Bab ini berpotensi menyebabkan baper. Kalau baper tanggung sendiri😌
⚠️Warning! Mengandung konten dewasa. Read with caution.
(Buat pembaca lama, di bab ini nggak ada revisi).
Suara ketukan pintu kamar membuat kedua mataku terbuka. Aku melirik malas ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh. Ah, sialan, padahal aku ingin tidur dengan puas sampai jam satu atau dua siang di hari Minggu ini, tetapi ada saja pengganggu.
Aku beranjak dari kasur dengan malas, menguap sejenak, kemudian membuka pintu. "Apa sih Riz? Ganggu tidur gue aj--"
Ucapanku langsung terhenti saat menyadari kalau sosok di hadapanku bukan Rizky. Tahu siapa? Dipta! Astaga! Sedang apa cowok itu di rumahku?
"O-oh, Dipta. Ngapain?"
Dipta memandangku dari atas sampai bawah, membuatku risi saja. Mukaku masih muka bantal. Malunya.
"Aku lagi kerja kelompok sama Rizky, Mbak. Tadi dia nyuruh pinjem laptopnya Mbak Aya."
"Oke, sebentar."
Aku kembali masuk ke dalam kamar lantas mengambil laptopku. Sampai di depan kamar, aku menyodorkan benda itu kepada Dipta.
"Nih. Emang Rizky di mana? Kok nyuruh kamu?"
"Dia lagi sibuk push rank," jawab Dipta sambil mengambil laptop dari tanganku.
Adikku yang satu itu memang tidak bisa lepas dari game di ponselnya. Push rank terus sampai mampus!
Beberapa detik berlalu dan Dipta masih setia berdiri di hadapanku. Mengangkat alis dengan raut bingung, aku lantas mendongak untuk menatap wajah Dipta. Terlihat cowok itu memandangku tanpa berkedip, beberapa kali jakunnya bergerak naik-turun.
"Kenapa?" tanyaku dengan raut penasaran.
"Anu ..."
"Hah?"
"Tali branya keliatan, Mbak."
Satu detik, dua detik, tiga detik.
Brak!
Aku langsung menutup pintu--ralat, membantingnya.
"ANJIR!" umpatku, berlari ke arah kasur dan menjatuhkan tubuh di sana. Malunya bukan main!
Baru kuingat kalau aku selalu tidur mengenakan kaus kedodoran. Aku melirik ke arah pundakku. Ternyata benar, kausku melorot dan menampilkan tali bra di pundak kanan dan pundak kiriku, serta belahan dadaku. Pantas saja tadi Dipta memandangku tanpa berkedip dan jakunnya sampai bergerak naik-turun seperti tengah menelan ludah. Dasar bocah mesum!
***
Semakin siang, bukannya semakin sepi malah bertambah ramai. Kalau tadi hanya ada Dipta, sekarang datang teman-teman Rizky yang lain. Dari suaranya, aku hapal kalau itu geng mereka--si kembar dan Farhan yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped by Berondong (On Hold)
Romance(Jangan dibaca dulu. Proses revisi ditunda. Dilanjut setelah cerita "Stuck with You" selesai). "Aku mau kamu, Mbak!" Satu kalimat itulah yang menjadi awal dari kisah baru Ayana. Ayana Maharani (22 tahun), mahasiswi semester 6 yang tengah disibukkan...