Season 1 - Ending

828 94 50
                                    

Johnny POV

Aku dan Yuta memilih menaiki kapal dibandingkan menaiki kereta, untuk meminimalisir kemungkinan ada penyihir lain yang menaiki kereta saat kami tiba di stasiun

Semua perlengkapan kami sudah kami siapkan, aku dan Yuta mulai memasuki kapal. Rasa aneh masih menyelimutiku, kami biasa untuk berjalan bertiga. Namun, perjalanan kali ini aku harus mengantarkan salah satu dari kami.

"Johnny.... Kau sudah siap?" Ucap Yuta pada diriku yang berdiri di deck kapal

"Aku tidak akan pernah siap, Yuta"

"Tidak ada yang pernah bisa memprediksi hal ini"

"Mengapa harus dia?" Ucapku geram

"Kau merasakan hal yang janggal?"

"Terlalu banyak hal yang janggal, tapi semua menjadi sia-sia saat aku berusaha menyelidikinya"

"Kau sudah menemukan siapa mata-matanya?"

"Kau masih membahas hal bodoh itu!!!"

"Kau belum menemukannya.... Atau mungkin berusaha menutupinya?"

"Siapa yang kau sebut mata-mata?" Ucapku dingin

"Moon Taeil" aku benci nama Taeil hyung terlontar dari bibir Yuta saat kami membahas hal itu

"Bercandamu tidak lucu Yuta... Bukankah Winwin lebih terlihat seperti mata-mata"

"Brengsek!!!! Kita tak sedang membahas Winwin!!"

"Kau yang memulai dengan membahas Taeil Hyung!!!"

"Kenyataannya... Semua mengarah pada Taeil hyung"

"Kau mempercayai rumor yang beredar mengenai Taeil hyung adalah Ophiuchus"

"Teruslah mengelak Johnny.... Sampai akhirnya kau akan sakit hati menyadari kebenaran fakta itu"

"Kau seolah telah mengetahui seluruh faktanya" aku semakin geram mendengar kata-kata Yuta

"Bukankah itu alasan kematian Taeyong sesungguhnya" aku bisa merasakan sindiran dari perkataan Yuta itu

"The One dalang dibalik semua ini" aku mengeratkan rahangku

"Ia memang dalang... Tapi pion dari The One masih ada didekat kita"

"Berhenti membuat deduksi yang menyesatkan, Yuta!!!"

"Kita liat siapa sebenarnya mata-mata itu" ucap Yuta memberikan smirk padaku

Rasa ketakutanku semakin menjadi, aku berusaha untuk menutup mata dengan kemungkinan itu. Aku tak sanggup membayangkan jika penghianat itu adalah Taeil hyung, untuk sekedar memikirkan saja bagiku itu menyakitkan

Yuta meninggalkanku dengan segudang tanda tanya, aku sendiri tak yakin dengan apa yang akan aku pilih kedepannya. Semuanya terasa cepat dan aku seperti orang bodoh yang tak bisa melakukan apapun

Aku hanya memandangi lautan yang luas, tenggelam dalam pikiranku sendiri.

🌱

"Masih memikirkan hal itu?" Ucap Yuta menyadarkanku

"Kepalaku terasa pecah untuk memikirkan hal itu"

"Semua sudah jelas, apa lagi yang kau pikirkan?"

"Apa kau akan mengkhianatiku?"

"Setelah apa yang kita lakukan? Tidak... Aku masih bisa mempercayaimu"

"Rasanya menyakitkan jika yang mengkhianati adalah orang terdekat, aku hanya mempercayaimu dan Taeil hyung"

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang