Sebelum baca follow dulu ya!
"Cantik" Arsen berkata pelan.
"H-hah?" Tanya Allisya bingung.
"Warna mata lo cantik" Perjelas Arsen.
"Gue suka"
~
"Lo siapa berani perintah gue?"
"Garaa kali ini aja deh, aku janji!" Mohon Nara.
"Gue bilang gak ya nggak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai rencana mereka saat di sekolah, tepat pukul delapan malam Kenzo tiba di kediaman Nara.
Kenzo membuka room chatnya dengan Nara, lalu menelfon gadis itu. Setelah berbincang sedikit, Nara mengakhiri panggilan.
Pintu gerbang terbuka, muncul Nara dengan jaket berwarna ungu yang kebesaran. Gadis itu sedikit berlari kecil menghampiri mobil Kenzo, Kenzo yang peka langsung keluar dari mobil.
"Gue mau minta izin dulu ke orang tua lo Nar" Ucap Kenzo.
"Gak perlu Ken mama papa aku juga lagi pergi, di rumah cuma ada abang" Cegah Nara.
Kenzo nampak bimbang.
"Ayoooo Ken" Nara menarik tangan Kenzo.
"Lo mau kemana?" Tanya Kenzo setelah mereka masuk ke dalam mobil.
"Terserah Kenzo" Jawab Nara.
"Drive in cinema mau?"
"MAUUU DONGG!" Balas Nara antusias.
"Tunggu" Kenzo mencondongkan badannya ke arah Nara.
Lalu mengaitkan resleting jaket Nara dan menariknya ke atas, sedangkan gadis itu hanya terdiam sembari memperhatikan Kenzo yang menunduk.
Hingga akhirnya mata mereka bertemu, Kenzo berucap "Maaf gue bikin lo jadi korban Gara" Kata Kenzo menyesal.
"Ih ngapain minta maaf? Itu salah Gara bukan Kenzo" Nara menggeleng tidak setuju.
"Masih sakit?" Kenzo mengelus lembut pipi Nara.
"Udah sembuhhh" Nara memberikan senyuman manisnya.
"Baguss" Kenzo menarik tangannya dari pipi Nara.
∆∆∆
"Gila lo Gar, gimana kalo Nara ngadu ke Arsen"
"Pertemanan kita bakal rusak anjir!" Lanjut Laskar sewot.
Ya, dia sudah mendengar cerita dari Gara tentang kejadian tadi sore.
"Gue nggak takut sama Arsen" Jawab Gara acuh.
"Lo gak kenal bokap mereka Gar, gue takut kalo dia tau"
"Gue juga gak takut sama Om Ariel, gue berani tanggung konsekuensinya" Tutur Gara.
"Yaudah terserah lo dah, capek gue sama drama percintaan lo yang gak jelas"
Laskar kembali menghisap batang rokoknya.
"Bangsat" Maki Gara..
"Lo tuh sama Nara mau tapi gengsi"
"Malu juga, malah Nara yang ngejar lo" Tambah Laskar.
"Sotoy lo, gue mau sama Nara? Mimpi!" Elak Gara.
"Yaelahh, gue besti lo dari kecil Gar. Tau gue kalo lo lagi suka sama sesuatu kayak gimana" Laskar terlihat mengejek.
