5

2.1K 146 3
                                    

Hari masuk kuliah sudah tiba, ini adalah hari yang baru untuk Maura. Hari dimana dia sudah resmi menjadi mahasiswa, kini bukan seragam sekolah lagi yang dia kenakan melainkan jas almamater kebanggaannya. Awal dimana ia harus memulai kehidupan baru lagi dengan penuh rasa bangga, walau banyak lika-liku yang harus dihadapinya kelak.

Maura dengan semangatnya bertekad untuk bangun pagi. Tidak seperti dahulu saat masih duduk dibangku menengah atas, kini tidak ada lagi suara mamahnya yang mengamuk karena dirinya susah untuk dibangunkan. Jadi sekarang dia harus belajar mandiri dengan bangun sendiri untuk pergi ke kampus, dan menyiapkan segala keperluan untuk ospek di fakultas dan jurusan.

Sebenarnya beberapa hari kemarin dia sudah menjalani orientasi terlebih dahulu. Tepatnya orientasi tingkat universitas. Hari ini dia harus melanjutkan ospek fakultas yang kata orang-orang mental para mahasiswa baru akan diuji oleh seniornya yang garang.

Maura melihat pantulan dirinya dicermin, meski rambutnya harus dikucir dua karena aturan ospek ia masih terlihat sangat cantik. Ia mengoleskan liptint sedikit dibibirnya agar tidak terlihat pucat. Setelah yakin dengan tampilannya, ia kemudian memutuskan segera turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi kak Juna." Sapanya saat melihat sepupunya itu yang terlihat sedang melahap makanan di ruang makan.

"Pagi ra, udah siap?" Tanya Juna kepada Maura yang langsung dijawab dengan anggukan antusias oleh Maura "yaudah makan dulu Ra." Lanjutnya. Kemudian keduanya menggunakan waktunya untuk sarapan bersama.

Setelah selesai makan, Maura menyiapkan seluruh peralatan yang akan dia bawa ke kampus. Mulai dari id card, alat tulis, juga membawa caping berwarna merah untuk dipakainya ketika ospek nanti. "Kak Juna, gue bareng kakak kan?"

Juna sedikit terkejut sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia lupa jika sekarang ada Maura yang sekampus dengannya. Tentu saja sudah sepantasnya jika Maura ikut berangkat dengannya, dan Juna pun tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi sayangnya dia lupa, dan sudah terlanjur ada janji dengan orang lain. "Yah Ra, gue lupa. Hari ini gue mau ada urusan bentar Ra. Lo bareng sama Jihoon ya." Juna tentu saja menyarankan untuk berangkat dengan Jihoon, karena mereka juga satu kampus.

Maura langsung merengut setelah mendengarnya. Pasalnya dari tadi Jihoon masih belum keluar dari kamarnya, dan setengah jam lagi orientasi akan dimulai. Belum lagi jika nanti dijalan macet. Maura menghembuskan nafasnya kasar, hari ini pasti akan jadi hari apesnya jika dia nekad berangkat bersama dengan Jihoon.

Maura bergegas menuju pintu kamar Jihoon dan mengetuk pintunya "Kak Jihoon ayo! Gue bareng kakak ya! Jangan lama-lama kak! Nanti telat." Maura berteriak sekuat tenaga agar Jihoon bisa mendengarya, dia berharap orang yang didalam sana bisa segera keluar. Dan benar saja setelah mendengar teriakan Maura yang memekakkan telinganya, Jihoon pun membuka pintu kamarnya, ternyata dia juga sudah bersiap untuk berangkat. "Ayo." 

Maura tersenyum sambil mengekor dibelakang Jihoon, ia pikir bakal ada drama perselisihan dahulu diantara dia dan Jihoon,  ternyata tidak ada. Tanpa berpikir lama, ia segera mengambil semua peralatannya. Ia mengambil papan nama dan mengalungkannya dilehernya. Ia pun bergegas keluar menuju mobil Jihoon.

Mereka berdua berangkat menggunakan mobil Jihoon, sebenarnya Jihoon malas membawa mobil, tapi karena Maura ikut, jadi mau tidak mau harus bawa mobil. Ia tidak mau mendapatkan gosip di kampus karena memboncengkan anak baru.

Diperjalanan keduanya hanya diam saja, tidak ada yang memulai percakapan. Baik Maura yang sedang malas berbicara dengan Jihoon ataupun sebaliknya.

Sesampainya di halaman kampus, Maura bergegas turun dan membawa tasnya. Tapi dia kesusahan mengambil barang lain karena tangannya sudah penuh dengan barang bawaan. Jadi dia berniat menurunkan dulu tasnya dan hendak kembali membuka pintu mobil Jihoon untuk mengambil caping seperti penutup kepala yang digunakan ketika pergi ke sawah.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang