Karina yang mencoba menghentikannya untuk bertindak lebih jauh pada lelaki dihadapannya ini.

"Kenapa? Lo suka sama Argas?" Tanya Ailu sambil memandang remeh pada sosok lelaki yang beberapa hari lalu menyatakan cinta padanya. Namun, langsung di permalukan oleh gadis itu dengan sadis, bahkan sampai hari ini.

"Ngga. Gue cuma gak mau nanti ada guru yang liat," ucap Karina.

Kini, seperti biasa, Ailu sedang merundung laki-laki itu dengan cara menumpahkan air busuk di tubuhnya. Sayangnya, Argas hanya bisa diam. Dia bukan sosok yang lemah. Tapi, dia akan menjadi lemah jika berurusan dengan Ailu, orang yang dia cintai.

"Udah marahnya?" Tanya Argas lembut. Kurang lebih, Argas tak sengaja mengetahui tentang Rahasia keluarga Ailu. Tentang Ailu yang diabaikan oleh ayahnya. Hal itu juga yang membuat Ailu membenci Argas, karena lelaki itu bisa mengetahui sesuatu yang dia sembunyikan dihatinya.

Seperti saat ini, Argas tau Ailu pasti habis bertengkar dengan Ayahnya, karena itu mood-nya buruk dan melampiaskannya pada Argas.

Tidak apa, Argas yakin bisa menahannya. Meski Argas tau, dia telah menjatuhkan hati pada orang yang salah, tapi dia akan tetap berusaha.

"Gak usah sok baik Lo!" Sentak Ailu.

Argas tetap tersenyum. Senyum manis yang membingkai wajah tampannya, membuat siapapun yang melihat pasti akan langsung jatuh cinta.

Hingga hari-hari yang sama terus berlanjut dan tidak pernah berubah. Ailu masih merundungnya, dengan Argas yang masih mencintainya.

Ailu tidak jahat, dia hanya ingin dimengerti. Itulah hal yang Argas pikirkan untuk bisa memahami situasi yang sedang Ailu alami.

Terakhir kali Ailu bertemu dengannya adalah ketika Argas tersenyum saat Ailu melempar makanan yang sudah lelaki itu siapkan dengan susah payah ke wajahnya.

Lalu, pada akhirnya, Argas tidak mampu bertahan untuk Ailu, disaat Ailu mulai luluh oleh kesabarannya. Argas justru memilih berhenti. Bukan hanya berhenti mencintainya, tapi juga berhenti untuk hadir dalam hidupnya.

Setelahnya, kabar Argas yang bunuh diri di Rooftop sekolah menjadi topik utama. Semua menuding Ailu yang menjadi penyebab kematiannya.

Perasaan tulus yang selalu Ailu permainkan. Kini, Ailu sangat merindukannya.

-Flashback of-

Air mata Miya jatuh begitu ingatannya melayang pada kehidupannya yang lalu. Dia mengusap buku bersampul hitam itu dengan lembut dan membuka halaman selanjutnya.

Gue benci Lo Ailu Sastraina.

Miya menutup buku itu karena tak tahan dengan semua cacian Argas-ah, atau mungkin Xavier? Miya tidak percaya bahwa Xavier adalah Argas. Pantas saja dia selalu merasa nyaman berada di sisi anak itu.