Warning!
Mainstream idea. Drama.Genre : Romance, Friendship
Rating : Teens
Words count : 3k
Blurb
Naruto dan Sasuke, ada banyak hal yang belum diketahui orang tentang mereka, meski orang-orang mengaku bahwa mereka mengenal keduanya. Konflik kecil di antara mereka membesar di saat yang tidak tepat. Kali ini, dampaknya tak hanya merugikan mereka berdua, tapi ... sekumpulan pihak yang berkepentingan akan sesuatu. Maklum saja, mereka berdua telah memegang peran-peran penting yang takkan dapat digantikan begitu saja oleh orang lain.
_______________________________
a short fic
by black-town________________________________
Tidak akan ada habisnya. Pertarungan mereka tidak akan pernah berakhir karena tekad yang sama-sama kuat. Sepercik keraguan akan menyebabkan kegagalan. Setitik rasa tidak mampu akan berujung pada kekalahan.
Angin petang berembus ringan. Membawa hawa dingin yang semakin menyengat tulang. Di bawah guyuran rintik hujan, di area yang dihiasi air terjun yang curam, berdiri dua insan dengan kondisi kepayahan. Entah itu si pemuda berambut jabrik pirang, ataupun pemuda berambut hitam kelam.
Sapuan angin seolah mendorong tubuh dengan begitu ringan. Kepalan tangan tersebut sangat serampangan dan tidak akurat. Tubuh si pemuda berambut gelap sedikit terjerembap, siap tenggelam dalam dinginnya arus aliran air jika saja tidak melihat tendangan menyapu yang menargetkan kaki kiri.
Tubuh bermanuver di udara, melayangkan serangan balasan ke sisi wajah si pirang. Sabetan kaki mengenai permukaan pipi, menamparnya hingga ia terjungkal ke samping. Dingin air sungai merayapi, menambah rasa nyeri dari luka-luka yang belum sempat menyembuhkan diri.
Serangan tersebut dinilai terlalu lemah oleh si pemuda berambut raven. Tujuannya hanya satu; bunuh. Sabetan murah semacam itu takkan dapat melayangkan nyawa sosok itu, teman 'terbaik'nya.
Sebuah rencana tercipta di dalam kepala. Ia kembali menyerang, hendak mendambah hantaman yang lain. Tendangan mendadak di bagian perut tidak sempat diantisipasi. Kepalan tanganbya tidak sampai dan ia terdorong ke belakang, sama-sama merasakan dingin air sungai yang menghanyutkan rembesan darah dari lukanya.
Sinar matahari kian meredup. Hasil pertarungan seolah semakin nyata, semakin dekat. Antara seorang saja pemenangnya atau sama sekali tidak ada pemenang.
Kaki yang terasa goyah dipaksa berdiri. Dua insan tersebut mengepalkan tangan, memfokuskan kekuatan di sana selagi saling menyerang. Kuatnya hantaman membuat mereka jatuh berlutut. Pemuda berambut gelap mengepalkan tangan mengenai perut sedangkan si pirang mengenai kepala. Napas mereka memburu. Energi yang tersisa semakin tipis.
Kesunyian melingkupi. Manik hitam menatap lekat kepalan tangan yang menghantam perut, tampak berkonsentrasi untuk menyerap kekuatan yang tengah dikumpulkan lawan. Ia hendak menariknya ketika dirasa telah berhasil mencuri pasokan energi itu, tapi mengurungkan tindakan ketika merasakan ... cairan kental kemerahan yang memancar mengenai wajahnya, menghalangi penglihatannya.
Ekspresi si pemuda berambut hitam teramat kosong. Ia kemudian merasakan beban di pundak yang tak lain adalah kepala si pirang. Si pemuda berambut raven, Sasuke, masih termangu, diam saja ketika merasakan bagaimana tubuh sosok di depannya ini sedikit gemetar karena ....
... menahan tawa. Sebelah tangannya terangkat, melambai ke deretan kru dan sutradara.
"Cut!" seru seorang pria paruh baya di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfickoleksi fiksi pendek fanfiction femnaru. isi konten bisa berupa one shot, two shot, atau multiple chapter tapi kurang dari sepuluh.