Bel pulang sudah berbunyi dua puluh menit yang lalu. Saat ini Allisya dan Nara tengah melangkah menuju lobby sekolah.
"Sya gak mau mampir ke rumah?" Nara bertanya.
"Ngga deh Ra, Mommy gue sendiri di rumah" Jawab Allisya, Daddy nya tengah melakukan perjalanan bisnis.
"Oh oke dehh, titip salam buat tante Diba. Aku cari abang dulu Sya, hati-hati di jalan" Nara mengingatkan.
Baru saja Allisya ingin pergi, seseorang datang menghampiri. Dia Kenzo, kakak kelasnya yang berada di kelas IPS.
"Sya, lo gak sama Nara?" Kenzo bertanya.
Allisya menghela nafas, rupanya Kenzo mencari Nara sahabatnya. "Barusan Nara balik ke dalam lagi kak" Beritahu Allisya.
"Thanks infonya" Kenzo melengos pergi menyusul Nara.
"Sama-sama kak" Allisya tersenyum.
Allisya memandang punggung Kenzo miris, ia sebenarnya menyimpan perasaan lebih pada Kenzo, namun sepertinya laki-laki itu lebih peduli pada Nara.
Tidak ingin larut dalam pemikiran tersebut, Allisya melangkah menuju parkiran.
Kali ini ia sengaja mengendarai mobil sendiri. Berbeda dengan Nara yang tidak bisa menyetir kendaraan roda empat, Allisya tentu saja bisa.
Saat Allisya ingin membuka pintu mobil, ada tangan kekar mencengkeram erat pergelangan tangan nya.
"Eh" Sontak Allisya menoleh.
"K-kak Arsen?" Tanya Allisya memastikan.
Arsen berdiri menjulang di hadapan Allisya, raut wajah pemuda ini terlihat serius.
"Nara tadi pergi cari kak Arsen, mungkin dia ada di dal–" Ucap Allisya terpotong.
"Gue gak cari dia, tapi lo." Tekan Arsen.
"G-gue?" Allisya bertanya memastikan.
"Lo pulang sama gue" Arsen menarik Allisya untuk mengikutinya.
"Kak lepas, sakit" Rintih Allisya, pergelangan tangannya sakit karena Arsen mencengkeram nya begitu erat.
Namun Arsen tak menghiraukan, ia emosi karena tadi melihat Allisya tersenyum untuk laki-laki lain.
Arsen membuka pintu mobil, lalu memerintahkan Allisya untuk masuk. Setelah gadis itu duduk, Arsen menutup pintu dengan keras.
Arsen mengitari mobil membuka pintu lainnya, duduk di kursi pengemudi.
Allisya tidak paham kenapa Arsen terlihat marah pada dirinya, dengan rasa keberanian Allisya bertanya.
"Kak kita mau kemana?"
Arsen mulai melajukan mobil, tanpa ada niat menjawab pertanyaan Allisya.
"Lo milik gue Allisya, berani lo kayak tadi gue gak jamin cowok itu baik-baik aja" Tutur Arsen serius.
Allisya bingung, sebenarnya Arsen kenapa? Apa yang membuat laki-laki ini sampai marah, dan menyebut jika dirinya milik Arsen.
Kak Arsen suka sama gue?-Allisya bertanya dalam hati.
Namun dengan cepat gadis itu menggeleng, menepis pemikiran tersebut.
Tidak mungkin bukan seorang Arsen jatuh cinta pada Allisya, bahkan mereka baru saja bertemu.
Namun sayangnya semua itu benar, Arsen telah menyematkan jika Allisya Willson milik Arsen Xaviero.
"Gimana Nara kak? Dia–" Allisya teringat Nara yang berada di sekolah, sahabatnya itu pasti masih mencari keberadaan Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAGANA
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! "Cantik" Arsen berkata pelan. "H-hah?" Tanya Allisya bingung. "Warna mata lo cantik" Perjelas Arsen. "Gue suka" ~ "Lo siapa berani perintah gue?" "Garaa kali ini aja deh, aku janji!" Mohon Nara. "Gue bilang gak ya nggak...