"Kenapa kita harus bertemu lagi?"
_
_
_
Sekiranya sudah 15 menit yang lalu acara dansa selesai. Kini semua siswa boleh menikmati hidangan yang tersedia. Nata dan teman-temannya sedang asik menikmati berbagai makanan yang tersedia dan diselingi obrolan.
"Gais, ayo foto di photobooth yang di depan itu," ajak Dira. Memang sejak pertama kali masuk semua mata akan tertuju pada photobooth di depan.
"Eh iya, ayo-ayo," Nata menanggapi ajakan Dira.
Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah berdiri persis di depan photobooth itu.
"Ayoo Agha Dira foto bareng sabi lah," goda Nata sambil mendorong tubuh Dira ke tengah area photobooth.
"Sabi lah Ghaa," sahut Raga dan melakukan hal yang sama dengan Nata. Alhasil keduanya sekarang berdiri ditengah-tengah photobooth.
"Senyum yang lebar," ujar Nata yang sudah siap dengan kamera ditanganya.
1...
2...
3...
Cekrek... "Nah udah, bagus nih, ntar pensi tahun depan chemistry-nya ditambahin ya mba," ucap Nata pada Dira yang mulai berjalan kearahnya untuk melihat hasil jepretan tadi.
"Nah sekarang Nata sama Raga juga sabi laaahhh," Dira dan Agha membalas dendam dengan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Nata dan Raga. Kini posisi Agha dan Dira tadi digantikan oleh Nata dan Raga.
1...
2...
3...
Cekrek... lagi-lagi suara jepretan kamera berbunyi.
"Baguuss, cocok, ahhh gue mleyot," ujar Dira dilebih-lebihkan.
"Apa sih, lebay lo," ucap Nata sambil berjalan kearahnya untuk melihat hasil foto tadi.
"Nanti kirim ya," satu kalimat yang sama terlontar dari dua mulut orang yang berbeda.
"Cieee samaan nih," goda Dira ketika Raga dan Nata mengucapkan kalimat yang sama. Sedangkan sang oknum hanya tertawa.
"Nahhh kapal satu lagi nih belum, Sean dan Kit-" belum saja Nata menyelesaikan kalimatnya, tapi Kitara sudah menyela.
"Ogah ye, gak usah macem-macem," ujarnya.
"Yahhh Sean patah hati," sambung Dira, sedangkan Sean hanya menunjukan wajah sedih yang berusaha ia tutupi. Lucu deh. Ketika Nata dan teman-temannya sedang berusaha membujuk Kitara untuk foto bersama Sean, Dean menghampiri Nata dan langsung menggenggam pergelangan tangannya.
"Pinjem Natanya sebentar ya," izinnya pada teman-teman Nata.
"Siapp, sok atuh," jawab Dira semangat. Aneh anak ini, sebenernya dia tuh ship Nata Raga atau Nata Dean? kalau kalian tim mana?.
Raga yang melihat hal itu sempat menahan Dean agar tidak membawa Nata pergi.
"Lo mau bawa dia kemana?" tukas Raga, dengan tatapan penuh amarah.
"Bukan urusan lo," jawab Dean dan segera menepis tangan Raga yang berusaha menahannya tadi.
Kini Dean membawa Nata ketempat favorit mereka. Yap betul, taman sekolah. Taman itu terlihat lebih indah ketika malam hari. Lampu yang remang-remang menghiasi setiap sudut taman. Ditambah suara gemericik air mancur ditengah taman berbentuk lingkaran itu, ditemani kolam ikan yang mengelilingi air mancur. Suasananya sangat damai, makannya Nata dan Dean suka sekali duduk-duduk disana. Sekarang keduanya duduk di salah satu kursi taman. Hening, belum ada yang membuka suara sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATADEAN: A MISUNDERSTANDING BETWEEN US
RandomKisah yang bermula ketika MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Seorang siswi baru yang sangat membenci kakak OSIS yang menjadi panitia MPLS kala itu. Kakak kelas jutek, dingin namun tampan. Namun, seiring waktu, keduanya saling menaruh hat...