37

879 79 6
                                    

🐝

"Mie, nugget, soda, snack, apalagi ya Dob??" Perempuan yang menutup wajahnya dengan hoodie itu menoleh seraya menyebutkan satu-persatu belanjaannya, takut jika ada kebutuhan yang lupa untuk dibeli.

Hari ini Maura dan Dobby pergi ke pusat perbelanjaan. Tentunya untuk membeli barang-barang kebutuhan di appart Dobby.

Awalnya Dobby enggan mengajak Maura, takut jika ada yang mengenali perempuan itu. Namun Maura begitu memaksa, dengan dalih dirinya akan memakai masker dan hoodie untuk penyamaran.

Sebenarnya Dobby masih ragu, Dobby yakin sekali jika Jihoon bisa saja menyewa orang untuk mencari Maura. Atau bahkan mengikutinya kemanapun dia pergi, dengan harapan Dobby bertemu Maura di suatu tempat. Dobby pasti jadi salah satu target yang diincar Jihoon saat ini.

Sebenarnya Dobby tidak memikirkan jika Maura kelak akan ketahuan. Dobby lebih memikirkan nasibnya sendiri, sedikit takut jikalau nanti Jihoon mendatanginya saat tahu dirinya lah yang menyembunyikan Maura.

Terlebih lagi menyembunyikan perempuan itu di appartementnya.

Padahal sejak kemarin Dobby bersikeras mengaku tidak tahu menahu tentang keberadaan Maura.

Melihat watak dari seorang Jihoon, bukan tidak mungkin jika Dobby akan menjadi babak belur dikemudian hari nanti.

"Udah semua kayaknya, ayo buruan dibayar."

Berulang kali Dobby menatap sekitar, sedikit waspada apabila ada orang yang mencurigakan disekitar mereka. Dan setelah memastikan aman, mereka pun membayar barang belanjaan dan pergi dari sana sesegera mungkin.


"Dob!"

Dobby menoleh saat ada yang meneriakkan namanya. Mendapati Yujin yang sedang berdiri tak jauh dari tempatnya. Tidak perlu terkejut lagi dengan kehadiran Yujin, karena appart mereka memang bersebelahan.

Yujin tersenyum, sudah beberapa hari ini dirinya tidak melihat Dobby semenjak pulang dari liburan kemarin. Pria itu terasa seperti sedang menjauhinya. 

Apa karena Maura?

Kemarin Jihoon mendatangi Yujin, raut wajahnya seperti orang yang baru saja ditinggal menikah. Yujin tidak pernah melihat Jihoon seputus asa itu sebelumnya. Dan setelah mengetahui apa yang terjadi, Yujin paham alasan Jihoon hidup seperti tak bernyawa.

Awalnya Yujin memang merasa marah, tapi sekarang dia sudah mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Dia sudah mulai bisa menerima fakta jika Jihoon memang menyukai Maura. Entah kenapa dia bisa secepat itu berdamai dengan dirinya sendiri. Padahal rasa sukanya sudah cukup lama dan sama sekali tak pernah terbalaskan.

Yujin mendekat ke arah Dobby berdiri, "Gue mau tanya sesuatu."

Dobby menarik alisnya bingung, "Apa?"

"Gue tau, lo pasti tau kan Maura dimana?" Tebaknya langsung.

Dobby hanya bisa mendengus, rupanya Yujin ingin menanyakan Maura. Apa Jihoon menceritakan semuanya kepada Yujin?

"Gue ga tau," Jawab Dobby sedikit ketus, dia lalu berjalan melewati Yujin, menghiraukan perempuan itu.

Namun dengan cepat Yujin menarik tangan Dobby, "Lo salah paham! Gue ga pacaran sama Jihoon!"

Yujin menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin terjebak dalam kesalah pahaman ini terus-menerus.

Dobby mengalah, dia berhenti sejenak tanpa menoleh ke arah Yujin.

"Gue juga korban! bukan cuma Maura aja yang sakit hati. Gue juga Dob... Lo tau sendiri kalau gue suka sama Jihoon. Dan gue udah berusaha ngikhlasin perasaan gue sendiri. Lo pikir gue ga sakit?" Yujin menggigit bibirnya takut, meskipun apa yang diucapkannya memang benar. Dia sendiri juga merasa sakit hati dengan hubungan yang disembunyikan oleh Jihoon dan Maura.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang