"Kenapa kita harus bertemu lagi?"
_
_
_Setelah acara pameran, kantor di liburkan, memberi beberapa hari untuk beristirahat setelah kerjaan yang cukup hectic beberapa hari lalu.
Mungkin tiga hari bisa menjadi waktu yang cukup luang bagi teman-teman sekantor Nata lainnya, namun tidak baginya. Hari ini ia ada panggilan foto produk kosmetik, berarti hari liburnya hanya ada dua hari.
Sejak pukul 10 tadi Nata sudah sibuk berkutik dengan para MUA untuk merias wajahnya, serta membantunya menggunakan dress berwarna putih.
“Oke Nata, agak ke kanan kepalanya, nah sip,” arahan dsri fotografer ia ikuti demi menghasilkan foto yang bagus.
Sejak tadi ruangan itu hanya diisi dengan suara-suara arahan dari fotografer. Sekiranya sudah satu jam Nata berfoto dengan berbagai warna riasan di wajah dan berganti-ganti dress.
“Makasiihh ya temen-temen hari ini,” ujarnya sebelum pamit pulang.
Ia kendarai mobilnya, melewati gedung-gedung tinggi dan berhenti ketika lampu merah menyala.
Bosan menunggu lampu berubah menjadi hijau, mata Nata tak sengaja menangkap sebuah lapangan basket kota yang ramai dengan laki-laki. Lagi-lagi hal itu mengingatkannya kepada Dean, namun tidak, apakah matanya salah menangkap atau bagaimana?.
“Itu kan Kak Daffa sama Kak Tora kan?” ujarnya.
“Iyaa itu mereka,” ujarnya lagi meyakinkan dirinya sendiri.
Tinn…
Suara klakson dari mobil belakang membuatnya tersadar dan melajukan mobilnya. Pada akhirnya, ia menepikan mobilnya dan berjalan kearah lapangan.
Ia berdiri di tepi lapangan, menatap lekat kedua lelaki yang ia kenal.
“Sumpah? Gak salah liat kan gue?” ujarnya masih tidak percaya.
Entah bagaimana bisa, rasanya semua orang di masa SMA nya bisa kembali bersama di satu kota yang sama.
“Lah itu kan Nata? Gebetannya Dean waktu SMA?” batin Daffa ketika menangkap sosok Nata yang berdiri seorang diri di tepi lapangan.
“Tora, ikut gue, “ ujarnya.
Mereka berjalan mendekat kearah Nata.
“Lo, Nata kan?” ujar Daffa ketika sampai di hadapan Nata.
“Iya, ini beneran Kak Daffa sama Kak Tora?” tanyanya antusias.
“Iyaaa, ya ampun adek kelas kita udah sebesar ini,” jawab Tora sambil mengacak-acak rambut Nata.
“Hahaha, oiya lo tau gak? Dean juga ada disini,” ujar Daffa tiba-tiba.
“A-aah tau, kemarin ketemu di pameran,” jawab Nata.
“Seriuuusss?” seru Tora kaget.
“Iya, oh iya, gue juga mau nanya sesuatu ke kalian. Gimana kalau kita ngobrol di cafe itu aja?” ucap Nata sambil menunjuk sebuah cafe di sebelah lapangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATADEAN: A MISUNDERSTANDING BETWEEN US
RandomKisah yang bermula ketika MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Seorang siswi baru yang sangat membenci kakak OSIS yang menjadi panitia MPLS kala itu. Kakak kelas jutek, dingin namun tampan. Namun, seiring waktu, keduanya saling menaruh hat...