17. [ 607 ]

13.1K 1.2K 175
                                    

Sudah genap dua Minggu selepas pertengkaran Gara dengan Ali, namun pada hari Jum'at Gara tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah genap dua Minggu selepas pertengkaran Gara dengan Ali, namun pada hari Jum'at Gara tidak masuk sekolah. Padahal waktu skorsing laki-laki itu sudah selesai, dan sampai hari Senin ini belum ada kabar apapun dari Gara.

Nara memang terlihat tidak perduli, namun setiap malam dia selalu menyempatkan diri untuk menghubungi Gara, namun nihil ponsel laki-laki itu tidak aktif.

Sore ini, Laskar bersama Kenzo tengah asik menikmati kopi mereka di salah satu Cafe yang cukup besar di kota Jakarta.

Dulu saat mereka kelas sepuluh. Gara, Laskar dan Kenzo cukup dekat bahkan mereka sering kali bermain bersama, namun karena suatu masalah baik Kenzo dan Gara sama-sama menjaga jarak.

Namun tidak dengan Laskar dan Kenzo, mereka masih berhubungan baik hingga saat ini.

"Eh Ken, lo udah nggak gae kan?" Tanya Laskar.

"Mulut lo gae" Jawab Kenzo cepat.

"Ya kali aja skandal lo pas kelas sepuluh, bisa jadi asli" Canda Laskar.

"Mau bukti apa lagi, gue harus HS gitu?"

"Ngawur lo Ken, parah sihh jangan sampe lo pake orang lagi buat nutupin masalah" Laskar sedikit mengungkit masa lalu.

"Hampir aja lo buat triple dosa" Laskar mengingatkan.

"Makanya lo jangan ngomongin hoax"

"Ya gue masih ada buk–"

"Lupain, gue mau nanya Gara sama lo" Potong Kenzo.

"Masih nggak ada kabar, gue bingung mau nanya ke siapa lagi. Yang deket sama Gara cuma kita-kita aja"

"Gue udah coba DM kakaknya, tapi belum ada respon" Lanjut Laskar.

"Lo udah coba cari ke rumah Om Gaver?" Tanya Kenzo.

"Mansion ortu nya keliatan sepi, mana satpam gak mau jawab pertanyaan gue emang anjing" Maki Laskar.

"Coba tanya Helen, dia hampir tau semua masalah Gara" Usul Kenzo.

"Anjir lupa, iya Helen. Coba lo chat dia, kuota gue abis"

"Lo lupa Lass?" Geram Kenzo.

"Hahahahaha sorry, gue tanya password WiFi dulu" Laskar beranjak pergi.

∆∆∆


Malam datang, seperti tiga malam sebelumnya Nara terlihat gelisah. Dia masih berharap Gara menjawab panggilan nya, atau minimal pesan yang ia kirim berubah menjadi centang biru.

Dengan ditemani sinar bulan dan dinginnya angin malam, Nara masih belum beranjak dari balkon kamarnya sembari menatap intens layar ponsel.

"Woi masih nunggu Gara?" Panggil Arsen dari balkon samping.

"IYA" Teriak Nara tak kalah keras.

"Nanti lagi, sekarang lo masuk. Angin malam nggak bagus buat kesehatan" Titah Arsen.

ARSYAGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang