"Apa rencananya?" Lucas bertanya penasaran.
Taeyong tersenyum. Ia membuka laci nakas, lalu mengambil sebuah botol kaca, di mana di sana terdapat banyak pil biru.
Semua orang langsung menatapnya malas. "Idemu tidak ada yang pernah bagus," ujar Ten.
"Kalian belum mendengar rencanaku," protes Taeyong.
"Tanpa kau jelaskan, kami sudah tahu tujuanmu. Itu menjijikan," sela Mark.
"Dan murahan," sambung Hyun Shik dengan wajah datar.
Taeyong menatap mereka semua kesal. "Kalian tidak ingin membantuku?"
Serentak semua menggeleng. "Ayo, kita pergi!" seru Lucas berbalik melangkah pergi bersama yang lain.
"Aku beri upah, 10 juta? Bagaimana?"
Langkah keempat pria itu terhenti. Mereka berbalik. "Kami bukan cowok murahan," ketus Ten, lalu kembali melangkah.
"20 juta?"
Tak ada yang menoleh. Taeyong menggeram kesal. "50 juta!"
"Ok, deal! Apa rencananya?"
***
Kamar besar itu, seketika menjadi ruang meeting dadakan. Taeyong bersama teman-temannya serta keluarganya sedang melakukan rapat urgent.
"Mark akan menelepon Sena, Eomma akan berteriak histeris bersama yang lain, setelahnya jika ia sudah sampai kalian harus berekspresi panik seperti yang aku contohkan tadi. Ingat ini, Sena akan bertanya banyak hal, kalian hanya perlu menjawab seadanya, ok!" Taeyong memberi pengarahan pada semuanya dengan serius. Ia sudah mirip seperti seorang sutradara.
Semua mengangguk setuju. Taeyong beralih pada Mark. Ia memberi kode pada pria itu untuk segera melakukan bagiannya. Mark menurut. Ia mengeluarkan ponselnya, menekan beberapa tombol dan panggilan akhirnya tersambung ke ponsel milik Sena. Semua orang memasang telinga, serius mendengarkan.
"Yeoboseyo," sapa Sena dari seberang sana.
"Noona, cepat datang ke rumah! Hyeong kejang-kejang! Tidak ada waktu, dia sekarat!" Mark berusaha terdengar semeyakinkan mungkin.
"Apa? Kejang-kejang?" Sena nampak terkejut.
"1, 2, 3!" Taeyong memberi aba-aba pada lainnya.
"Taeyong!!!!" Jeritan histeris terdengar dari para pemeran lainnya. Setelahnya, Mark segera mematikan panggilan secara sepihak.
"Selesai!"
"Kerja bagus!" Taeyong bangkit seraya bertepuk tangan dan memeluk adiknya singkat.
Ia kemudian menatap semuanya penuh harap. "Kita tinggal menunggu Sena datang dan langkah selanjutnya kita tinggal melakukan adegan terakhir. Kalian siap?"
"Siap!" Koor semua bersemangat.
"Apa yang akan kau lakukan untuk membuat Sena percaya?" tanya Yoo Na penasaran akan rencana putranya.
"Meminum pil biru, agar suhu badanku panas. Menggosok gigi dan memanfaatkan busanya untuk mengelabuinya," jelas Taeyong.
Yoo Na mengangguk paham. "Kau pintar juga!"
Taeyong tersenyum bangga. "Ok. Kalian semua telah bekerja keras! Kita lanjutkan adegan selanjutnya nanti!"
"Nee ...!"
***
SAY GOOD BYE
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Husband || LEE TAEYONG✔
Romance(Telah terbit di Cahaya Pelangi Media) My Perfect Husband Lee Taeyong telah berganti judul. Pertemuan pertama yang berawal dari ciuman mendadak lalu berlanjut ke cinta satu malam yang romantis bersama guling dan selimut. Sangat Absurd! #1- Medis 29...