8. Program Gila

15.1K 1K 64
                                    

MONGGO DI BACA😁

~Program jangan sembarangan progam. Ingat!~
🍂

"Ini semua berkasnya, Tuan!" Hyun Shik menaruh tumpukan kertas di atas meja kerja Taeyong.

"Terima kasih. Kau boleh pergi," seru Taeyong.

Hyun Shik mengangguk pelan lalu melangkah pergi meninggalkan ruang kerja Taeyong.

"Apa itu?" tanya Mark yang sedari tadi duduk di sofa di ruangan tersebut.

"Bukan urusanmu!" jawab Taeyong ketus.

Mark mendengkus kesal. Ia berniat melihatnya, tetapi dengan cepat Taeyong menepis tangannya. "Akan kupotong tanganmu jika berani menyentuhnya, apalagi membacanya!" Ancam Taeyong.

"Memangnya apa isinya?"

"Aku bilang itu bukan urusanmu!"

Merasa terganggu dengan tingkah adiknya, Taeyong segera bangkit dari duduknya. Memakai jasnya, lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan sambil membawa tumpukan kertas itu.

"Kau akan pergi kemana?" tanya Mark.

"Ke rumah kakak iparmu," jawab Taeyong seadanya.

"Ne? Kakak iparku? Apa kau benar-benar akan menikah dengan dokter itu?" Mark nampak terkejut.

Taeyong menghentikan langkahnya seraya berbalik. "Jadi, kau menyuruhku untuk melawan eomma, aboeji dan haraboeji? Kau ingin melihat kakakmu ini diusir dari rumah? Begitu?"

Taeyong menghela napas kasar.

"Setelah dipikir-pikir, dokter itu tidak terlalu buruk jika dijadikan seorang istri. Aku bisa memanfaatkannya untuk suatu hal! Ah ... sudahlah, mengapa juga aku harus memberitahumu! Katakan pada eomma, aku tidur di rumah calon menantunya," ucap Taeyong lalu kembali melangkah pergi.

Ia bersiul-siul menuju basement tempat mobilnya terparkir. Suasana hatinya, cukup bagus hari ini. Diliriknya tumpukan kertas yang berada di tangannya. Ia tersenyum penuh arti.

"Bersiaplah untuk gila, sayang! Ini hukuman karena kau berani membohongi Han Taeyong!"

***

"Terima kasih telah mengantarku pulang," ucap Sena tulus pada Bang Chan.

Ya, pria itu mengantarnya pulang. Dan itu sebuah kemajuan untuk memulai hubungan mereka kembali nantinya. Jika bisa. Sena sangat berharap, itu benar-benar terjadi.

"Sama-sama!"

"Tidak ingin mampir dulu? Aku akan membuatkanmu teh," tawar Sena.

Kumohon! Mampirlah!

"Aku rasa lain kali saja. Aku ada janji dengan seseorang! Kalau begitu, aku pamit," seru Bang Chan lalu kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia melambai, kemudian tancap gas pergi meninggalkan halaman rumah Sena.

Sena balas melambai. Saat Bang Chan telah jauh, helaan napas panjang terdengar.

"Ya, mungkin lain kali dia bisa mampir!" Sena berbalik, berjalan pelan memasuki rumahnya.

Tapi, tunggu!

Ia merasakan sesuatu yang aneh. Sena menghentikan langkahnya sebentar, saat melihat sebuah mobil asing yang terlihat begitu mewah berwarna hitam terparkir di halaman depan rumahnya. Matanya menangkap logo huruf R di bemper depan. Sena mengangguk mengerti. Ia mendengkus kesal seraya melihat ke dalam rumahnya.

"Pria gila itu di sini lagi!"

Sena melangkah cepat memasuki rumahnya. Saat masuk matanya langsung disuguhi sosok pria mengerikan itu sedang duduk santai di sofanya sambil menonton Tom and Jerry dan menyemil keripik kentang. Taeyong tidak menyadari kedatangan Sena, ia terus menonton dan sesekali tertawa menertawakan film yang sedang ditontonnya.

The Real Husband || LEE TAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang