Chapter 45 (Tournament - II)

779 103 7
                                    

Ten POV

"Kau sudah siap?"

"Kau sudah kembali? Aku mulai terbiasa kau memanggilku tanpa kata hyung" Ujarku

"Kau sendiri terlihat tidak keberatan"

"Hanya selisih setahun... Bukan masalah buatku"

"Aku penasaran untuk apa adikmu ada di hutan kegelapan saat penyerangan padaku dan Doyoung?" tanyaku

"Aku lupa menanyai Sungchan, apa itu menganggumu hyung?"

"Hanya penasaran, tanpa kau memberitahuku bukan masalah besar" ujarku sembari mempersiapkan diri

"Kau yakin hanya mengandalkan rune? Tidak membutuhkan tongkat sihir?"

"Kau membuatku terlihat seperti anak kecil... Aku bisa menanganinya Jung, percaya padaku"

"Kau bertahan disana hyung bukan melawannya"

"Yaaa... Yaaa... Yaaa... Aku ingat Jung Leader"

Aku mulai bosan mendengar petuah dari Jaehyun, entah apa yang sebenarnya akan terjadi hingga ia sebegitunya. Aku memang kesulitan untuk memfokuskan energi untuk sihir tipe penyerangan, dan ya... Aku memang bukan petarung yang baik.

Permintaan Jaehyun terasa aneh buatku, hanya memintaku bertahan. Ia seakan tak masalah jika aku membawa kekalahan pada tim, cukup aneh untuk seorang Jung dan tentu Hydra house dimana ambisi, ego, dan harga diri sangat di junjung tinggi

Panggilan terdengar menyadarkanku untuk segera masuk ke arena, aku meninggalkan Jaehyun yang masih berdiri di posisinya itu. Aku mengatur nafasku, sial jantungku berdetak sangat kencang.

Pintu dibuka dan cahaya seketika masuk dalam mataku membuatku terpaksa menutup mata sejenak untuk beradaptasi kembali. Mataku langsung terpaku pada naga yang menatapku tajam, tak perlu kekuatan lebih untuk tau jika naga ini jelas naga liar dengan aura pembunuh yang sangat kuat, aku mencoba menganalisis singkat untuk mencari titik kelemahan naga.

Setiap naga tentu memiliki kelemahan, aku tidak asing dengan naga ini. Aku cukup memiliki keuntungan karena tipe penyeranganku jarak jauh dan ia naga tipe jarak dekat, aku hanya perlu menjaga jarak dari area serangan dia. Aku perlu mencari titik buta untuk melakukan serangan

Masa bodoh dengan apa yang di ucapkan Jaehyun, aku pastikan membawa kemenangan untuk Hydra. Aku melangkahkan kakiku dengan yakin , riuh penonton terdengar dengan jelas di telingaku, rune pelindung langsung mengelilingi arena seakan menjadi sangkar bagiku dan naga di hadapanku

Geraman terdengar olehku dan naga itu mengaum dengan keras menghadapku. Lingkaran rune mengelilingi kedua tanganku, aku bersiap menerima serangan darinya. Naga itu mulai menyerangku dengan hembusan angin akibat hempasan kedua sayapnya, ia mulai terbang rendah. Kakinya yang terantai membuatnya tak bisa untuk terbang terlalu tinggi.

Aku mulai memprediksi titik buta serangannya dan jangkauan pergerakannya. Double sial... Seluruh kubah ini menjadi area penyerangannya,  mereka benar berniat untuk membunuh siapapun yang masuk.

Hembusan angin semakin kuat seiring pergerakan sayapnya yang cepat, aku mulai berpindah mengitarinya dengan cepat. Pergerakanku berdampak padanya yang kesulitan mengontrol kestabilan tubuhnya di udara. Ia mulai mendarat dan kembali menggeram, aku diam dalam posisi siaga untuk mengumpulkna energi kembali.

Waktu terus berjalan dan baru 15 menit berlalu, naga itu tak bergerak setelah tadi ia terbang. Energiku sendiri sudah mulai kembali, masih tersisa 30 menit dari akhir pertarungan ini. Aku kesal karena tak ada penyerangan lagi dari sang naga.

Aku mulai menyerangnya dengan melemparkan batu batuan kearahnya dengan rune milikku. Ia mulai bergerak dari posisinya dan menyelimuti dirinya dengan sayapnya, aku menghentikan seranganku dan sayap naga itu membuka kembali. Aku langsung terpaku menatap bola matanya yang menatapku tajam, saat itu juga ia langsung bergerak menyerangku dengan tanduknya

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang