🍳 • 3(S2) • 🍳

219 28 3
                                    

Mata Luffy membola, dirinya tengah menahan amarah saat ini, kedua tangannya ia kepal erat, rasanya ia ingin sekali menghancurkan mejanya, tapi ia harus menahan amarah dan harus menjaga sikap demi dirinya dan demi Zoro




"Baiklah Flampe, terimakasih, silahkan duduk di salah satu kursi yang kosong" Flampe duduk di kursi sebelah Luffy yang saat ini sedang kosong karena tidak ada Zoro





Luffy langsung memelototi Flampe "tempat ini sudah di tempati seseorang, dia tidak masuk hari ini. Pindah lah ke bangku lain" luffy mengatakan nya dengan tenang tanpa meninggikan suaranya sedikitpun




"Hiks...." Flampe menangis, Luffy terkejut juga bingung 'kenapa dia menangis?' Batin Luffy "ak-aku hanya ingin berteman dengan mu...." Satu kelas terkejut termasuk Reyligh sensei





"Mood ku sedang tidak baik hari ini, Charlotte. Jangan pura pura tidak mengenal ku, kita sudah kenal sejak SD" kata Luffy, ia masih menahan amarahnya "ap-" Flampe mencoba untuk menyangkalnya tapi di potong oleh Luffy






"Diam. Dasar menjijikkan"


'sifat buruk nya keluar lagi'

'sudah lama aku tidak melihat Luffy seperti itu, apa itu artinya tuan Zoro yang menahan sifat buruk nya itu?'




Flampe langsung berdiri dan pindah tempat duduk di samping Sanji "maaf dia memang kadang suka begitu" kata Sanji sambil tersenyum Flampe menggerutu lalu Sanji mengulurkan tangannya "salam kenal, nama ku Sanji" Flampe menyambut uluran tangan itu "ya..."






Senyumannya berubah menjadi seringai "kau membencinya kan?" Tanya Sanji pada Flampe, Flampe terkejut dan mengerutkan keningnya lalu ia melirik sebentar ke Luffy lalu Sanji "aku juga" kata Sanji lagi






.




.




Luffy pov



Dulu aku dan Flampe pernah berteman, bahkan lebih dari teman, kami pernah berpacaran selama setahun, tapi selama berpacaran dia terus marah pada ku dan selalu membuatku cemburu





Dia dekat dengan orang lain hingga membuat ku kesal dan meninju orang itu di depannya "Luffy?! Apa yang kamu lakukan!" Aku menarik tangannya menjauh dari sana, tapi ia melepas tangan ku dan malah marah pada ku "APA APAAN KAMU KENAPA KAMU TIBA TIBA MEMUKLNYA?!"





"AKU TIDAK SUKA KAMU DEKAT DENGANNYA!" Jawab ku "kenapa kamu ngatur ngatur aku hah?! Kita itu cuma pacaran bukan sepasang suami-istri, kamu ga ada hak buat larang larang aku" Flampe pergi dan membantu orang itu pergi ke UKS






Setalah itu dia mencoba menjaga jarak dari pria lain, tapi orang orang itu malah mendekatinya dan itu membuatku sangat kesal "kami bisa ga sih jangan terlalu friendly sama orang lain?!" Kata ku membentaknya







Dia terkejut "jika kamu di posisi ku, apa kamu bisa melakukannya? Tidak bersikap ramah kepada orang yang baik pada mu?" Aku tersentak "b- bisa" Flampe menghela nafas berat "ya, itu kamu, bukan aku"






Mulai saat itu Flampe menjauhi ku, karna ego ku aku tidak menariknya kembali, aku menunggu ia datang pada ku, hari telah berubah menjadi Minggu Flampe tetap mencueki ku lalu aku melihat status nya di AppWhats dia pulang sekolah bersama pria lain, tapi aku hanya diam tidak melakukan apapun






Lalu keesokan harinya aku melihat status nya lagi ia menscreenshoot chat nya dengan teman teman nya menyebutkan nama seorang pria, keesokan harinya juga aku tetap tidak berkata apapun






Saat hari ulang tahunnya, ia berkata orang yang sering ia sebut di statusnya mengucapkan selamat ulang tahun ke padanya secara langsung di depan teman teman nya "Oo bagus dong makin deket" wajah nya terlihat kesal "kamu ga mau ngucapin? Maksud aku itu loh" tanya nya






"Tadi nya mau.... Cuma gara gara sw yg tadi langsung gk mau..... Jadi males"



"Alesannya ga elit banget"


"Aku juga mau ngucapin nya bingung" ia menghela nafas berat untuk kesekian kalinya "Btw happy birthday, yaudah kalian tinggal jadian selesai"





"Enak banget ngomong nya seperti mengajak orang main, sebenarnya ya, aku malah heran, aneh aja gitu, aku sampe udah begini tapi.... Nvm"


"Jadi mau nya apa?


Ngode minta udhan??


Terserah



Aku cape nahan cemburu, gak ena, di kira enak gitu nahan terus? Sekarang terserah mau kamj apa, sudah cukup menahan nya. Sekarang kan kamu udah ada orang itu"



"Hah?"



"Udh Deket ini" dia diam lalu ia berkata "jujur ya"



"Hm? Udah skrng seterah kamu aja mau gmn mau sama orang itu kan?


"Kamu maunya gitu? Oke fine, aku akan melakukannya"


"Ngga? Aku juga GK pengen gini, gara gara dari kemaren bahas orang itu aja jadi gini"


"Sumpah deh, kamu selalu aja begini, awalnya aku nembak kamu itu cuma buat prank, aku pikir tidak apa apa karena kamu teman baikku, aku pikir kamu bisa membuat ku bahagia, nyatanya kamu bahkan selalu menuduhku suka dengan orang lain yang bahkan aku baru bertemu dengannya, ya sudah kita putus saja, kamu pikir enak di perlakukan seperti itu?"






"Prank? Kenapa tidak bilang saja dari dulu bahwa itu hanya prank?! Makasih satu tahunnya, prank satu tahun.... Ga punya hati Lo?!" Balas ku sedikit berteriak "aku tidak tau harus apa, aku tidak tega untuk mengatakan itu hanya prank setelah kamu mengatakan kamu juga suka pada ku, kamu bahkan tidak mengerti sifat ku? Padahal kita sudah berteman sejak lama"





Flampe pergi, tapi tidak hanya pergi dari ku dia bahkan pergi ke luar kota dan aku tidak
melihatnya sejak saat itu, tapi rasa kesalku tidak cepat hilang setelahnya, aku jadi sering membuli, menyiksa, berkata kasar dan jadi pemarah






Tapi ntah bagaimana caranya kakak kakak ku dah ayah selalu bisa menenangkan ku di rumah bahkan hanya dengan melihat wajah mereka, dan perlahan aku jadi sedikit lebih baik tapi itu tidak sepenuhnya menghilangkan sifat sifat buruk ku



Luffy pov end

TBC

Anything for you, of course? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang