7⚠️

6.2K 186 7
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ospek, Jihoon baru saja keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan Maura, namun dia tidak biaa menemukan anak itu.

Setelah mencari ke seluruh rumah, ia memutuskan untuk bertanya kepada bi Ani. "Bi, Maura udah berangkat ya?"

"Iya mas, tadi bareng mas Dobby, tadi dijemput lagi."

Sudah tiga hari sejak kejadian itu dan Maura masih saja menghindari Jihoon. Sudah tiga hari ini pula Maura selalu berangkat pagi sekali dengan Dobby. Padahal apart Dobby lumayan jauh dari sini, dan lagipula bukankah lebih mudah jika berangkat dengan Jihoon?

Apa seburuk itu kejadian kemarin sampai-sampai Maura menghindarinya seperti itu?

Jihoon memutuskan untuk sarapan dan bergegas menuju kampus.

~

"Ra, lo nyadar ga si dari kemarin lo tu diliatin terus sama kak Ji? Itu loh kating yang gue bilang serem terus dia yang gendong lo kemarin waktu pingsan." Ucap Yeji kepada Maura dengan segala rasa penasarannya. Jujur saja Yeji masih penasaran kenapa kating yang satu itu selalu terlihat seperti sedang memperhatikan Maura dari jauh.

"Gatau ah Yej, ayo cepetan mending kita cepet-cepet selesain ini aja."

Hari ini mereka mendapat tugas untuk meminta tanda tangan dari para senior. Sebagai tanda mereka telah menyelesaikan orientasi tahun ini.

"Tinggal minta dua tanda tangan nih, punya kak Yujin sama kak Jihoon aja Ra."

Maura menghela nafasnya, ia paling malas jika harus meminta tanda tangan dari Jihoon.

"Kak Yujin tu yang bentak lo kemarin Ra, inget ga?"

Oh itu namanya Yujin, Maura baru ingat, ternyata namanya Yujin.

Setelah itu mereka melangkahkan kaki berjalan mendekati Yujin. Sejujurnya Yeji sangat gugup saat berdiri didepan perempuan dengan paras cantik itu. Mengingat kejadian Maura yang dibentak kemarin, dia jadi sedikit was-was takut jika akan dibentak juga. "Kak maaf, aku mau minta tanda tangan kakak." Ucap Yeji sedikit gugup.

Yujin yang sedang duduk di halaman langsung mendongak kearah suara.

Yujin mendongak kearah Yeji, kemudian dia melirik ke seseorang yang ada disebelah Yeji. Yujin yang awalnya sudah merasa lelah tiba-tiba merasa antusias saat melihat orang yang ada didepannya.

"Kurang tanda tangan siapa?" Tanyanya lembut. Kemudian Yeji memberikan lembaran itu kepada Yujin "Kurang kak Yujin sama kak Jihoon aja."

"Ah gitu" Yujin seperti memiliki ide yang cukup jail saat mendengar jawaban dari adik tingkatnya itu tadi. Tak perlu berpikir lama, Yujin lantas melambaikan tangan memanggil Jihoon untuk mendekat.

Hal itu membuat Yeji dan Maura kebingungan, dua sejoli itu saling melototkan mata sambil menatap satu sama lain.

"Ji, mereka kurang tanda tangan kita aja. Aku punya syarat buat dia. Ma..u..ra.."ucapnya mengeja nama yang tertera di idcard Maura sambil menunjuk Maura."tapi sorry ya Ji kalau bawa-bawa lo, biar seru aja." Lanjutnya.

"Aku kasih tanda tangan aku, tapi kamu harus natap mata Jihoon selama 20 detik." Maura dan Yeji sama-sama terkejut mendengar syarat yang diberikan Yujin. Siapa yang berani menatap mata Jihoon selama itu.

Sedangkan dari Jihoon hanya mengangguk dan tidak ada penolakan sama sekali.

Yeji yakin jika semua senior juga pasti tau, tidak ada yang berani menatap mata Jihoon, itu sama saja seperti menantang pria itu. Kebanyakan dari mereka lebih memilih membuang pandangan kearah lain jika bertemu dengan Jihoon. Siapa yang berani menatap mata setajam elang itu? Aura yang diberikan Jihoon sangat kuat dan mengintimidasi.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang