Bonus Chapter (Luwoo x Henxiao)

393 40 5
                                    

⚠️ 21+, Explisit, Dirty ⚠️

Jungwoo POV

Aku hanya bisa menghela nafas dengan berat, apalagi kalau bukan karena kelakuan Lucas yang di luar nalar. Rasanya setiap aku tak berada disampingnya ia selalu terluka, entah karena kecerobohannya sendiri ataupun karena ia memang ingin bertarung

"Baobei...." Ucapnya memanggilku dari atas kasur

"Kali ini apalagi alasanmu?" Ucapku mendekap kedua tanganku didada

"Aku bertengkar dengan..... Hendery" ucapnya sedikit gugup

"Huang Xuxi, kau tau bukan aku benci seorang pembohong!!!" Ucapku meraih dagunya, membuatnya menatap mataku

"Aku benci mereka kembali mengejekmu" Lucas memutuskan untuk membuang muka

"Berikan tanganmu" aku mengulurkan tanganku, menunggu ia menyambut kedua tanganku itu

Lucas memberikan kedua tangannya, mengenggam erat tanganku. Perbedaan ukuran yang sangat kontras, membuat tanganku menjadi sangat kecil

Aku mengarahkan kedua tangannya menutup telinga, aku tersenyum lembut padanya. Aku tau alasan dari semua tindakannya tak lain karena diriku juga

"Tanganmu lebih berguna untuk menutup telingamu dibandingkan harus memukul mereka. kau tak bisa terus melakukan hal itu sayang" ucapku

"Mereka tak mengenalmu tapi dengan mudahnya melebeli dirimu buruk!!"

"Xuxi, apa dimatamu aku buruk?"

"Baobei.... Kau sempurna, aku tak bisa mendeskripsikan kata yang tepat untuk mengambarkan betapa sempurnanya kamu"

"Maka itu cukup untukku, selama kau tak melihatku buruk aku bisa mengabaikan pendpaat orang lain"

"Kau terlalu baik baobei, mereka akan terus menginjakmu"

"Aku berterima kasih atas pembelaanmu, tapi sayang... Aku tak suka jika pada akhirnya kau sendiri ikit terluka" aku mengusap pelan pipinya

"Ini tidak sakit, aku lebih sakit melihat mulut murahan mereka mencibirmu" Lucas dan emosinya selalu sulit ditaklukkan

Aku memilih duduk di pangkuannya, memeluknya dan mengusap punggungnya. Aku bisa merasakan beban berat di pundakku

"Aku selalu merasa tak cukup, aku merasa bangga memilikimu merasa kau anugrah tapi disisi lain ketakutan itu terasa semakin jelas.... Seakan suatu saat kau bisa pergi dengan mudah"

"Mengapa kau takut masa depan? Jika aku ingin pergi...."

"Kau tak boleh pergi!!!" Lucas mengeratkan pelukkannya, seperti anak kecil yang tak rela jika miliknya diambil

"Aku bisa pergi jika aku ingin, tapi kenyataannya.... Aku disini" pelukkan Lucas melonggar tapi ia tetap tak melepaskan pelukkannya itu

Aku menciumnya pelan, menyatukan bibirku dengan bibirnya. Perlahan ciuman kami berubah menuntut, aku bisa mengecap rasa anyir darah dari luka di bibirnya

Lucas terus menautkan bibir kami, menghisap pelan bibirku. Aku bisa pastikan bibirku akan membengkak esok

Kmi melepaskan tautan kami, memutus benang saliva yang sempat terpaut. Aku memandang wajah lucas, tatapan matanya mulai buram penuh akan hasrat

"Xuxi..." Ucapku untuk memastikan kesadarannya

"Call my name baobei, i love how you call my name with your sweet voice"

"Huang.... Xu... Xi..." Ucapku menyebukan namanya

"Yes.... Baobei. Now.... What do you want?" Ucapnya membelai pelan perutku

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang