8. Ikut Campur

250 42 9
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

Bila boleh jujur, sejak Johnny tahu bahwa adiknya telah memiliki pacar, Mirza jadi selalu waspada terhadap kakaknya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bila boleh jujur, sejak Johnny tahu bahwa adiknya telah memiliki pacar, Mirza jadi selalu waspada terhadap kakaknya sendiri. Alasannya karena khawatir Johnny mengganggu Mirza berduaan dengan Erinaㅡsudah pernah terjadi, mengusik Erina, itu pun terjadi saat Johnny memaksa untuk makan bersama, dan kekhawatiran paling besar adalah bila Johnny akan merebut hati Erina, terlebih setelah tahu dua orang terdekat Mirza itu pernah menjadi tetangga.

Erina boleh bilang dia dan Johnny tidak begitu dekat, boleh tidak menyapa Johnny ketika bertemu lagi karena takut dianggap aneh di saat hubungan mereka di masa lampau tidak sebaik itu, tetapi tidak menghapus bayang-bayang rasa takut bila nantinya Johnny ada niat merebutㅡbahkan lebih menyeramkan lagi bila Erina menyukai Johnny lebih dulu.

Mirza tahu kemungkinan itu sangat kecil, kakaknya pun bukan orang terlampau berengsek seakan tidak ada perempuan lain untuk didekati sampai berniat merebut kekasih sang adik. Namun, tetap tidak mudah untuk menghalau pikiran jelek. Selalu ada saja momen di mana Mirza akan teringat lagi hal menyebalkan. Salah satunya seperti sekarang, ketika Johnny sedang menikmati sarapannya sembari menceritakan kesibukannya, pikiran Mirza melayang pada hal negatif yang sulit dia singkirkan.

"Sebulanan ini aku ada job buat wedding, Ma. Lagi musimnya nikah kali, ya. Seminggu sampai dapat dua job," ucap Johnny merasa senang sekaligus pusing dengan job yang dia dapatkan.

Sebagai fotografer yang tergolong masih berkembang, Johnny harus mau mengambil berbagai job tanpa banyak jadi pemilih. Johnny harus punya banyak koneksi dari klien karena bisnisnya pun sukses dari mulut ke mulut. Dengan begitu Johnny merasa lebih mudah mendapatkan klien baru berkat review dari klien sebelumnya membuat orang lain merasa diundang untuk menyewa jasanya.

"Sibuk itu bagus, berarti udah jalan mau sukses. Asalkan kamu ingat istirahat, jangan diforsir dan nggak maksain buat ambil semua klien," kata Sonya menasihati Johnny yang manggut-manggut ketika mendengarnya.

"Mirza, kapan mau kenalin pacarnya ke Mama? Erina, 'kan?" tanya Sonya sekonyong-konyong, membuat Mirza yang larut dalam pikiran buruknya sembari menikmati sarapan, hampir tersedak mendengar pertanyaan yang tidak terduga.

Sejak mengumumkan secara gamblang soal hubungannya dengan Erina, Sonya tidak pernah bertanya aneh-aneh dan mendukung saja keputusan Mirza. Sebab itu Mirza tidak menyangka Sonya akan bertanya demikian, jadi laki-laki itu belum bisa memberikan temu pasti.

"Belum tahu, Ma," balas Mirza setelah menghabiskan satu gelas air untuk menyegarkan tenggorokannya. "Nanti pas waktunya tepat," tambahnya sembari menatap Johnny yang berusaha cuek, padahal sebenarnya dia ingin nimbrung ketika nama Erina disinggung.

Mirza sengaja menjawab demikian, karena dia tidak mau Erina datang saat ada Johnny yang masih tinggal di rumah Sonya untuk sementara waktu. Mirza harus menghindarkan Erina dari Johnny, tidak mau ada gangguan ketika sejoli itu sedang berdua.

My First and LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang