Part terakhir sebelum puasa, nanti di lanjut setelah lebaran.
Happy reading!!
"Nara takut gelap, gue cari senter dulu" Ucap Gara sebelum mereka masuk ke dalam gedung sekolah.
Menjelang malam pencahayaan di lorong memang minim, karena pihak sekolah membatasi cahaya lampu yang berada di sana.
Hanya beberapa titik tempat dengan lampu yang di nyalakan, selebihnya tidak di hidupkan.
"Ayo Las" Ajak Arsen.
"Njir gue takut Ar" Balas Laskar.
"Cemen lo, sana masuk nanti gue nyusul" Gara mendorong kasar bahu Laskar.
"Bismillah" Kata Laskar sebelum berjalan beriringan bersama Arsen.
Gara menggandeng tangan Nara dan menuntun gadis itu untuk mengikuti langkahnya, mereka berhenti tepat di hadapan pos satpam sekolah.
"Pak saya boleh pinjem senter?" Gara bertanya.
"Boleh ini, kalian kalau ada apa-apa langsung panggil bapak ya" Satpam tersebut memberikan senternya pada Gara.
"Makasih pak" Ucap Nara.
"Ayo Nar" Ajak Gara.
Nara sesekali menoleh ke arah ruang kelas yang mereka lewati, dari sini terdengar suara Arsen dan Laskar yang memanggil nama Allisya.
"Allisya?" Panggil Nara.
Sedangkan Gara, laki-laki itu lebih memilih diam. Tidak ingin membuang tenaganya lebih banyak demi orang lain yang tidak ada hubungannya dengan dia.
"Gara bantuin panggil Allisya dong" Protes Nara sadar jika Gara hanya diam saja.
"Bukan urusan gue" Jawab Gara cuek.
"Tega banget!" Nara menghentakan kakinya, setelah itu melengos pergi meninggalkan Gara.
"Awas Nar ada pocong" Gara menakuti.
"AAAAAAA" Suara teriakan Nara menggelegar.
Nara langsung berbalik, untung saja dia belum melangkah terlalu jauh. Gadis itu memeluk tangan Gara erat, sedangkan pelaku hanya bisa tertawa pelan.
"Usir pocongnya Garaaa" Nara merengek.
"Pergi lo pocong, cewek gue takut" Ujar Gara sembari menahan tawanya.
"Udah pergi?"
"Udah" Kata Gara.
Nara perlahan membuka matanya, mendongak menatap Gara yang juga sedang menatapnya, dengan senyum geli yang tersemat di bibir laki-laki itu.
"Kok ketawa?" Tanya Nara polos.
"Lo lucu, gue cuma bercanda Nara. Nggak ada pocong" Balas Gara.
"JADI GARA NAKUTIN AKU DOANG???" Bentak Nara tidak terima.
"Yaya"
"Nyebelin banget, aku takut beneran" Nara memukul kencang lengan Gara.
"Sakit Nar. Oke gue minta maaf" Gara menahan kedua pergelangan tangan Nara.
"Jangan ngambek lo makin jelek" Lanjut Gara saat melihat Nara mencebikan bibirnya.
"Emang jelek" Jawab Nara acuh.
"Itu nyadar"
"Iya jelek, gak usah di perjelas lagi" Nara kembali melengos pergi.
"Jelek nya 0,1 persen" Gara menyusul Nara, merangkul gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/295893407-288-k374202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAGANA
Novela JuvenilSebelum baca follow dulu ya! "Cantik" Arsen berkata pelan. "H-hah?" Tanya Allisya bingung. "Warna mata lo cantik" Perjelas Arsen. "Gue suka" ~ "Lo siapa berani perintah gue?" "Garaa kali ini aja deh, aku janji!" Mohon Nara. "Gue bilang gak ya nggak...