Chapter 8

1.4K 193 24
                                    

~Potion Class~

~Potion Class~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisung... Jisung...." Panggil Chenle, suara Chenle yang kecil membuat jisung tak dapat mendengarnya.

Chenle beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke arah Sungchan, membuat pria tinggi itu menghentikan kegiatan menuang ramuan dan memfokuskan untuk mendengar apa yang Chenle ucapkan

"Kenapa lagi le?"

"Dia menyebalkan"

"Tidak bisakah kalian tidak bertengkar dalan waktu setidaknya satu hari?"

"Dia yang mulai Sungchan, jika dia tidak membuat masalah aku tak akan bertengkar dengannya"

"Kenapa kau tidak membantunya membuat ramuan atau melakukan hal yang lebih berguna selain menganggunya?"

"Aku bertanya apa yang harus ku lakukan tapi ia tak juga bersuara. Aku menyesal sekelompok denganya"

"Kau bilang menyesal Namun setiap tugas ataupun yang membutuhkan patner kau selalu memilihnya"

"Kau tidak mengerti" Chenle kembali menekuk bibirnya, bukan pertama kali bagi Sungchan menghadapi pertengkaran kedua sahabat itu

"Mumpung profesor Heechul tidak ada kau bisa mencari ramuan yang menarik dan kita buat sekarang" bujukan Sungchan sungguh menarik minat Chenle. Membuat pria manis itu beranjak menuju sudut ruangan yang berisi buku-buku ramuan kuno

Ia mulai membaca judul-judul dari buku, tetapi tak ada satupun yang membuatnya tertarik. Ia mengedarkan pandangannya, mencari buku yang bisa ia jadikan ide membuat ramuan

Ia merasa asing melihat buku kuno yang tersusun di atas meja, ia cukup tak yakin jika buku itu masih bisa digunakan, bahkan untuk membaca judulnya terasa sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia merasa asing melihat buku kuno yang tersusun di atas meja, ia cukup tak yakin jika buku itu masih bisa digunakan, bahkan untuk membaca judulnya terasa sulit. Ia menoleh kebelakang meliat apakah ada orang yang memperhatikannya.

Setelah ia yakin tak ada yang memeperhatikannya,ia berjalan pelan menuju tumpukan buku itu, bau kertas tua tercium menyengat. Rasa penasaran semakin memuncak mrmbuatnya nekat membuka.

Ia mengambil buku teratas dan membuka perlahan untuk meminimalkan suara yang timbul, sebuah kertas tersalip didalam buku itu. Kertas itu terihat baru dibandingkan buku yang ia buka.

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang