Modern AU! Gender switch.
Genre : Romance, Friendship
Rating : Mature (kind of explicit)
Word count : 2,7k
Blurb
Sasuke tak tahu harus menyesal atau tidak karena sudah ikut-ikutan mengunjungi pesta ulang tahun temannya. Tantangan bodoh itu ... dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama.
_______________________
short fiction
by midgardst
_______________________
SASUKE adalah seorang gay. Dia menyukai pria, meniduri pria, dan mengencani pria. Fakta ini sudah dijalani selama dua puluh tujuh tahun hidupnya. Kedatangan seorang teman kuliah wanita yang juga mempunyai orientasi seksual yang sama harusnya tidak akan memengaruhinya, 'kan?
Sasuke tidak tahu harus menyalahkan siapa. Dirinya sendiri, alkohol yang mereka konsumsi, tantangan bodoh mendatangi, atau hubungannya yang kandas seminggu sebelum dia mencoba menyeriusi hubungannya dengan pria sialan bernama Neji itu. Usia dua puluh tujuh sudah tidak masuk tahap pencarian jati diri. Apakah mungkin jika sebenarnya dia adalah seorang biseksual alih-alih gay?
Siapa pun orang yang tahu bahwa dia baru saja meniduri sang teman wanita akan langsung menganggap demikian. Sasuke memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Efek alkohol tadi malam benar-benar buruk, sangat buruk.
Sinar matahari di luar sana telah menelusupi tirai apartemennya. Sasuke menghela napas pelan. Dia hendak beranjak dari ranjang ketika sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya, kencang.
Tanpa perlu menoleh, Sasuke tahu, bencana apa yang akan mendatanginya.
"Sasuke," ujar suara serak itu. Dia mendengar gemeresak pelan, sosok di sampingnya seolah baru saja duduk. "Aku akan membunuhmu."
Lihat?
Bencana itu datang.
Sasuke mengerling ke belakang, memperhatikan perempuan berambut pirang yang sedang menatapnya tajam. Selimut kecokelatan menutupi tubuh telanjangnya. Bekas kemerahan menghiasi leher dan pundaknya.
"Semua orang melakukan kesalahan," balas Sasuke pendek. "Kita berdua mabuk. Itu saja."
Naruto, sahabat perempuannya yang jelas-jelas menyukai sesama wanita dan selalu ingin menendang wajah para pria, mengerutkan dahi dalam-dalam.
"Tidak bisa diterima," tandasnya. "Aku selalu membenci penis!"
Sudut mata Sasuke sedikit berkedut.
"Dan organ itu sudah memasukimu tadi malam. Jadi, harus bagaimana lagi?!" tandasnya. Efek alkohol masih membuat kepalanya berdenyut nyeri. Hah, inilah kenapa dia tidak suka wanita. Mereka terlalu banyak bicara.
Naruto menatapnya frustrasi. Dia mengusap wajah dengan kedua tangan, menyerah.
"Seolah putus dari Sakura belum cukup merusak hariku ...."
Sasuke mengembuskan napas kasar. Dia beranjak dari ranjang untuk mengenakan pakaian.
"Dia membuangmu, kau harus berhenti menangisinya."
Naruto mendelik kesal.
"Memangnya aku kau? Orang berhati dingin yang bisa langsung memutuskan calon tunangannya hanya karena kesalahpahaman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfictionkoleksi fiksi pendek fanfiction femnaru. isi konten bisa berupa one shot, two shot, atau multiple chapter tapi kurang dari sepuluh.