NATADEAN 43

16 1 0
                                    

"Kenapa kita harus bertemu lagi?"
_
_
_

Acara sudah selesai, Nata menghela nafas lega sambil berjalan kearah kafetaria yang ada di gedung tersebut, hanya cukup turun satu lantai saja ia sudah sampai.

Bruk…

Ia hempaskan tubuhnya pada kursi kafetaria yang dibentuk seperti sofa. Duduk seorang diri, sambil menunggu pesanan ice coffee latte dan burgernya datang. Ia buka laptop dan memasang earphone di kedua telinganya. Alunan musik yang sedang ramai di perbincangkan orang  milik Keisya Levronka itu yang kini ia dengarkan. Tangannya sibuk mengetik laporan hasil pameran, sampai kegiatan itu terhenti ketika sampai pada lirik menuju penghujung lagu.

Berharap suatu saat nanti,
Kau dan aku kan bertemu lagi

Gue udah ketemu lagi sama dia dan ‘suatu saat nanti' itu adalah hari ini,” batinnya, masih tidak menyangka, ia dan Dean bisa dipertemukan kembali.

Suara pelayan kafetaria membuatnya harus melepas sebelah earphone yang ada di telinga kananya.

“Makasih mba,” ujarnya sebelum kembali memasang benda itu dan menyeruput sedikit ice coffee latte.

Kerjaanya ia tunda sebentar lalu ia gerakkan kursor pada laptop dan hasilnya ia membuka sebuah file berisi kumpulan foto semasa SMA.

“Hm? Foto apa ini?” tanyanya pada diri sendiri ketika melihat foto yang asing dan merasa tidak pernah ia foto.

Klik

Ia buka, sebuah foto tangga yang ada di sekolahnya dulu. Entah apa maksudnya Nata remaja yang mengambil foto tangga itu. Lalu ia lihat ada tulisan di deskripsi foto.

Tangga ini, tempat yang membuat suatu kisah suram dan membuat dua orang menjadi asing’

-Natania Ranum - 17th

Begitu tulisan yang Nata baca, sudah lama sekali, foto itu ia ambil saat umurnya masih 17 tahun.

“Tangga? Kisah suram? Dua orang asing?” Nata bertanya-tanya pada foto yang ia ambil sendiri. Otaknya sibuk memutar waktu kembali ke masa-masa SMA.

“Ohhh, kejadian itu?”

Flashback on (masa SMA)

Niatnya adalah menghampiri Kitara yang ada di perpus, namun baru saja ia mendapat telepon dari Kitara kalau ia sudah kembali ke kelas. Jadi mau tidak mau, Nata kembali turun ke bawah.

“Ya elah Kitara, padahal gue mau ngadem di perpus,” monolognya sambil berjalan menyusuri anak tangga.

Namun langkahnya di perlambat ketika menangkap sosok Dean yang berjalan berlawan arah dengannya. Tak ada senyum, tak saling menatap apalagi menyapa. Begitulah asingnya mereka sekarang.

Seperti manusia yang tak pernah mengenal.
Nata melewatinya begitu saja, sama halnya dengan Dean. Sudah tak ada rasa peduli satu sama lain.

Flashback off

Nata menghembuskan nafas kasar. Apa pertemuan ini akan seperti mengulang kisah kelam yang sudah berusaha ia lupakan bertahun-tahun?. Jawabannya, entah.

•••

“Nata,” panggil Kak Runa yang baru saja keluar dari lift.

NATADEAN: A MISUNDERSTANDING BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang