Cerita ini ditulis berdasarkan bukti nyata dari dirimu -Someone
"Udah, lo?""Udah Garaa, lagian ini jam sepuluh malem yakali gue blum makan" Jawab Helen dari sebrang.
"Yaudah kalo gitu, sekarang lo tidur" Titah Gara.
"Okeee, Good night"
"Night too Helen, love you"
"Love you too kapan-kapan Hahaha" Helen terkekeh singkat sebelum mematikan panggilan telepon itu.
Gara melempar kasar ponselnya pada sofa yang berada di samping Laskar, "Ck ck ck kasiann" Ledek Laskar.
"Bacot" Gara merebahkan tubuhnya pada sofa panjang yang berada di apartemen tersebut.
"Gue serius nih Gar, lo harus pilih salah satu anjir. Nggak bisa dua-duanya lo kasih perhatian lebih, mau jadi cowok brengsek lo?" Oceh Laskar.
"Gue bingung anjing" Jawab Gara pusing, sedari siang memang dia sudah memikirkan hal ini.
"Sekarang gini, rasa suka lo lebih besar ke siapa?" Laskar bertanya.
"Masih Helen pemenangnya, tapi akhir-akhir ini gue mulai ada rasa sama Nara" Tutur Gara.
"Kalo lo pilih Helen, lepasin Nara. Masih ada Kenzo yang bisa sayang sama dia"
"Nggak bisa Las" Bantah Gara.
"Lo lupain Helen aja" Saran Laskar.
"Itu lebih gak bisa bangsat" Balas Gara.
"Maruk lo" Terang Laskar.
"Nanti gue pikirin lagi" Jawab Gara.
"Tapi gue lebih setuju lo sama Nara, ya walaupun dia awalnya bikin risih tapi makin lama gemesin Gar" Ujar Laskar.
"Cari cewe Las, Nara punya gue jangan sampe lo ambil"
"Yeee gue udah ada, si Claudy" Jawab Laskar bangga.
"Oh anak guru itu?"
"Iyee, agak susah dapet restu bapaknya"
"Iyalah lo nakal, gak sesuai kriteria pak Bagas" Terang Gara.
"Gue lagi memantaskan diri dulu" Balas Laskar.
"Terserah lo, kapan balik? Gue mau pulang" Tanya Gara.
"Lah ini apartemen lo bego, pulang kemana?" Laskar bertanya heran.
"Rumah, si Bara balik" Jawab Gara.
"Baikan nih kakak adik?" Goda Laskar.
"Nggak, dia mau di jodohin"
"Wah gila om Gaver, gercep banget ngatur hidup kak Bara" Ucap Laskar tidak menyangka.
"Kadang mikir, kenapa ayah kita harus dia? Hahaha" Gara tertawa hambar.
"Bersyukur Gar" Kata Laskar.
"Lo keluarga cemara Las, nggak akan ngerti jadi gue sama Bara gimana" Sentak Gara dingin.
"Gue mau pergi, password nya tanggal lahir gue kalo lo masih mau disini" Gara meraih kunci motornya lalu beranjak pergi.
"Sorry Gar" Ucap Laskar merasa bersalah.
"Gue mau nongkrong aja sama Kenzo" Laskar ikut menyusul langkah Gara yang sudah berada di ambang pintu.
"Hm" Jawab Gara.
∆∆∆
Gara menepikan motornya terlebih dahulu ke halte yang dia lewati, tiba-tiba saja hujan deras turun malam ini membuat Gara harus meneduh.
![](https://img.wattpad.com/cover/295893407-288-k374202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAGANA
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! "Cantik" Arsen berkata pelan. "H-hah?" Tanya Allisya bingung. "Warna mata lo cantik" Perjelas Arsen. "Gue suka" ~ "Lo siapa berani perintah gue?" "Garaa kali ini aja deh, aku janji!" Mohon Nara. "Gue bilang gak ya nggak...