[1] Trapped

6.8K 280 11
                                    

Warning! 
Mainstream idea. Modern AU.

Genre : Romance, Hurt/Comfort, Family.

Rating : Mature (be aware people xD)

Words count : 9k+

A/N : mulmed adalah gaun yang dipakai naruto.

Blurb

Alasan mereka bersama didasari oleh rasa hormat pada kedua orang tua. Setidaknya, sampai para saudara sialan menjerumuskan Sasuke pada jurang tak berujung--menamparnya pada suatu kenyataan bahwa mereka tidak bisa bertahan dalam kepalsuan keluarga.

____________________________________

a short fic
by black-town
_____________________________________

Awal kesialan Naruto dan Sasuke berasal dari acara kumpul keluarga besar.

Meja panjang dikelilingi lebih dari sepuluh orang. Hidangan makan malam tersaji dengan lengkap. Mulai dari masakan ketimuran hingga menu khas Eropa. Minuman dingin melengkapi hidangan tersebut. Embun yang dihasilkan oleh es batu menghiasi gelas-gelas. Warna yang beraneka ragam mengisinya. Semua yang tersaji di sana terlihat mewah. Begitupula dengan orang-orang yang menyantapnya.

Keluarga Uchiha-Senju. Dua keluarga yang menguasai pasar negara Jepang. Aset mereka tersebar di seluruh negeri, bersama dengan bisnis-bisnis suksesnya. Mulai dari perusahaan barang berupa transportasi, elektronik, digital, dan produk makanan--hingga perusahaan jasa dan borongan berupa bandara, kontruksi, perumahan atau biasa disebut real estate.

Kesuksesan mereka telah bertahan sejak lima dekade lalu. Kekayaan mereka seolah tak terhingga. Mereka menempati peringkat lima keluarga yang paling berpengaruh--melewati klan berbahaya yang dicurigai sebagai yakuza.

Mereka terhormat dan akan selalu menjaga martabat. Demi meraihnya, mereka rela mengorbankan anak-anaknya. Memaksakan jalan hidup mereka agar bisa terus menjejaki apa yang telah dibangun pendahulu mereka. Tiap anak lelaki diarahkan ke bidang bisnis. Anak perempuan di bidang sosial dan kemanusiaan. Tidak peduli jika mereka tidak tertarik. Garis hidup seolah telah ditulis dan direncanakan sejak anak-anak Uchiha dan keturunan Senju dilahirkan. Mulai dari daftar teman, sekolah, bahkan pasangan hidup.

Mereka terbelenggu di bawah bayang-bayang sukses. Kebebasan hanya berada di permukaan. Mereka bebas bertingkah, namun di usia yang telah ditentukan, mereka harus menuruti tiap perkataan kepala keluarga. Konsekuensi berontak adalah pencabutan marga keluarga. Selama bertahun-tahun tidak ada yang pernah melakukannya.

Fakta tersebut bukan tanpa alasan. Mereka bertahan dalam aturan kuno keluarga karena didikan yang baik. Hasil didikan tersebut berupa rasa menghargai yang teramat besar pada orang tua. Beban moral yang bernaung di pundak membuat mereka tidak sampai hati untuk melawan kehendak.

Salah satu dari mereka yang merasakannya adalah seorang perempuan pirang bermata biru kristal dan juga seorang lelaki berambut raven bermata obsidian. Mereka segan untuk melawan. Rasa hormat mengalahkan keegoisan. Semua jalan hidup yang telah direncanakan oleh para orang tua dijalani dengan suka rela. Mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga pasangan hidup. Mereka menurut.

Setidaknya di mata para anggota keluarga besar.

Denting garpu, pisau makan, dan sendok mengiringi percakapan-percakapan ringan di acara makan malam. Para orang tua berbagi cerita dan meledek. Suasana teramat hangat, seolah tidak ada kepalsuan. Mereka tertawa ringan dan menikmati hidangan dengan bibir merekahkan senyum.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang