"Kenapa kita harus bertemu lagi?"
_
_
_
Setelah Rani selesai merapihkan meja makan, ia menyusul Raga dan Nata yang menunggu di ruang tamu.
"Raga kamu udah lama loh gak main ke sini," ujar Rani. Dulu waktu SMP Raga memang sering main ke rumah Nata.
"Hehe iya nih tan," jawab Raga.
"Oh iya tan, ini ada titipan dari mama, sebenernya Raga mau nganterin itu aja sih,"
"Wahhh, bilangin makasih ya." Jawab Rani sambil menerima bingkisan dari Raga.
"Ya udah tante, Raga pamit ya,"
"Buru-buru banget si Ga," kini Nata yang membuka suara dan di angguki oleh Rani.
"Iya, udah malem soalnya," jawab Raga, yang kemudian ia pamit pulang.
Saat Nata dan Rani kembali ke meja makan, disana masih ada Dean dan Sofia yang sedang asik berbincang.
"Itu temen Nata SMP?" tanya Sofia pada Nata.
"Iya tante," jawab Nata. Disana tampak wajah Dean yang sudah sangat muak. Saat ibu mereka sedang asik mengobrol, diam-diam Dean mengirim pesan kepada Nata.
ISI CHAT
Dean: "Bukan temen kali, pacarnya kan?"
Nata yang melihat notif itu masuk melirik Dean sinis, lalu menjawab pesan itu.
ISI CHAT
Nata: "Kenapa iri?"
Dean: "Buat apa?"
Nata: "Oh iya lupa, lo kan udah ada pacar juga,"
Pesan terakhir yang dikirim Nata hanya dibaca oleh Dean.
Dean yang sudah sangat malas dengan keadaan di rumah itu pun memaksa ibunya untuk pulang dengan berbagai alasan.
"Bun, Dean besok ada acara OSIS pagi, yuk pulang gak enak sama tante Rani, udah malem juga," ujarnya.
"Ahh iya-iya," Sofia menghentikan topik obrolannya lalu pamit pulang.
Baru saja mobil Dean keluar dari garasi rumah, motor milik Devan masuk.
"Oy Nat, Dean tadi kesini?" tanyanya.
"Hm," jawab Nata singkat sambil menutup garasi.
"Gimana Nat? ketemu pacar?" goda Devan lagi.
"Apaan sih lo, jijay, dih," Nata yang mulai kesal pun memilih pergi dari sana.
"Lah dia kenape dah tumben," Devan masih berdiri di depan pintu rumah sambil termenung. Tak biasanya adiknya itu tak suka ketika membahas seorang Dean Dirgantara.
"Woi lo mau tidur di situ?" seruan Nata membuat Devan tersadar dan masuk kerumah.
"Nat, ikut gue," ujar Devan sambil menarik tangan Nata masuk ke kamarnya.
"Apaan sih, kalo mau ngobrol di kamar gue aja, ini kamar lo amit-amit dah kek kapal pecah," ujar Nata ketika memasuki kamar abang laki-lakinya itu.
"Ck bacot lo, diem dah," jawab Devan sambil meletakkan jaket motornya di sembarang arah.
"Denger-denger tadi siang lo disiram air sama Gita di toilet?" sifat khawatir sebagai kakak pun muncul.
"Hm,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NATADEAN: A MISUNDERSTANDING BETWEEN US
RandomKisah yang bermula ketika MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Seorang siswi baru yang sangat membenci kakak OSIS yang menjadi panitia MPLS kala itu. Kakak kelas jutek, dingin namun tampan. Namun, seiring waktu, keduanya saling menaruh hat...