Bonus Chapter ( Taeten x Johnil)

541 40 9
                                    

Flashback sebelum Tournament Day 3

Ten POV

"Kau mengejutkanku hyung" aku terkejut melihat Taeyong hyung sudah berada diatas ranjangku

"Dari mana saja?" Ucapnya

"Menemui Doyoung" ucapku singkat, aku berbohong padanya

"Ingin berjalan-jalan?" Ucapnya sembari berjalan menghampiriku

"Tidak biasanya hyung mengajakku jalan-jalan, apa tidak ada tugas lain sebagai prefect?"

"Aku tidak mungkin selamanya menjadi Prefect, kau tetap memiliki hak atas diriku"

"Padahal hyung sendiri yang sering membatalkan janji secara sepihak"

"Hyung minta maaf ya" ia mengacak rambutku, aku yang hendak marah seketika amarahku padam melihat tawanya yang khas. Semejak ia menjadi prefect tawa itu terasa hilang begitu saja

"Seringlah tertawa hyung, kau bukan patung" ucapku

"Tugas prefect membuat humorku semakin turun. Bagaimana harimu?"

Aku mulai menceritakan tentang houseku, tentang Jaehyun yang strict terhadap tournamen, Haechan yang gampang hilang fokus, Jaemin yang cuek dan berbagai hal random lain

"Bagaimana dengan hyung?"

"Lebih baik setelah bertemu denganmu" ucapnya sambil memelukku

"Hari yang berat lagi?"

"Maaf aku tak bisa menjelaskannya"

"Tidak ingin mengecek kesiapan timmu?"

"Lucas sudah mengurus segalanya"

"Hyung terlalu mempercayai orang, bagaimana jika hyung dikhianati!"

"Apa kau akan mengkhianatiku?" Aku bungkam

"Selagi kau dipihakku, aku tak masalah sebanyak apapun orang akan berkhianat padaku"

"Aku tidak akan mengkhianati hyung"

"Terima kasih" ucapnya lirih, rasanya aku bisa melihat beban besar yang berada di pundah Taeyong hyung

"Hyung ingin mengajakku berjalan kemana?"

"Aku ingin mengelilingi akademi, apa kau keberatan? Atau ada tempat yang ingin kau kunjungi?"

"Mengelilingi akademi terlihat menarik" tidak setiap sudut akademi sering aku lewati, beberapa wilayah cukup jarang bahkan ada yang tak pernah aku lewati. Berjalan dengan Taeyong hyung jelas keuntungan untukku, posisinya sebagai prefect membuat kami bisa keluar masuk ruangan secara bebas

Matahari mulai tenggelam disaat kami mulai berjalan-jalan. Beberapa orang menyapa kami, khususnya Taeyong hyung... Mungkin hanya formalitas bagi mereka untuk menyapaku, lagi pula aku tak mempedulikan hal itu

"Mengapa kau menjauh?" Aku tak sadar jika jalanku melambat dan seperti ada jarak diantara aku dan Taeyong hyung

"Kau memikirkan apa? Seharusnya seeprti ini" ucapnya menarik tanganku dan mengenggamnya erat

"Hyung berlebihan" ucapku, aku harap rona merah tak muncul dipipiku

"Memangnya hyung tak boleh mengenggam tangan kesayangan hyung?"

"Tapi ini masih di koridor hyung" ucapku pelan

"Mereka juga tau kita pasangan, untuk apa malu" ia menaikan alisnya

"Tangan hyung hangat" ucapku setelah kami bergandengan tangan cukup lama

"Kau bisa memegangnya selama yang kau mau"

Sternzeichen [Rendezvous]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang