Chapter 44 - (Tournament - I)

857 111 14
                                    

3rd Person POV

~ Leviathan House ~

Tournament akan digelar sebentar lagi, seluruh perwakilan house dan tentu saja prefect bersiap untuk pembukaan tournament. Dilain sisi anggota masing-masing house sudah memenuhi tribun.

Mari menjelajah ke setiap ruangan khusus mereka. Kita mulai dari Leviathan House, Doyoung mulai melakukan pengecekkan ulang terhadap kelima perwakilan. Sedangkan Kun seolah pasrah dan hanya mengikuti apa yang Doyoung arahkan pada mereka.

"Nanti setelah penyambutan house kita yang akan dipanggil lebih dulu. Posisinya aku dan Kun didepan, kemudian Xiaojun dan Mingyu, dan terakhir Renjun dan Shotaro" ujar Doyoung

"Doy... Aku rasa Shotaro dan Renjun sebaiknya di tengah" ujar Kun

"Tapi mereka junior dan ketentuannya mereka di belakang"

"Kita tak harus terpaku sepenuhnya dengan tradisi, semuannya sama aja dan kembali pada kita"

"Hyung tapi aku setuju dengan Kun hyung, aku akan menghalangi Renjun dan Xiaojun. Lagi pula akan lebih tenang jika kita melindungi Junior kita jika alasan hyung karena mereka junior" ujar Mingyu

"Baiklah" ujar Doyoung setelah berpikir cukup lama

"Ren.... Apa kau baik-baik saja?" Kau terlihat tidak fit" ujar Doyoung

"Aku sehat hyung" ujar Renjun spontan menjawab

"Energimu memang besar tapi aku tak yakin dengan psikismu" ujar Kun

"Tidak... Aku hanya kurang tidur... Ya... Kurang tidur"

"Apa perlu aku meminta yang lain mengantikanmu"

"TIDAKKKK!!!!"

Semua menatap heran pada Renjun, kepanikkan Renjun membuat yang lain cemas. Doyoung dan Kun seketika berpandangan seakan membuat kode apa yang harus dilakukan, hingga Xiaojun berinisiatif mengajak Renjun keluar sejenak

"Hyung aku izin membawa Renjun keluar sebentar,  masih ada waktu dua jam lagi bukan?" Ujar Xiaojun berbicara pelan pada Doyoung dan Kun, mendapat persetujuan dari keduannya Xiaojun langsung membawa Renjun keluar

Mereka berjalan menjauhi tenda house mereka, mereka mencari tempat yang cukup sepi. Xioajun yakin Renjun merasakan panic attack yang mendadak datang. Xiaojun meraih bahu Renjun dan memeluk Renjun

"Tidak apa-apa... Renjun kuat.... Tak perlu takut" Xiaojun terus mengulang kalimat itu, menepuk bahu Renjun. Bahu kecil itu mualai naik turun dan terdengar isakkan kecil dari bibir si kecil huang itu.

"Aku tak ingin mati" keterkejutan jelas terlihat dari wajah Xiaojun

"Tak ada yang mati Ren..."

"Aku melihatnya di mimpi hyung... Lautan darah dan tubuh-tubuh yang berserakkan"

"Itu mimpi... Tidak apa... Itu hanya bunga tidur" tangan Xiaojun bergetar mendengar ucapan Renjun.

"Apa yang terjadi!!!" Suara Hendery terlihat panik

Xiaojun merasakan cengkraman yang kuat dari Renjun, ia yakin ada hal yang tak beres dari kedua saudara ini. Xiaojun terlihat hendak melepaskan cengkraman Renjun,  tetapi cengkraman itu semakin kuat. Xiaojun akhirnya menatap Hendery binggung

"Ren... Baby fox.... Baobei..." Hendery terus mencoba menarik atensi Renjun, tetapi tentu saja itu sia-sia

"Hyung ayo kembali" ujar Renjun lemah meski masih bisa aku dengar

"Xiaojun... Ren.... Kalian mau kemana!" Hendery semakin panik saat kedua orang yang berada dalam daftar prioritasnya menjauh tanpa sepatah kata

"Lepas Huang Guanheng" ujar Xiaojun dingin

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang