9. Makan Malam

14.4K 992 6
                                    


Monggo di baca😁
Plagiat dilarang mendekat ✂️✂️

~Berbohong yang berkelanjutan adalah hal yang tidak baik~

Matahari berada tepat di puncak kepala, terasa begitu menyengat, membuat keringat mengucur dengan deras. Siang itu, Sena dikagetkan oleh es krim yang sengaja ditempelkan pada pipinya. Ia menoleh dan mendapati Bang Chan tertawa puas melihat ekspresi terkejutnya.

"Oh, berhenti menjailiku," seru Sena sambil memasang wajah pura-pura kesal.

"Hahaha, maaf! Mau?" tawar Bang Chan sambil menyodorkan es krim strawberry pada Sena.

Mata gadis itu melebar. Ia tersenyum senang seraya menerima es krim itu dengan senang hati.

"Bilang apa?" Bang Chan memiringkan kepalanya. Menunggu jawaban terima kasih dari Sena.

Sena meliriknya sekilas. Ia tersenyum jail. "Ooo, ini es krim kesukaanku," jawabnya.

"Ya!"

Melihat ekspresi kecewa Bang Chan, membuat Sena tertawa. Pria itu mendengkus kesal, kemudian duduk di sampingnya. Menikmati es krim vanilla-nya seperti bocah.

"Sepertinya, masih ada yang ingat es krim kesukaanku," kata Sena sambil melirik Bang Chan.

"Tentu saja! Siapa yang selalu menyisakan uang jajannya hanya untuk sepotong es krim strawberry? Siapa yang terkena flu, tapi tetap ngotot untuk makan es krim strawberry? Itu dirimu!"

Mengingat bagaimana dirinya dulu begitu mencintai es krim strawberry, membuat Sena tertawa geli sendiri. Apa saja ia lakukan hanya untuk sepotong es krim strawberry. Seperti yang dikatakan Bang Chan tadi, itu sepenuhnya benar. Dulu, ia selalu menyisihkan uang jajannya sepulang sekolah untuk membeli es krim strawberry kesukaannya di toserba dekat sekolah. Tidak peduli sakit atau tidak. Sena tetap membelinya. Dan jika dia lupa menyisihkan uang, maka Bang Chan akan membelikannya. Kenangan yang begitu manis.

Ou, tidak! Tidak!

Sena menggeleng cepat. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bernostalgia. Ia tidak bisa terus-terusan mengingat kenangan manis itu. Sena tidak bisa membiarkan hatinya terus-menerus mengharapkan pria yang duduk di sampingnya sekarang. Mereka berdua bukanlah Sena dan Bang Chan yang dulu. Bukankah begitu?

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Bang Chan menyadarkan lamunan Sena.

"Tidak! Aku tidak memikirkan apa-apa," jawabnya cepat sambil tersenyum tipis.

"Apa kau ada acara malam ini? Aku ingin mengajakmu makan malam di restoran Jepang baru yang dibuka di dekat rumahku. Kita sudah lama tidak pergi makan dan berbicara banyak hal bersama. Apa kau bisa?"

Sena menggigit bibir bawahnya sambil berdecak sebal. Ia meringis dalam hati. Mengapa waktunya sangat tidak tepat?

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa. Aku ada janji makan malam dengan seseorang." Sena sebenarnya tidak ingin menolak dan menyia-nyiakan kesempatan langka ini.

"Pacarmu?"

Sena menggeleng. "Keluarga pasien. Mereka mengajakku makan malam untuk mengucapkan terima kasih. Beberapa hari lalu, aku menyelamatkan anggota keluarga mereka," jelas Sena asal.

Sangat tidak mungkin, jika dia berkata akan pergi makan malam bersama keluarga calon suami palsunya. Bang Chan terlihat mengangguk mengerti. "Bagaimana jika besok?"

Sena tersenyum sumringah. Apa ini yang dikatakan takdir Tuhan? Ia dengan cepat menggangguk.

Bang Chan ikut tersenyum. "Besok, aku jemput."

The Real Husband || LEE TAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang