31

877 85 2
                                    

Mashi menyusul menjadi salah satu orang yang tidak percaya akan apa yang sudah terjadi barusan. Kisah cinta segi tiga yang melibatkan Hyunsuk, Maura dan Jihoon ternyata cukup rumit.

Kenapa dirinya bisa tidak sadar jika Jihoon menunjukkannya sejelas itu?

Jika bukan karena Yoga yang menceritakan semuanya kepadanya, dia tidak akan pernah tahu hal seseru ini.

Mashi jadi tidak sabar dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Akankah hati Maura akan berlabuh kepada Jihoon? Atau malah berlabuh kepada Hyunsuk?

Namun mendengar keputus asaan Hyunsuk dari Yoga barusan, mashi jadi tahu jika Jihoon ternyata memiliki poin unggul dibandingkan dengan Hyunsuk.

Jika dipikir-pikir, Jihoon ternyata licik juga, dia bermain aman dengan menarik hati Maura secara diam-diam. Bersikap seolah membenci sepupunya itu padahal dia sedang mengincarnya. Pria itu bahkan seolah bersikap bodo amat saat mengetahui temannya menyukai Maura, padahal dia sudah bergerak terlebih dahulu.

Mashi mengirim pesan kepada Yoga, padahal Yoga sedang berada disebelahnya. Dia melakukan itu karena kini dia sedang duduk bertiga dengan Jihoon di depan kolam. Yang jelas Mashi tidak ingin membicarakan hal ini secara langsung dihadapan Jihoon.

Mashi
Mau lihat sesuatu yang menarik ga?

Yoga mengernyitkan dahinya menatap Mashi dengan pandangan tidak paham. Kenapa temannya itu harus mengirim pesan padahal mereka sedang duduk bersama. Yoga kemudian mengirim sinyal dengan matanya, seolah bertanya apa maksud dari pesannya barusan.

"Kita harus minta pajak ke bang Hyunsuk ga sih?" Mashi tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan yang sedikit memancing.

Yoga melototkan matanya menatap Mashi yang tiba-tiba membahas Hyunsuk. Sekarang dia paham apa maksud temannya itu. Rupanya temannya itu sedang mencoba memancing amarah Jihoon.

Yoga
Keterlaluan lo, gue ga tanggung jawab kalo Jihoon ngamuk

Mashi membaca pesan diponselnya, lalu mengedipkan matanya, memberi isyarat agar Yoga tenang.

Yoga pun menghela nafasnya, kini ia malah ikut bersandiwara mengikuti alur yang dijalankan oleh Mashi.

"Mau minta pajak apa ya?" Ucapnya pura-pura berpikir.

Mashi pun tersenyum melihat Yoga yang sudah masuk dalam sandiwaranya, "Gue pengen jaket yang kemarin deh."

Dan benar saja, Jihoon yang sedari tadi hanya menyesap bir, mulai terpancing dengan pembahasan keduanya. Pria itu melirik kearah Mashi tak suka, "Yakin banget kalo dia bakal diterima?" Ujarnya lalu kembali meminum bir itu.

Mashi tersenyum nakal mendengar Jihoon yang tiba-tiba bersuara, "Kalau gue sebagai temen sih harus yakin ya, emang lo sebagai te-men ga- yakin?" Ucapnya memberi penekanan disetiap kata.

Yoga menarik nafas pelan, ia hanya berharap jika Jihoon mengamuk, pria itu tidak melakukan hal-hal buruk ataupun hal bodoh.

Jihoon hanya melirik menatap Mashi tanpa mau menjawabnya. Suasana hatinya sudah mulai tak bersahabat. Pria itu sampai mengisi ulang gelasnya dengan lebih banyak bir.

Dia masih sangat kesal dengan Maura yang meninggalkannya dan memilih untuk menemui Hyunsuk tadi. Mendengar ucapan Mashi barusan semakin membuat amarahnya mendidih.

Maura tidak mungkin menerima Hyunsuk bukan? Jihoon lebih dulu menyatakan perasaannya kepada Maura dibandingkan Hyunsuk. Harusnya Maura mau menerimanya dahulu. Atau setidaknya Maura mempertimbangkan ucapannya terlebih dahulu sebelum menerima Hyunsuk.

COLD BOY |Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang