1

5K 207 3
                                    

"Ra lo yakin mau tinggal bareng sepupu lo itu?" Ucapan Lia menghentikan kegiatan Maura yang sedang mengemas pakaian. Ia menghela nafas panjang "Yakin ga yakin sih, habisnya mau gimana lagi? Nyokap gue ga ngebolehin gue ngekos. Katanya bahaya, padahal sepupu gue juga cowok kan? Apa ga lebih bahaya?"

Hari ini Maura harus mengemas rapi pakaian dan barang-barangnya, karena besok ia harus tinggal dirumah sepupunya. Ia terpaksa tinggal disana karena sekarang ia sudah mulai masuk kuliah, dan rumahnya yang sekarang jauh dari kampus. Sebenarnya tidak terlalu jauh juga, hanya perlu mengendarai mobil sekitar 2 jam.

Sedangkan kedua orang tuanya sibuk bekerja, dan setiap dua kali sebulan selalu ada  project diluar kota bahkan diluar negeri. Jadi tidak ada waktu untuk mengantar jemput Maura dan lumayan susah untuk memantau kegiatan Maura diluar sana.

Mamahnya beranggapan jika berada di rumah sepupu akan lebih aman, karena mereka bisa memantau Maura. Dan apabila terjadi sesuatu, mamahnya bisa menghubungi sepupunya. Apalagi Maura ini anaknya lumayan bandel dan susah diatur. Jadi jika berada dirumah sepupunya, mamahnya tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal lain lagi. Maura tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk berangkat dan pulang dari kampus ke ke rumah ataupun sebaliknya. Pada intinya, ini semua untuk kebaikan Maura.

Tapi disatu sisi Maura jadi sedih karena harus meninggalkan Lia. Mereka kuliah ditempat yang berbeda, jadi mau tidak mau mereka harus berpisah besok. Maura dan Lia sudah berteman sejak kelas 1 SMA, kini keduanya sudah seperti keluarga.

"Lo udah kenal sama mereka Ra? Jadi lo gaperlu adaptasi lagi kan?" Tanya Lia penasaran.
Maura menghela nafas lagi "Gaperlu adaptasi gimana? Gue tetep harus adaptasi Li. Gue terakhir ketemu mereka tu pas kelas 6 SD. Dan sekarang mereka juga udah gede." Lia mengangguk paham mendengar jawaban Maura.

Ya benar saja, mereka terakhir bertemu saat ada acara makan malam keluarga dirumah Om Andre. Ia ingat Om Andre memiliki dua anak laki-laki yang lebih tua darinya. Dan sekarang mereka sudah dewasa, pasti sifat dan kelakuannya juga sudah berubah.

"Gue harus bawa senjata ga sih Li? Gue kan gatau ya sifat mereka sekarang kayak apa? Kalo tiba-tiba mereka macem-macem sama gue gimana Li? Gue takut."

Bukannya jawaban atau saran yang dilontarkan Lia, perempuan itu malah tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Maura.

"Mereka kayaknya yang bakal takut sama lo deh Ra! Lo aja tiap hari suka teriak-teriak gitu. Gue malah kasian sama sepupu lo nanti, gimana mereka bisa tahan sama tingkah laku lo."

Maura memutar bola matanya kesal "ah lo mah gitu Li. Gini-gini gue juga cewek kalik."

Maura ini anaknya memang sedikit unik, tingkah lakunya aneh dan suka asal kalau ngomong. Tingkahnya kayak cowok, mungkin mamahnya dulu ngidam punya anak cowok tapi keluarnya malah cewek.

Sebenarnya Lia tidak terlalu khawatir jika Maura harus tinggal dengan sepupunya, ia yakin Maura bisa menjaga diri dengan baik. Siapa juga yang berani macam-macam dengan Maura?

"Btw Ra, ntar kenalin ya sepupu lo sama gue! Tapi yang ganteng dan baik hati, kalo bisa yang lucu. Kalo yang brengsek mending buat lo aja deh." Ucap Lia tanpa rasa berdosa. Maura hanya bisa geleng-geleng saja mendengar celotehan Lia. Mau dikenalin sama sepupunya juga Lia tidak akan mau. Itu anak suka aneh, mintanya dikenalin sama cowok giliran dikenalin beneran malah kabur.

"Gausah ngarep sepupu gue deh Li, mereka kagak ada yang ganteng. Lagian ntar lo malah kabur lagi waktu gue kenalin." Jawab Maura.

Lia hanya senyam-senyum saja mendengar celotehan itu. Karena memang yang dilontarkan Maura barusan adalah fakta. Lia ini anaknya manis, lucu dan juga sangat cantik. Dia primadona di sekolah, sudah puluhan cowok yang menyatakan perasaan padanya namun ujung-ujungnya ditolak. Katanya sih dia lebih suka cowok yang mirip sama dia, dia lebih suka cowok yang lucu dan tentunya baik ketimbang cowok yang manly atau terlihat sangar. Dan sejauh ini dia belum bertemu dengan cowok yang seperti itu. Makanya banyak yang cintanya ditolak oleh Lia.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang