Luffy membuka matanya, bau obat langsung tercium ia melihat ruangan bernuansa putih "apa aku di rumah sakit sekolah?" Bukan UKS, tapi ini rumah sakit dan rumah sakit itu memang milik sekolahan yang lokasinya satu wilayah dengan sekolah, rumah sakit itu bisa digunakan sebagai rumah sakit umum yang di datangi oleh orang yang bukan warga sekolah
Pintu terbuka menampilkan Surai oranye teman baiknya yang selama ini menemaninya di saat susah maupun senang "LUFFY KAMU SUDAH BANGUN!" Nami langsung memeluk tubuh Luffy dan membuat sang pemilik badan itu merintih "Nami.... Sesakk" Nami langsung melepas pelukannya dan memegang kedua pundak Luffy
"Apa kepala mu baik baik saja?" Tanya Nami "huh??" Luffy melihat ke arah cermin ia baru sadar kalau ia menggunakan perban "ada apa dengan kepala ku?" Tanya Luffy "kepala mu bocor, kamu jatuh dari tangga apa yang terjadi? Aku tau kamu bukan orang yang bisa terjatuh hingga kepala mu bocor karena kecerobohan"
Luffy mencoba mengingat kejadian sebelum ia terjatuh dari tangga "Flampe...." Nami terkejut "ada apa dengannya?" Luffy langsung menatap mata Nami "dia mendorongku dari tangga" Nami tidak melihat sebuah kebohongan di sana jadi ia percaya
"Berapa lama aku pingsan?" Tanya Luffy "seminggu" jawab Nami "lama juga.... Jam berapa ini" Luffy melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam "hei Nami, kenapa kamu disini? Ini kan sudah malam"
"Hah.... Selama kau pingsan, aku dan Robin yang menemanimu disini terkadang Chopper Yamato Usopp dan Perona datang menjenguk dan.... Ayah mu belum tau soal ini" Luffy merasa lega di hatinya "terima kasih Nami, dan terima kasih karena kamu tidak memberi tahu ayahku" Nami mengangguk
"Apa kau lapar?" Tanya Nami sambil mengeluarkan isi bungkusan yang ia bawa, isinya ada beberapa makanan instan seperti onigiri, sosis, keripik, dan beberapa makanan ringan lainnya "wah mau"
Nami membuka beberapa bungkus onigiri dan menaruhnya di piring lalu memberikannya pada Luffy, lalu ia membuat teh untuk dirinya dan juga Luffy, mereka mengobrol sebentar sambil menghabiskan makanannya
Keesokkan harinya Luffy sudah langsung mulai masuk sekolah kembali, begitu masuk kelas seluruh pandangan tertuju padanya dan Chopper langsung menerjangnya "LUFFY KAMU BAIK BAIK SAJA?"
Dengan sigap Luffy menahan tubuh mereka berdua aga tidak jatuh "aku baik baik saja, tapi kepala ku masih sedikit terluka" kata Luffy sambil menunjuk sebuah kain yang menempel pada dahinya untuk menutupi lukanya "oi oi Chopper, jangan menerjang nya begitu, dia masih terluka" kata Usopp
Chopper langsung buru buru berdiri sendiri "maaf Luffy" Luffy mengelus rambut Chopper "tidak apa apa" lalu Luffy meninggalkan mereka dan pergi ke tempat duduknya "Luffy kamu udah baikan?" Tanya Sanji "ya, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku"
Lalu Law yang baru datang langsung menghampiri Luffy "Luffy-ya kamu baik baik saja? Aku terkejut setelah mendengar mu jatuh dari tangga" Luffy diam dan mengangguk. Melihat reaksi Luffy, Law pun tersenyum. Sanji tidak bereaksi apa pun namun dalam hatinya ia sangat ingin membunuh Luffy sekarang juga
.
.
-
"Dia masih hidup, kau itu melakukannya dengan benar tidak sih?!" Tanya Sanji pada Flampe "aku sudah melakukannya dengan benar! Hanya saja ntah kenapa dia masih hidup setelah jatuh sejauh itu" Sanji mendecih "kita harus memikirkan rencana selanjutnya
-
"Baiklah, kalian boleh istirahat jangan lupa pr di kumpulkan Minggu depan" kata kuma sensei "terimakasih sensei"
"Ayo Luffy" ajak Nami "sebentar aku mau ke toilet" lalu Luffy bangun dari duduknya "baiklah, kalau gitu aku ke sana duluan ya" Luffy mengangguk dan berlari ke kamar mandi, ia sudah menahannya sejak tadi maka dari itu dia buru buru
Tak butuh waktu lama, kelas pun kosong dan menyisakan seorang murid di sana, orang itu membuka tas Luffy dan mengeluarkan botol minumnya lalu menuang sebuah serbuk ke dalamnya, kemudian ia buru buru pergi dari kelas itu
Tak lama kemudian Luffy masuk ke kelas dan mengambil kotak makan serta minumnya lalu segera menyusul Nami ke tempat biasanya mereka istirahat. Luffy segera bergabung dengan teman temannya dan makan bersama mereka
Luffy fokus makan tanpa mempedulikan apa yang teman temannya perbincangkan lalu ia membuka botol minum miliknya, sebelum benar benar meminumnya mereka terkejut dengan kedatangan Robin setelah melihat itu adalah Robin Luffy melanjutkan aktivitas nya "LUFFY JANGAN!" Teriak Robin
Namun terlambat, Luffy sudah benar benar meminumnya "ada apa Robin?" Tanya Chopper "oh tidak.." sahut Robin "UKUK!" Darah keluar dari mulut Luffy "KYAAAA...... LUFFY!!!!!!" Seluruh pandangan orang orang di sana tertuju pada Luffy
"NAMI PANGGIL SENSEI, KITA HARUS CEPAT MEMBAWANYA KERUMAH SAKIT" teriak Robin lagi 'kenapa ini... Seluruh tubuhku rasanya sakit dan sesak... Kenapa nasib ku selalu begini....' perlahan pandangan Luffy mulai kabur hingga dirinya benar benar tak sadarkan diri
"Sanji bantu aku mengangkatnya" Sanji mengangguk lalu mengangkat tubuh Luffy "tidak apa Robin-chan aku bisa membawanya sendiri" Robin mengangguk lalu mengikuti Sanji dari belakang, begitu pun dengan Chopper dan Usopp yang matanya sudah di banjiri air mata
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything for you, of course? -END-
Randomapa yang terjadi jika Zoro adalah seorang trillionaire yang sedikit overprotektif? -Awas typo -hati hati jangan sampe salah lapak ini lapak nya ZoroxLuffy