#51 Cuma Rumor

321 47 0
                                    


"Hubungan romantis antara Om Jaehyun dan Miss Wendy itu cuma rumor." Fakta itu berputar seharian tiap kali aku melihat kedekatan keduanya yang entah bagaimana kerap nampak oleh sepasang mataku.

Seperti pagi tadi, saat jam pelajaran Bahasa Indonesia dan aku bersama beberapa perwakilan kelompok yang lain maju untuk mengumpulkan proposal yang telah selesai dikerjakan bersama kelompok kami. Aku dan Jaemin maju bersamaan, dan saat akan kembali ke kursi masing-masing, kami berdua melihat sosok Oomku dan Miss Wendy melewati kelas kami bersama. Jaemin menyenggolku, kemudian mengarahkan dagu ke arah dua orang yang sosoknya tampak dibalik kaca kelas, terlihat mengobrol santai.

Menggeleng, aku lantas berbisik pada Jaemin sebelum berpisah menempatkan bokong pada kursi masing-masing. "Sstt, cuma rekan kerja. Yang katanya pacarana itu cuma rumor." Mendengar perkataanku Jaemin mengangguk-angguk saja, tampak acuh.

Namun sayang, munculnya adegan kebersamaan Om Jaehyun dan Miss Wendy di sekolah bukan hanya terjadi satu kali. Seolah sengaja ingin membuat kepercayaanku pada kata-kata Om Jaehyun goyah, mereka bagai sengaja tampak selalu menempel dimanapun. Saat jam pelajaran Bahasa Indonesia adalah yang pertama, selanjutnya aku juga harus melihat kedekatan keduanya di kantin saat jam makan siang, bahkan kini saat sore dan bel pertanda jam pulang sudah berdenting.

Aku tengah bersiap-siap dengan anggota futsal yang lain. Dibalut kaos berwarna nevy kami, siap untuk berfoto bersama demi keperluan kalender sekolah yang rutin dicetak tiap tahunnya oleh pihak sekolah untuk dibagikan kepada seluruh murid dan staff sekolah. Sial, aku kembali harus melihat keduanya dalam satu paket, tengah berada di parkiran sekolah yang bisa dilihat samar dari lapangan outdoor sekolah. Dan yang paling menyebalkan, aku baru satu kali melihat Om Jaehyun di hari itu tanpa bersama Miss Wendy, hanya ketika dia datang untuk foto bersama murid kelas kami. Selebihnya aku terus melihat dua orang itu kemana-mana bersama.

"Eh, mereka pergi bareng, tuh. Beneran Oom lo sama Miss Wendy nggak pacaran? Elo diboongin kali, Nya." Jaemin datang setelah sesi fotonya bersama anggota futsal laki-laki selesai, dia menyenggol bahuku sambil terus menyebut "tuh, tuh." Saat kami melihat mobil milik Om Jaehyun keluar dari parkiran setelah membawa Miss Wendy ikut serta.

"Mana ada Om Jaehyun ngebohongin aku! Dia udah bilang itu cuma rumor, berarti emang rumor!" aku berujar kesal, tapi Jaemin malah tertawa mendengarnya. Belum sempat aku bergerak untuk melayangkan tendanganku ke arah bokong Jaemin, sosok pelatih kami, Pak Johnny, muncul sambil bertanya apa yang disebutku 'hanya rumor'

Jaemin yang menghindariku bergerak ke sisi Pak Johnny, lantas membocorkan apa yang aku beri tahu padanya pagi tadi, mengenai hubungan penuh bunga Oomku dan Miss Wendy yang diakui hanyalah rumor semata. "—padahal jelas mereka berdua kemana-mana bareng terus. Kecil kemungkinan kalo berita pacarana mereka cuma rumor. Iya nggak, Pak Jo?" Dengan tingkah sok asiknya, Jaemin menyenggol Pak Johnny. Aku sudah siap memajukan bibirku sebab rasa kesal jika saja Pak Johnny tidak meninggalkan Jaemin dan pergi mendekat ke arahku.

Pelatih kami yang biasanya selalu memihak Jaemin itu kini menepuk bahuku, "Saya lebih percaya kamu, Nya. Tenang." Katanya sambil melirik kesal kepada Jaemin.

Jaemin membuka mulutnya lebar-lebar, lantas menunjuk aku dan Pak Johnny bergantian dengan wajah syok. Sementara aku melemparkan senyum penuh kemenangan karena merasa mendapat dukungan. Acara kami lantas terinterupsi dengan seruan dari anggota tim futsal yang lain, sosok Rosa dengan kaos futsalnya itu mengejutkan semua orang. Aku, Jaemin, dan Pak Johnny mendekat untuk ikut menyambut kedatangannya. Gadis itu sengaja datang agar ikut masuk kedalam foto, tidak ingin menyia-nyiakan latihan futsalnya selama ini dengan tidak tampil dalam potret bersama anggota yang lain.

Terlalu fokus dengan kemunculan Rosa yang tiba-tiba, juga pada sesi foto klub futsal, aku tidak menyadari bahwa Om Jaehyun ternyata kembali ke sekolah. Tampak dari mobil miliknya yang aku temukan berada di parkiran ketika akan pulang. Aku mengecek pesan teks yang ditinggalkannya, lalu setelah memastikan bahwa disana tidak teman-temanku yang lain aku masuk ke dalam mobil Om Jaehyun.

"Kayaknya tadi Om udah pulang bareng Miss Wendy?" Tanyaku. Dia mengangguk, menjelaskan bahwa sebelumnya menolong Miss Wendy yang harus buru-buru pulang karena ada masalah di rumahnya. Tapi kembali ke sekolah untuk menemui Pak Kepala sekolah, sekaligus menungguku untuk menunaikan janji yang dibuatnya pagi tadi.

"Saya udah searching di google, beberapa rekomendasi merek produk yang cocok buat remaja. Saya kirim ke kamu list-nya." Om Jaehyun berujar sambil mengirimkan sebuah pesan teks berisi list nama-nama merek yang satu duanya tidak terlalu asing sebab aku kerap memakai produk sunscreen-nya.

Dia membawaku ke salah satu pusat perbelanjaan dengan toko kosmetik yang tampak sangat lengkap. Bisa aku lihat benda-benda yang aku ingat ada di dalam pounch make up milik Era dijual di sana, bahkan disediakan dari bermacam-macam merek yang berbeda. Sepuluh menit pertama aku sibuk berkeliling diikuti oleh Oomku. Namun sosok itu tampaknya sadar jika aku bingung dengan hal-hal yang aku lihat. Jadi dia meminta bantuan salah satu pegawai disana untuk membantu kami memilih.

Sementara Oomku sibuk mengobrol bersama pegawai tersebut untuk berdiskusi, aku sibuk melihat-lihat aksesoris yang dijual di sana. Sebuah keychain berbentuk hero Captain America kesukaan Om Jaehyun ada dalam versi chibi. Aku mengambil satu, kemudian membayarnya ke kasir secara diam-diam. Lantas bergerak untuk menggantungkannya pada tas milik Om Jaehyun tanpa disadari pemiliknya.

"Untuk liptint sendiri saat ini ada satu produk yang sedang hits di kalangan remaja, kami belum restock tapi untung saja produknya masih tersisa satu buah." Selesai menjelaskan, liptint yang ditunjuknya baru saja akan dimasukkan ke dalam keranjang kecil oleh Oomku, namun lebih dahulu direbut oleh tangan lain yang kukunya dipoles cantik. Kami bertiga menoleh, mendapati seorang wanita berusia matang yang menggoyang-goyangkan liptint di antara jemarinya. "Saya yang ambil." Katanya.

.

.

.

Tbc

Hai Om! ▪Jaehyun▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang