Winwin POV
"Doakan aku Hyung" ujarku pada Johnny hyung
"Tanpa kau bilang aku tentu akan mendoakan" ujar Johnny hyung menepuk bahuku
"Hyung harus semangat, kita semua juga merindukan Taeil hyung"
"Aku selalu ingat kau salah satu adik kesayangannya... Bahkan aku pernah cemburu ia memberikan perhatian lebih padamu"
"Hyung juga sering usil membuat Yuta hyung cemburu" ujarku mencoba mengalihkan topik
"Mengalihkan topik ehhmmm" ujarnya menaik alis
"Aku merasa telah membesarkan anak" ujarnya kembali mendramatisir keadaan. Aku hanya bisa memutar bola mataku
"Hyung berhenti bertingkah aneh" ujar Jungwoo
"Aku rasa hyung semakin stress" ujar Dino pada Minghao
"Hyung kau semakin terlihat aneh" ujar Mark
"Sebaiknya aku pergi sekarang" ujarku pusing
"Hati-hati hyung" ujar Dino
"Hyung harus kembali dengan selamat" ujar Mark
"Kalian seakan mengirimku ke medan perang" ujarku
Aku berjalan meninggalkan tenda dan bersiap memasuki arena. Geraman naga dan nyala api yang menyilaukan tak menggentarkanku untuk melangkah maju. Aku menghembuskan nafas berat dan mulai memasuki arena
Sambutan dari sang naga api padaku membuatku langsung menahan serangannya dengan rune. Jam mulai menghitung mundur, dan pertarungan dengan resmi dimulai. Riuh teriakan tak membuatku hilang fokus, sebaliknya aku langsung mengabaikan dan memfokuskna pada naga di hadapanku.
Naga api bukan naga yang pertama aku hadapai, berteman dengan keluarga huang membuatku secara tak langsung bisa terbiasa untuk berurusan dengan naga. Titik buta berada tepat dibawah rahang dekat dengan leher dan didekat jantung untuk tempat kantung apinya.
Permasalahan yang jelas harus aku hadapi bagaimana cara untuk mendekati naga itu. Aku mulai membuat rune di langit untuk menciptakan badai selagi ia masih menatapku. Persiapanku untuk menciptakan badai sudah siap, hanya menunggu timing yang tepat. Kali ini aku mencoba untuk menyerangnya dari jarak dekat.
Aku membuat rune untuk mengeluarkan tongkatku, cukup panjang untuk mencapai tubuhnya tanpa harus banyak bergerak. Aku mulai memutar tongkatku dang mengarahkan pada naga dihadapanku. Naga itu mulai terbang rendah dan aku mulai membuat rune untuk melawan hembusan angin, aku mendorong angin yang timbun dengan angin yang keluar dari rune ku
Energi yang aku keluarkan cukup membuatnya terhempas ke belakang meski tidak sampai menabrak dinding. Aku mulai melangkah maju ketika ada celah titik kelemahan naga itu terpampang jelas. Aku langsung menekan rahangnya dan menimbulkan geraman yang keras
aku melompat dengan bertumpu pada tongkatku, aku melewati tubuh naga itu. Tangannya tak tinggal diam berusaha menggapai tubuhku, aku mendorong tubuhku hingga menghindari cakarnya yang tajam
Naga itu menghempaskan tongkat milikku membuatku melepaskan tongkat dan dengan cepat membuat rune. Menahan serangan api darinya. Tepat saat aku mendarat di tanah
Aku melupakan ekornya yang bersiap menyerangku, membuatku memindahkan sebelah tanganku menahan serangan ekor darinya. Sialnya ia tak berhenti menyemburkan api, hinga aku mengorbankan bagian lengan jubahku dilalap api.
Aku menadahkan kepalaku untuk melihat waktu, disana terlihat masih tersisa 28 menit lagi. Kondisiku masih memungkinkan untuk bertarung, aku kembali bersiap untuk memanggil topan. Rune mulai siap di kanan dan kiri, seketika topan mulai berjalan mengitari naga itu. Ia seakan melihat topan disekelilingnya biasa, ia malah menyemburkan api membuat topan itu dikelilingi api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sternzeichen [Rendezvous]
خيال (فانتازيا)Akademi Sternzeichen tempat dimana penyihir mempelajari sihir tingkat tinggi, hanya penyihir pilihan yang dapat masuk kedalam akademi ini Pair : Johnny x Taeil Taeyong x Ten Yuta x Winwin Jaehyun x Doyoung Kun x Yangyang Lucas x Jungwoo Hendery x Xi...