10. In the Middle of the Concert Crowd

1.9K 264 77
                                    

Author's note :

Karena di chapter ini Marsha and Riki mau nonton Hailee Steinfeld. Dengerin mulmed-nya dulu biar dapet feel lagunya ya..❤️

~~~}°°{~~~

.
Yeaaa!!!
Ini udah Sabtu sore!!!

Riki keluar dari lift apartemen dengan langkah-langkah tegap, lalu menuju unit yang dituju. Dia memijit bel dan 2 menit kemudian pintu terbuka.

Wajah Marsha nongol dari pintu, keliatannya sih abis mandi. Karna wanginya seger, aroma shampoo.

Riki senyum lebar.
"Hai!!"

"Hai Riki, masuk yok.."

Riki ngikutin Marsha masuk ke ruang tengah. Dia lalu membuka paperbag di tangannya.

"Gue bawain vest buat Kakak. Biar kita kembaran."

"..sweet banget..."

"Ga usah bawa dompet yang tebel-tebel ya kak. Bawa aja kartu ID sama duitnya di dalem saku vest ini. Ini sakunya di bagian dalem."

"Wah, ga bisa bawa slingbag ya?"

"Ga usah deh, Gue pengalaman buruk, nonton di kelas festival kek gitu, temen gue ilang dompet, ga tau jatoh apa gimana."

"Kirain pake vest sama biar couple-an."

"Itu juga." Riki senyum, "sini gue pasangin."

Marsha mendekat.

Riki membuka resleting vest warna hitam yang lebih mini ukurannya daripada yang dia pake. Lalu dia memakaikan vest itu melingkar di tubuh Marsha.

Riki mengeluarkan rambut Marsha yang tertimpa vest di bagian punggung, menggerainya dan merapikan dengan jari-jari tangannya.

"Nah, udah cantik."

"Makasih De...eh..Riki...."
Marsha lalu memindahkan ID card, Hp dan uang cash nya dari slingbag ke saku.

"Yuk makan." Riki mengulurkan tangannya. Marsha menyambutnya.

Mereka lalu jalan bergandengan keluar dari apartemen, jalan sepanjang lorong menuju lift. Marsha ngelirik lagi ngelirik lagi sama Riki.

Dulu mereka sering juga gandengan gini, biasanya dari arah kamar belajar menyusur lorong-lorong di rumah Riki yang super panjang menuju ke kolam renang. Rumah orangtuanya Riki and Hoonie memang memanjang bentuknya seperti Huruf L.

Kalau dulu, mereka gandengan Marsha harus nengok ke bawah buat ngeliat wajah Riki. Sekarang kebalik, mesti nengok jauh ke atas buat liat wajah Riki. Ini anak makan tugu Monas apa gimana, kok jadi tinggi banget ya?

And sebenernya sih ... tadi karena mikir mau pergi sama Riki, tangan Marsha otomatis mau masukin minyak telon sama pampers ke tas, tapi ga jadi.

Karena inget sekarang udah taun 2022. Riki udah ga butuh semua perlengkapan bayi itu.

.
Mereka pun masuk ke lift, masih gandengan. Lift lumayan penuh karena Sabtu sore banyak orang yang mau keluar apartemen. Riki menarik Marsha merapat ke dinding lift, cuma buat ngasih ruang buat orang lain yang butuh lift.

Agak lucu sih, sekarang pemandangan Marsha cuma merk vest Riki yang tersemat di dada. Marsha melihat ke dadanya, disitu ada juga bordir merk yang sama.

Marsha terus lanjut melirik sedikit ke atas. Riki sedang menatap sekelilingnya dengan sikap protektif.

.
Marsha senyum bangga,
gini kali ya rasanya punya adek balita yang udah gede? Dulu dia dijagain, sekarang dia jagain kita. Haha.
Pikirnya.

1-9-8-7    [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang