Kedua tangan Zoro kini sudah di perban, dirinya masuk kedalam kamar Luffy di rawat. Ia menarik kursi di dekatnya, ia menatap orang yang sedang terbaring lemah itu dengan perasaan sedih, kecewa, menyesal, rasa bersalah dan juga marah baru lah ia duduk di kursi tersebut
Kedua tangannya meraih tangan seseorang yang sangat ia cintai, cinta pertamanya setelah wanita yang melahirkannya ia menggenggam erat tangan yang lebih kecil darinya "maaf..... Aku tidak bisa mengabari mu sebulan lebih... Aku ada urusan yang sangat mendesak yang bahkan sulit untukku menyentuh hp ku barang sedikit"
Dia diam sejenak air matanya sedikit mengalir "sial.... Aku sangat merindukanmu.... Kumohon cepatlah sadar..... Aku mencintaimu" tanpa sadar ia terlelap sambil menggenggam tangan yang pucat itu
Berita itu sudah menyebar ke seluruh murid di sekolah, sudah menjadi keseharian mereka membicarakan Luffy yang masih terbaring di rumah sakit selama hampir sebulan tanpa perkembangan apapun
Keluarga Luffy juga sudah mengetahui hal ini, mereka sedang menyelidiki siapa orang yang meracuni Luffy dan kadang- ralat 'sering' mereka mengunjungi Luffy dan tak jarang pula Sabo dan Ace pulang dengan mata sembab
Untuk Zoro juga, sudah menjadi keseharian baginya untuk menjenguk Luffy dari sore hingga keesokan paginya "apakah ini balasan dari mu karena aku tak mengabari mu sebulan? .....aku akan selalu setia menunggu mu disini"
Ia menggenggam tangan Luffy, itu juga sudah menjadi kebiasaannya setelah datang dan menaruh barang yang ia bawa dan sudah menjadi kebiasaan pula ia tidur sambil duduk dan menggenggam tangan Luffy
.
.
Keesokan paginya, kepala Zoro di usap lembut oleh sebuah tangan yang kurus yang sebelumnya jari jari itu indah. Air matanya perlahan mengalir "Zoro.... Sniff...." Zoro mendengar suara yang terdengar lemah itu ia langsung bangun
Zoro masih sedikit bingung karena ia baru saja bangun, namun begitu sadar ia melihat Luffy tengah duduk dengan air mata yang membanjiri wajahnya mata Zoro membola, tanpa pikir panjang ia langsung memeluk Luffy
Mereka berpelukan dengan air mata yang membanjiri, biarkan ruangan itu yang menjadi saksi bisu atas kerinduan mereka yang di lampiaskan dengan pelukan serta air mata "huaa....... Hiks..... Jahat.... JAHATTT kamu jahat...... Aku kira kamu..... Kamu akan meninggalkan ku disini...."
"maaf... Maaf aku baru bisa menemui mu sekarang.... Aku merindukan mu sangat" Zoro semakin mengeratkan pelukannya "kamu harus menjelaskannya padaku...... Kenapa kamu tidak memberi kabar selama itu"
Zoro melepas pelukan mereka lalu mengusap pipi Luffy "Tentu, tapi setelah pemeriksaan, bagaimana? Kesehatan mu lebih penting" Luffy mengangguk "baiklah" Zoro memanggil dokter, lalu dokter langsung segera memeriksa keadaan Luffy
Entah ada keajaiban apa, Luffy yang sebelumnya tidak ada perkembangan apapun, kini sudah sembuh. Benar benar sembuh dia sudah bisa pulang sekitar 3-4 hari lagi
Setelah pemeriksaan selesai Zoro langsung menceritakan apa yang terjadi padanya hingga ia tidak dapat memberi kabar pada Luffy sedikitpun "tempat tinggal ku di negara sebelah di serang oleh pria tua itu, maksud ku ayah
Terkadang aku iri dengan mu yang memiliki ayah dan kakak yang sangat menyayangi mu. Dari dulu aku di paksa untuk menjadi pewaris, serta penerus dari perusahaannya tapi aku tidak suka pekerjaan nya yang selalu menggunakan cara apa pun demi apa yang mereka inginkan
Sejak umurku 17 tahun, aku memberontak dan pergi dari rumah itu dengan uang yang aku curi dari brankas nya, kalau tidak salah ingat, aku membawa uang sebesar 1 miliar dengan beberapa batang emas, aku hidup dan memulai karir ku dari selebgram menjadi artis yang sesungguhnya sendiri
Lalu aku mencoba mengambil pekerjaan lain yang ternyata selalu cocok dengan ku, semakin lama aku semakin terkenal dan aku membuat perusahaan ku sendiri, dan aku berubah dari jutawan menjadi miliarder dan sekarang menjadi triliuner
Aku bersyukur berkat usaha yang kulakukan itu aku menjadi seperti ini, dan membuat ayah menjadi sulit untuk memaksa ku, namun dua bulan yang lalu, rumah ku atau mansion ku berubah menjadi arena perang, musuh musuh berdatangan lagi dan lagi
Waktu kami habis hanya untuk melindungi diri ku serta diri mereka kami hanya punya waktu untuk makan bahkan terkadang kami tidak bisa makan sama sekali dan harus menahan lapar" Luffy sedih mendengar kekasihnya bahkan tidak bisa makan dengan teratur
Luffy mengecup pipi Zoro lalu mengusap kepalanya yang sedang tertunduk "terimakasih sudah menjelaskan, dan terimakasih sudah tetap hidup" ujar Luffy dengan senyum lemah "ah iya aku lupa sesuatu"
Zoro menyalakan hp nya lalu melakukan sesuatu dengan hp nya "nah sekarang tinggal kita tunggu saja" Luffy memiringkan kepalanya "maksudnya??" Tanya Luffy "jangan khawatir kamu hanya perlu duduk manis disini aku akan menyiapkan barang yang diperlukan"
Namun sebelum mengambil nya, pintu sudah di ketuk, pesanannya sudah sampai secepat kilat, ia langsung membayar dan menutup pintu itu "mau makan?" Tanya Zoro, mata Luffy langsung berbinar serta air liur yang sudah menetes
TBC
Sekarang mah yang adem adem dulu yak gosah terlalu berat
Vote kalo engga mager sy lanjut nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything for you, of course? -END-
De Todoapa yang terjadi jika Zoro adalah seorang trillionaire yang sedikit overprotektif? -Awas typo -hati hati jangan sampe salah lapak ini lapak nya ZoroxLuffy