🍳 • 15 • 🍳

292 43 8
                                    

'melelahkan sekali, kenapa harus aku yang mengambil bola nya sih' Luffy sedang berjalan sendiri, ia di suruh oleh guru mata pelajaran olahraga untuk mengambil bola voli, karena mereka sedang mempelajari itu sekalian untuk pengambilan nilai praktek...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'melelahkan sekali, kenapa harus aku yang mengambil bola nya sih' Luffy sedang berjalan sendiri, ia di suruh oleh guru mata pelajaran olahraga untuk mengambil bola voli, karena mereka sedang mempelajari itu sekalian untuk pengambilan nilai praktek bola voli dan basket

*Cklek* suara pintu gudang yang tadi nya terkunci itu sekarang terbuka ".....Gelap...." Satu kata itu untuk mendeskripsikan keadaan di dalam, benar saja, gudang itu sangat gelap dan hanya mendapat cahaya dari sinar matahari yang masuk lewat pintu

"Dimana mereka meletakkan bola nya? Apa disini?" Luffy mencari ke seluruh tempat di ruangan itu "nah ketemu, akhirnya...." Ia mengambil beberapa bola di tangannya namun tiba tiba

*Brak cklek* Luffy terkejut, ia melihat ke arah pintu, sekarang ruangan itu benar benar gelap "oh tidak.." ia langsung berlari dan menggedor gedor pintu "HEI SIAPA PUN ITU BUKA PINTUNYA, HEIIII" teriak Luffy namun nihil, tidak ada yang menjawab

"AKU MOHON, TOLONG BUKA PINTUNYA" ia tetap memukul pintu yang tak bersalah itu tapi tetap saja tidak terbuka "AKU MOHON, JAWAB LAH"

.

.

Nami mengecek jam di tangan kirinya "tuan Zoro, bukan kah ini sudah terlalu lama?" Ujar Nami sambil memperlihatkan jam nya pada Zoro yang sedang sedang memainkan bola basket, Zoro langsung berhenti bergerak lalu berjalan ke arah Nami untuk melihat jam nya

Tanpa pikir panjang Zoro langsung buru buru menyusul Luffy ke gudang "ikut aku, beri tahu lokasi gudang nya"  Nami mau tidak mau harus ikut karena Zoro tidak tau di mana letak gudang nya

Sampai di sana, mereka melihat sesosok siswi perempuan yang sedang bermain dengan kunci di depan pintu sambil tersenyum dan tertawa dan juga suara pukulan pintu dari dalam gudang

Zoro berjalan pelan tanpa suara sambil memberi isyarat pada Nami untuk tetap di sana, dengan tenang dan cepat, Zoro sudah mendapat kunci itu dari tangan perempuan itu "apa lagi yang akan kau lakukan Chiaki"

Chiaki terkejut "lo bener bener bodoh, gua pastikan lo tidak akan bisa mengganggu Luffy lagi selamanya" kata Zoro sambil mendorong Chiaki ke belakang "AKU MELAKUKAN INI UNTUK MU, APA KAMU TIDAK SADAR" teriak Chiaki, itu membuat Zoro mengernyitkan dahi nya

"Apa maksud mu?" Tanya Zoro "aku mencintaimu, dan dia merebut mu dari ku" Zoro semakin heran dengan perkataan Chiaki yang semakin lama semakin aneh, sedangkan Nami sudah menghilang untuk memanggil guru mereka "Gue ga ngerti, maksud Lo apa"

"Aku jauh lebih baik darinya, aku lebih cantik dan lebih pintar, ayah ku bekerja di perusahaan milik ayah mu dan mereka memiliki hubungan yang akrab. Aku juga seorang perempuan aku bisa menghasilkan keturunan untuk mu" Zoro mengangkat salah satu alisnya lalu mengeluarkan hp nya

Lalu membandingkan foto wallpaper hp nya dengan wajah Chiaki "tidak ini jauh lebih cantik" kata Zoro sambil memperlihatkan foto Luffy yang sedang tidur menjadi wallpaper nya

"Tap-" "cukup Chiaki, pergi ke kantor sekarang, aku tidak akan memberi mu toleransi lagi" ucap Reyligh, guru mata pelajaran olahraga mereka saat ini adalah Reyligh, Zoro tidak menghiraukan mereka dan langsung membuka pintu

Tapi begitu membuka pintu Luffy jatuh ke tubuh Zoro dengan sigap langsung memegang tubuh Luffy supaya tidak jatuh "apa yang terjadi padamu?!" Tanya Zoro terkejut begitu ia melihat Luffy kini sudah lemas di pelukannya, bukannya jawaban Luffy malah menangis

"He- hei ada apa? Sejak kapan kamu jadi cengeng begini" tanya Zoro lagi "aku memiliki phobia" dengan begitu jelas sudah, Zoro langsung memeluk Luffy erat erat "sekarang tidak apa apa, maaf lama membuka kan pintu untuk mu"

Luffy membalas pelukan itu dengan pelukan erat dengan tubuh gemetar "tentu saja ini salah mu" Zoro mengecup kepala Luffy yang sedikit basah karena keringat yang berlebih "sekarang kamu istirahat saja Luffy, kamu bisa mengambil nilai praktek lain kali, hari ini pasti membuat mu sangat syok"

.

.

"Kamu sangat mengecewakan akhir akhir ini Chiaki, tapi kamu sudah keterlaluan, bahkan kamu sampai bertanya pada seseorang apakah Luffy memiliki ketakutan yang besar akan sesuatu, aku akan memanggil orang tua mu, dan Luffy besok"

Chiaki terkejut "apa?! Hanya seperti ini saja sampai harus memanggil orang tua ku?!" Edward Newgate atau yang biasa di panggil Shirohige sang kepala sekolah di akademi ini, diam ia memasang wajah serius pada Chiaki "ini bukan masalah sepele, ini masalah yang serius" ucap nya dingin

.

.

Keesokan harinya, Dragon datang bersama Ace dan juga Sabo, Dragon sudah mengatakannya pada mereka bahwa hanya dia yang akan datang, tapi Ace dan Sabo tetap memaksa untuk ikut mereka duduk berjejer di kursi dengan meja panjang

Dengan orang tua Chiaki serta Chiaki nya sendiri duduk di depan mereka. Tak lama kemudian Luffy datang dengan Zoro di belakangnya, sejak kemarin Zoro jadi lebih sering berada di sampingnya dari biasanya

Zoro sedikit membungkuk di depan ayah Luffy dan juga Ace, Sabo. Melihat itu orang tua Chiaki serta beberapa guru di sana terkejut dengan kelakuan Zoro "halo calon mertua dan calon Kaka ipar" lalu ia kembali tegak

TBC

Anything for you, of course? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang