Bab. 14 || Sang Pemeran Utama

55K 9.5K 1.1K
                                    

️⚠️ Awas Typo Bertebaran⚠️

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Setelah kejadian beberapa jam lalu yang sempat menghebohkan. Pesta terpaksa harus di hentikan. Miya sendiri masih tidak menyangka bahwa dia membuat anak orang masuk rumah sakit dihari ulang tahunnya sendiri.

Meskipun itu juga karena ketidaksopanan Xavier, tetap saja dia juga bersalah karena terbawa emosi. Jiwa Miya itu lebih tua dari Xavier. Jadi, seharusnya Miya lebih bisa mengatur emosinya.

"Lagi mikirin apa si? Muka Lo kusut banget," Alarick muncul tiba-tiba, mengagetkan Miya.

Lelaki itu merebahkan kepalanya dipaha Miya. Heran, sepertinya Alarick suka sekali tidur dengan posisi seperti itu. Membuat kaki Miya kesemutan saja.

"Lo tenang aja, meskipun tuh bocil lebih kaya dari gue. Dia ngga akan bisa masukin Lo ke penjara gara-gara dipukul," ucap Alarick.

Zeus yang melihat kedekatan Alarick dan Miya di kasurnya pun menarik kaki Alarick. Hingga, lelaki itu terseret dan jatuh di lantai.

"Pergi Lo, ini udah malem. Gue sama ulet mau tidur!"

Alarick mengusap bokongnya yang terasa sakit sambil menatap Zeus dengan tajam.

"Besok kan hari libur, mumpung gue lagi gak ada tugas kuliah juga. Gue mau nginep disini," ucap Alarick.

Alarick merebahkan kembali dirinya di samping Miya dengan cepat. Membuat Zeus menggeram kesal.

"Lo ngga punya rumah apa gimana? Keluar Lo, tidur dikamar lain!"

"Gue mau tidur disini," bantah Alarick.

Miya terkekeh pelan sambil menatap mereka berdua. Jika dilihat dari alur Komik, Alarick dan Zeus saling berperang dan membunuh karena sang pemeran utama. Cukup menyenangkan melihat tingkah mereka sebelum bertemu dengan Athena seperti ini.

"Keluar gak?!"

Alarick menelungkup kan tubuhnya. Berpura-pura tidur sambil menggenggam tangan kanan Miya.

"Papa, aku ngantuk."

Zeus yang tadinya ingin kembali berteriak, mengurungkan niatnya. Lelaki itu menatap Miya lama sebelum menghela napas.

"Oke, Lo boleh tidur disini. Tapi, cuma malem ini aja!"

Alarick tersenyum senang. Sedangkan, Zeus dengan wajah masamnya berbaring disisi Miya yang satunya.

"Oh iya, dengan syarat harus di batesin guling!"

Kemudian, Zeus menaruh sebuah guling yang menjadi pembatas antara Alarick dan Miya. Membuat Alarick mendengus kesal, walau pada akhirnya terpaksa menyetujui.

Akhir-akhir ini, mereka berdua memang jarang berada di samping Miya karena kesibukan sebagai CEO dan Mahasiswa.

Miya yang berada di tengah-tengah berusaha tertidur dengan memejamkan matanya. Tapi, lagi-lagi wajah seorang anak bernama Xavier Reheart itulah yang muncul.

Antagonis PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang