"Gara wake up" Suara seorang gadis mengalun lembut di telinga Gara.
"Enghh" Desah Gara merasa tidurnya di ganggu.
"Helen udah boleh pulang, Gara mau di tinggal disini?" Ucap gadis itu.
Gara membuka matanya, merenggangkan tangannya.
"Gue masih capek Len" Protes Gara.
Bagaimana tidak, kemarin sehabis mencoba hampir seluruh wahana yang ada di taman bermain itu, Gara langsung pergi menuju Bandung, sendirian.
"Lo lanjut tidurnya di rumah gue aja" Cetus Helen.
"Nggak perlu. Setelah anter lo sama tante Orlin pulang, gue langsung balik ke Jakarta" Beritahu Gara.
"Yah kenapa Gara? Lo biasanya betah di bandung, tumben mau cepet pulang" Balas Helen sedih.
Gara selalu menyempatkan diri sebulan sekali pada hari Sabtu atau Minggu pergi mengunjungi Helen yang berada di Bandung.
"Gue udah kelas dua belas Len, nggak baik bolos terus" Alibi Gara, sebenernya dia ingin menemui Nara.
"Gue bakal pindah lagi ke Jakarta" Terang Helen.
"Gue lupa ngasih tau lo" Lanjut Helen.
"Lo serius?" Tanya Gara tidak percaya.
"Gue serius, ayah pindah tugas. Dan gue akan sekolah lagi di tempat itu" Beritahu Helen.
"Lo siap ketemu dia?"
"Ada lo, kenapa gue harus takut?" Helen bertanya balik.
"Gue cuma nggak mau, lo drop lagi. Kayak kemarin Helen" Ujar Gara khawatir.
"Gara denger, gue baik-baik aja. Lo tunggu gue tiga bulan lagi, oke?"
"Hmm, kali ini lo harus aman sama gue" Tekan Gara, sembari menggenggam erat tangan Helen.
Helena Arawinda, gadis cantik yang berhasil mencuri hati Gara pada pandangan pertama saat mereka masuk SMP.
Gara sering mengungkapkan perasaan nya pada Helen, namun gadis itu tidak pernah memberi kepastian. Tapi kenyataan tersebut tidak membuat Gara mundur, dia masih mengejar Helen bahkan sampai saat ini.
Gadis itu selalu memberi harapan, namun tidak kunjung mengakui perasaannya.
"Pasti, lo kan hebat Gar Hahaha" Helen mengacak-acak rambut Gara.
"Len stop" Kata Gara.
"Ehh Gar, cewek yang ada di kamera lo siapa?" Tanya Helen penasaran.
"Temen" Jawab Gara tanpa ragu.
"Ohh gue kira pacar lo" Helen menghela napas lega.
"Lo cemburu Lenn?" Goda Gara.
"Idih tingkat kepedean Mr Gajendra masih tinggi ternyata" Cibir Helen.
"Tenang aja, posisi pacar di hidup gue cuma buat lo Mrs Arawinda" Ungkap Gara.
"Hadeh, mulut lo tipu muslihat banget Garr"
"Gue tanya serius, lo masih cinta sama gue?" Helen menangkup wajah Gara yang lebih rendah darinya.
"Terakhir gue bilang I love you sama lo aja satu hari yang lalu."
"Gue selalu cinta sama lo dari dulu sampe saat ini Helen" Tekan Gara.
"Santai dong bang"
"Lo nanya mulu, tapi ngga bales perasaan gue" Ucap Gara.
"Sedikit lagi Gar, berjuang dikit lagi yaa?"
"Kapan gue capek berjuang buat lo Len?"
∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAGANA
Fiksi RemajaSebelum baca follow dulu ya! "Cantik" Arsen berkata pelan. "H-hah?" Tanya Allisya bingung. "Warna mata lo cantik" Perjelas Arsen. "Gue suka" ~ "Lo siapa berani perintah gue?" "Garaa kali ini aja deh, aku janji!" Mohon Nara. "Gue bilang gak ya nggak...