🍳 • 3(S3) • 🍳

190 28 8
                                    

"Jangan mengatakan hal yang aneh Luffy!"



"Ini bukan hal yang aneh! Itu sudah jelas dia lebih baik dari ku!" Luffy berlari keluar ia membanting pintu sambil berlari kencang tanpa arah ia sudah tidak ingin memperpanjang percakapan mereka. Disisi lain Zoro yang ingin mengejar Luffy di telefon oleh sekertaris nya








Ia mematikan telefon itu dan mau mengejar Luffy namun lagi lagi sekertaris nya menelfon. Akhirnya ia matikan saja hp nya lalu segera menyusul Luffy "LUFFY TUNGGU!" Tiba tiba sebuah tangan yang halus menyentuh lengan Zoro menahannya pergi








"Lepas!-" ternyata yang menahannya adalah Millie "apa mau mu sialan lepaskan!" Zoro berusaha menarik tangannya tapi Mille malah memeluknya dengan erat sambil meletakkan nya di belah dadanya








Zoro yang semakin merasa risih terus memberontak ia berusaha melepas lengannya "mmhh..." Millie malah mengeluarkan suara aneh yang semakin membuat Zoro jijik "ck jalang lepaskan" ia mendorong Millie menjauh








Millie sampai jatuh tapi Zoro tidak peduli ia langsung kembali mengejar Luffy, yang ada dipikirannya saat ini hanya lah Luffy, ia takut Luffy akan meninggalkannya seperti ibunya. Namun jejak Luffy sudah tidak terlihat, ia tidak tau kemana arah Luffy berlari ia langsung mengecek hp nya








Dan ternyata sekertaris nya sudah menelfon sebanyak 47 kali, sebelum menelfon sang sekertaris ia memanggil salah satu anak buahnya untuk membantu nya mencari Luffy "halo? Ada apa"








"Maaf mengganggu tuan, tapi ada gangguan disini anda harus kembali secepatnya" Zoro mengeratkan rahangnya 'kenapa timingnya sangat tidak tepat?!' "ck sialan tidak bisa kah kalian membereskan nya?!" Sekertaris itu berfikir 'kalo kami bisa untuk apa menelfon anda'








"Maaf tuan tidak bisa, ada hal hal yang harus anda tanda tangani juga disini" sekertaris nya tau saat ini mood Zoro sedang tidak baik namun mau bagai mana lagi? "Mobil untuk menjemput anda sedang dalam perjalanan silahkan tunggu sebentar, ia akan datang sebentar lagi"








Zoro langsung kembali keatas dan merapikan barang barang nya, meninggalkan sebuah Hoodie juga kemeja miliknya di sana. Ia menulis sepucuk surat lalu meletakkannya di atas meja berharap Luffy akan membaca nya








Luffy berlari ke arah taman terdekat dari asramanya namun ia berjalan memutar supaya Zoro tidak dapat menemukannya. Ia terengah-engah dan memilih untuk beristirahat sebentar di sana. Ia melihat ada sebuah mesin minuman di dekatnya








Karna terlalu lelah ia memencet asal minuman dan langsung meminumnya "uwekh... Pahit!" Ia langsung membuang minuman itu ke tanah dan duduk di kursi yang berada tak jauh dari situ. Hanya ada keheningan di sana tapi suara jangkrik sedikit meramaikan keheningan itu








Luffy mendongak menatap langit gelap yang di hiasi oleh bintang dan ditutupi sedikit dedaunan karna didekat nya ada zebuah pohon. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan hp nya lalu menelfon seseorang dengan wajah yang sedikit memerah








.








.









"HANYA  SEPERTI INI TIDAK BISA KALIAN LAKUKAN SENDIRI?! APA SIH YANG SEBENARNYA KALIAN PIKIRKAN. KALIAN PIKIR, KALIAN DI GAJI UNTUK APA?!" Zoro memukul meja dengan wajah yang penuh amarah








Meja yang tidak bersalah itu sedikit retak akibat pukulan Zoro, namun Zoro masih menahan amarahnya, ia tidak sepenuhnya meluapkan amarahnya. Dirinya khawatir dengan Luffy dan bawahannya malah memaksanya datang dengan berbohong bahwa ini adalah masalah yang tidak bisa mereka selesaikan










Anything for you, of course? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang