40🔞

4.2K 87 1
                                    

❗️Dimohon bijak dalam membaca❗️
Anak dibawah umur mohon diskip saja ya

Tidak ada hubungannya dengan yg asli

🐝

Benar saja, tak lama setelah ajakan yang dilontarkan Jihoon barusan. Mereka berdua bergegas menuju rumah.

Jihoon membuka kenop pintu dibelakang Maura, kemudian berbalik dan mendorong pintu itu dengan menggunakan punggungnya. Sambil terus menciumi Maura yang berada digendongannya tanpa memperdulikan sekitar.

Sesampainnya di depan ranjang, ia pun menurunkan Maura dengan hati-hati tanpa berniat melepas bibir mereka yang sedari tadi saling bertautan.

Menciumnya dan mengabsen satu persatu gigi milik Maura. Mereka saling bertukar saliva satu sama lain dengan ganas, seakan tak ada hari esok. Ciumannya kali ini lebih terasa menuntut dibanding sebelum-sebelumnya.

Jihoon dan Maura baru menghentikan ciumannya saat dirasa mereka sudah sama-sama kehabisan pasokan oksigen.

Degup jantung keduanya saling membara, mereka sama-sama mencoba meraih oksigen disekitar mereka.

Jihoon sedikit menjauh dan melepas kaosnya dengan tergesa-gesa, lalu membuangnya asal.

Ini sudah kali kesekian Maura melihat tubuh Jihoon tanpa kain yang menutupi tubuhnya. Namun rasanya masih saja sama seperti pertama kali dia melihatnya. Sama-sama mampu membuat dirinya hampir meneteskan air liur karena takjub akan pahatan otot-otot Jihoon yang tercetak sempurna. Bagaimana pria itu bisa memiliki tubuh sebagus itu?

Hatinya pun ikut bergemuruh dan berdetak kencang setiap kali Jihoon menatapnya dengan tatapan seperti ini.

Maura tersenyum dengan bangga, berapa banyak wanita diluar sana yang mungkin mengagumi bahkan menyukai Jihoon?

Atau bolehkah dia sombong? Karena hanya dirinya lah yang bisa melihat wajah tampan Jihoon sedekat ini. Hanya dia yang mendapat tatapan se-intens ini oleh Jihoon.

Betapa tampannya pria didepannya itu. Mata tajam, rahang tegas, hidung mancung, bibir seksi. Jangan lupakan tahi lalat dibawah matanya yang menambah ketampanannya berkali-kali lipat. Semua kesempurnaan ada pada pria di hadapannya itu.

Maura menelan salivanya susah payah saat Jihoon mulai menarik baju yang dipakainya ke atas. Hingga akhirnya baju itu terlepas dan menyisakan bra berwarna hitam yang masih dipakainya.

Jihoon menarik sudut bibirnya saat melihat wajah Maura yang tengah malu. Pipi perempuan dihadapannya itu bahkan berubah layaknya tomat yang sudah matang. "Lucu," ucapnya dengan penuh senyuman.

Sedangkan Maura malah semakin memalingkan wajahnya karena malu. Apalagi setelah Jihoon mengatakan itu kepadanya.

Jihoon melepas kaitan bra milik Maura kemudian ikut melemparkannya asal. Lalu memandangi kedua gundukan yang sudah tidak tertutup apapun lagi itu.

Ia dengan sengaja menggoda Maura dengan menghembuskan nafasnya tepat pada kedua gundukan milik Maura. Membuat Maura mencondongkan dadanya dengan gelisah saat menerima sensasi menggelitik akibat ulah Jihoon tersebut.

Cantik sekali, tidak pernah bosan Jihoon memuji dan memandangi kedua bukit milik Maura itu. Dilihat dari sisi manapun, ukuran dan bentuknya sangat sempurna dan sangat pas untuk Jihoon.

Jihoon mulai mengecup perlahan lalu menjilat payudara Maura pelan. Berputar disekitarnya hingga ke ujung puting berwarna merah muda yang sudah tegang itu.

"Hhsshhh Ji..!" Maura menggigit bibirnya kuat.

Semua perlakuan Jihoon kepada Maura benar-benar membuat perempuan itu menggelinjang. Bergerak dengan gelisah kesana kemari akibat ulah pria diatasnya itu. Maura menggigit bibirnya, tak kuasa untuk menahan suara laknat itu agar tak keluar dari mulutnya.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang