19. Good Bye

12.2K 818 29
                                    

Happy reading 😊😊

~Jodoh dan kematian adalah rahasia Tuhan.~

"AKU BILANG KELUAR DARI RUANGANKU!" bentak Taeyong pada karyawannya yang baru saja menyetorkan laporan entah apa ke padanya.

Pria itu dengan cepat meninggalkan ruangan atasannya dengan kaki gemetar. Ini pertama kalinya, ia melihat bos-nya segalak itu.

Mood Taeyong benar-benar tidak bagus beberapa hari ini. Ia tidak bisa mengontrol emosinya seperti biasanya. Ini semua akibat pertengkarannya dengan Sena.

Taeyong tidak bisa mengerti mengapa wanita itu tidak bisa menerimanya? Apa yang kurang darinya sebagai seorang pria? Dia tampan, pintar, kaya, apa sebenarnya yang membuat Sena lebih memilih si wajah kaku itu dari pada dirinya? Apa dia kurang berkharisma? Sungguh, memikirkan semua itu membuat kepalanya terasa ingin pecah.

Cinta? Tentu saja, Taeyong menyukai dan mencintai Sena. Sejak kapan? Entah, dia juga tidak tahu, sejak kapan rasa itu muncul di dalam hatinya. Yang pasti ia sekarang menyukai Sena dan takkan melepaskannya.

Taeyong merasa nyaman berada di dekat wanita itu. Ia suka menggoda Sena, membuatnya marah, melihatnya saat terlelap di sampingnya, memakan dadar gulungnya. Taeyong menyukai semua yang dilakukan Sena. Ia sangat ingin Sena terus berada di sampingnya. Seandainya, wanita itu tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya, akankah ia memilihnya?

"Han Taeyong!" panggil seseorang yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruangannya. Bang Chan.

Hye Ra sekertarisnya mengikuti di belakang pria itu---sepertinya berusaha menghalangi pria tersebut untuk masuk ke dalam ruangannya.

"Sajangnim, aku sudah mencoba ...." Hye Ra mencoba menjelaskan dengan takut-takut.

"Tidak apa-apa. Kau boleh pergi," seru Taeyong segera disetujui dengan anggukan oleh gadis itu.

Hye Ra membungkuk sopan lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan. Taeyong melihat raut wajah kaku pria itu. Tatapan tajam darinya, cukup mengintimidasi.

"Ada urusan apa kau kemari?" tanya Taeyong seraya bangkit dari duduknya.

Bang Chan melangkah mendekat lalu melemparkan tumpukan kertas yang sebelumnya berada di tangannya ke wajah Taeyong.

"Apa maksudnya ini? Kau ingin mempermainkan wanitaku?" Suara Bang Chan terdengar penuh emosi.

Taeyong melihat selembar kertas yang jatuh di lantai. Kertas itu berisi pasal-pasal kontrak kerjanya bersama Sena.

"Dari mana kau mendapatkannya?" tanya Taeyong balik menatapnya tajam.

"Kau tidak perlu tahu dari mana aku mendapatkan kontrak itu. Sekarang jelaskan padaku, apa maksud dari semua ini? Kau dan Sena adalah suami-istri?"

"Sepertinya kau sudah tahu, untuk apa bertanya lagi padaku!" Taeyong terlihat acuh.

Bang Chan menggeram marah. Ia melangkah mendekat lalu melayangkan pukulannya ke wajah Taeyong.

Buk!

"Dasar pria brengsek! Sena tak mungkin mau melakukannya jika tidak ada apa-apanya," seru Bang Chan marah.

Taeyong memegang sudut bibirnya yang berdarah. Ia tersenyum miring lalu membalas memukul Bang Chan hingga pria itu jatuh tersungkur dengan hidung berdarah.

"Dia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukannya. Berpura-pura pernah mengandung anakku, membuatku tersudut di mata keluargaku! Dia menandatangani kontrak ini dengan tangannya sendiri, kau tidak berhak mencampuri urusan ini," ujar Taeyong.

The Real Husband || LEE TAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang