25

1.2K 108 7
                                    

Maura menarik nafas dalam-dalam, menghirup udara dipagi hari yang terasa sangat menyejukkan. Hembusan angin yang masih terasa dingin menerpa kulit wajahnya. "Untung gue gajadi mabok tadi malem." Ucapnya pelan sambil melirik kearah sofa yang terlihat dari luar.

Semua orang terkecuali Dobby, Maura, Lia, dan Yeji menikmati malam dengan menghabiskan alkohol yang mereka bawa kemarin.

Maura masih bersyukur dia hanya mencobanya sedikit kemarin. Ternyata rasanya tidak seenak yang dia bayangkan sebelumnya. Oleh karena itu dia tidak jadi meminumnya  sehingga dia dapat bangun pagi dan bersantai di halaman seperti ini.

Yeji dan Lia juga tidak mau meminumnya, sedangkan Dobby yang sekolah di kedokteran paham sekali dengan merawat kesehatan tubuh, ia tidak ingin merusak tubuhnya dengan alkohol.

Berbeda dengan yang lainnya yang masih terkapar seperti ikan di atas sofa.

Maura tertawa membayangkan kembali kejadian tadi malam, dia melihat wajah Dobby yang terlihat keberatan memindah Yujin dan Chaca ke dalam kamar. Temannya itu berusaha menjadi pahlawan padahal tubuh dan tenaganya tidak cukup kuat. Jadilah Maura membantu Dobby dan menyuruhnya untuk memapah kedua orang itu ke kamar yang ada di lantai bawah saja.

Maura melirik kearah Lia dan Yeji, kedua temannya itu sedang melakukan pemanasan dan olahraga di tepian kolam. "Gue gabung aja kalik ya." Ucapnya pelan sambil sedikit berpikir. Setelah itu dia berdiri dan hendak berjalan kearah kedua temannya berada.

Namun tiba-tiba sebuah lengan melingkar dibahunya. Menahannya untuk tidak melangkah, "Renang aja yok Ra."

Maura memutar kepalanya, dan menemukan Dobby sedang berdiri dibelakangnya.

"Dingin tau Dob." Tolak Maura, kemudian menyingkirkan lengan Dobby yang masih ada dipundaknya.

Dobby kembali membujuk perempuan itu, ia tahu jika sebenarnya Maura sangat ingin berenang ketika melihat kolam. Apalagi perempuan itu sudah sangat suka berenang sedari kecil. "Buruan, kalau gamau gue renang sendiri." Dobby lantas melepas kaosnya, meninggalkan Maura yang masih berdiri di tempatnya sambil berpikir.

Maura menggigit jarinya karena kebingungan, melihat Dobby berenang membuatnya ingin ikut bergabung juga. Maura memang tidak bisa menahan godaan, terlebih jika ada yang mengiming-iminginnya seperti ini.

"Gue ganti baju dulu kalau gitu." Teriaknya kemudian berlari masuk ke dalam.  Hal itu langsung membuat Dobby tersenyum. Maura pasti tidak akan tahan dengan godaan Dobby apalagi soal berenang.

10 menit berlalu, Maura kembali ke halaman belakang dengan mengenakan handuk kimono. Ia kemudian melepas handuk itu ketika sudah berada di tepian kolam. Memakai swimming suit berwarna hitam yang pernah dia pakai saat berenang di rumah Jihoon sebelumnya.

"Nih" ucap Maura menyodorkan menimuman kaleng kepada Dobby. Bagi Maura, belum lengkap rasanya jika berenang tanpa ditemani sebotol minuman.

Dobby mengangguk, menerima pemberian Maura. Ia hampir hafal dengan semua kebiasaan Maura itu.

Maura mulai pemanasan sebentar sebelum akhirnya memasukkan dirinya ke dalam air kolam yang cukup dingin. Apalagi berada di bukit dekat pantai seperti ini rasa dinginnya semakin terasa. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan udara di kota.

"Ra!" Panggil seseorang yang membuat Maura menoleh sebelum memasukkan dirinya sepenuhnya ke dalam air.

Lia dan Yeji berdiri tepat di tepian kolam belakangnya. "Gue masak sop dulu ya, kasian mereka nanti bangun-bangun pada pusing semua." Ucap kedua orang itu berpamitan kepada Maura.

Maura pun mengangguk, dia tidak perlu khawatir kedua orang itu akan merusak dapur nantinya. Karena Lia memang jago memasak. Apalagi jiwa keibuan dia sangat kuat, sudah pasti dia khawatir melihat teman-teman yang lain karena masih tepar.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang