45

1.9K 100 13
                                    

"Kak lepas ga! Nanti mamah keluar kalau kita ga buru-buru masuk ke dalem.." Maura berusaha melepas rengkuhan Jihoon dari tubuhnya. Pasalnya, setelah memarkirkan mobil mereka di halaman rumah, Jihoon malah mengulurkan tangannya dan memeluk Maura erat. Ia bahkan enggan melepas pelukan itu meskipun Maura berusaha mendorong sekuat tenaga.

Jihoon benar-benar berusaha keras mengulur waktu yang ada.

Jihoon menggeleng, "Gue ga mau masuk Ra.. gimana dong?" Ucapnya dengan nada cemberut.

Maura masih berusaha mendorong badan Jihoon susah payah. Meski ia tahu, badannya yang kecil tak cukup kuat untuk melawan otot besar milik Jihoon. "Yaudah kalau kakak gamau masuk, biar Maura aja yang masuk."

Jihoon mendengus, "Ga gitu maksud aku Ra.. yaudah tapi ntar malem ke kamar aku ya?"

Maura mendengus lalu segera melayangkan pukulan ke pundak Jihoon. Bisa-bisanya pria itu berusaha membuat kesepakatan disaat dia masih menjalani hukuman seperti ini.

Tante takut.. anaknya nyeremin..

"Gila!"

Dengan sedikit kesal Maura mendorong Jihoon disaat pria itu mulai lengah. Ia lalu berbalik hendak membuka pintu mobil dan meninggalkan Jihoon. Namun sayangnya pria itu segera menarik tangan Maura, sesaat sebelum Maura sempat keluar dari mobil. Sambil mengangkat telunjuk tangannya ke arah bibir, seraya memberikan kode kepada Maura.

Awalnya Maura menggeleng menolak, namun dengan cepat dia menuruti permintaan Jihoon.

Cup!

Satu kecupan saja rasanya sudah cukup!

Ia lantas segera berbalik dan kabur keluar dari mobil sebelum Jihoon meminta lebih.

Jihoon hanya bisa tersenyum melihat tingkah menggemaskan Maura barusan.

Jihoon hanya bisa tersenyum melihat tingkah menggemaskan Maura barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Maura membuka pintu rumah dengan sedikit terkejut. Suara riuh dari dalam membuatnya mengernyitkan dahi. Apa teman-teman Jihoon benar-benar sedang berada disini?

Dan benar saja, sesampainya dia di ruang tengah, ia melihat semua orang berkumpul disana.

Semua orang menoleh ke arah Maura saat melihat kedatangan perempuan itu. Tak terkecuali Jae yang langsung menyapa Maura dengan senyum yang sedikit konyol, "Widih Maura udah lama ga keliatan, apa kabar nih? kemarin katanya lo ka-"

Jaehyuk langsung berhenti dan tak melanjutkan ucapan saat Maura tiba-tiba menyilangkan tangannya seolah meminta Jae untuk berhenti berbicara. Untung saja Jaehyuk paham dan segera menghentikan ucapannya itu.

Maura menghela nafasnya, syukurlah Jaehyuk mengerti akan isyaratnya. Jika pria itu salah berucap dan didengar yang lain, akan memancing yang lain untuk ikut membicarakannya juga. Belum lagi jika tante Irene mendengar, bisa-bisa hukumannya dan Jihoon akan semakin bertambah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang