~Sercecah Harapan Dari Tuhan.~
"Bo Ra!" Taeyong membelalak tak percaya dengan seseorang yang berada di hadapannya sekarang.
"Hai, Taeyong! Lama tak bertemu," sapa wanita itu sambil tersenyum menakutkan.
Taeyong bangkit seraya melangkah mundur. "Bagaimana kau bisa keluar dari dalam penjara?" tanya Taeyong dengan nada ketakutan.
Wanita itu menyeringai. "Kau tahu, itu hal yang sulit. Tapi, demi bertemu denganmu aku melakukan segala cara untuk keluar dari tempat menjijikkan itu. Apa kau tidak merindukanku? Huh? Aku sangat merindukanmu, Taeyong," ucap Bo Ra seraya bangkit dan berjalan mendekat.
Taeyong kembali melangkah mundur. Tatapan wanita tersebut membuatnya merasa terintimidasi. Perasaannya benar-benar tidak enak sekarang.
"Apa maumu? Kau tidak takut, jika polisi kembali menangkapmu?"
"Mauku? Sepertinya kau sudah tahu, untuk apa lagi aku menjelaskannya padamu?" Bo Ra terus mendekat.
"Berhenti di situ!" bentak Taeyong sambil mengacungkan payungnya ke hadapan Bo Ra.
Bo Ra tertawa getir, "Kau sepertinya takut padaku."
"Kau sudah gila!"
Tatapan Bo Ra berubah tajam. "Ya! Aku gila, karena kau dan keluargamu. O ya, jangan lupa juga dengan istrimu yang menyebalkan itu. Kau menghancurkan semua rencanaku di Beijing, memenjarakan ayahku, mencampakkanku. Bahkan, kalian tega membunuhnya di penjara. Kau berhasil membuatku menjadi sengsara. Aku harus membalas semua itu, Taeyong. Kau tidak bisa membuatku dan keluargaku seperti ini. Kau harus sadar, bahwa kekuasaanmu tidak bisa mengendalikan semuanya!"
"Sadarlah, Bo Ra! Kau dan ayahmu telah banyak melakukan kejahatan. Kalian menipu banyak orang bahkan membunuhnya. Memenjarakan kalian sebenarnya belum setimpal dengan semua kejahatan yang pernah kalian lakukan! Dan soal ayahmu, dia menusuk jantungnya sendiri saat di penjara, tidak ada yang membunuhnya," jelas Taeyong
"Tidak itu kejahatan kalian. Aku akan membalasmu, menghabisi nyawamu, lalu istrimu ...."
"Sampai kau menyentuhnya, kau akan mati di tanganku!" Ancam Taeyong serius. Raut wajahnya berubah kaku.
"Sebelum itu terjadi, kuhabisi dulu dirimu!"
"Akhh ...!"
Gerakan Bo Ra begitu gesit. Taeyong tak bisa menghindar saat pisau itu diarahkan padanya. Menusuk perutnya cukup dalam.
Bo Ra tertawa. "Itu untuk ayahku!"
Jleb!
Bo Ra kembali menusuk Taeyong. "Untuk keluargaku yang kau hancurkan!"
Darah segar mengucur deras dari perut Taeyong, bercampur dengan air hujan.
"Dan untukku yang kau campakan!" Kembali pisau itu menancap di perut Taeyong.
Pria itu jatuh terduduk di jalan, tidak mampu untuk berdiri lagi.
Belum berakhir sampai di sana, Bo Ra menyeret pria tak berdaya itu, masuk ke dalam mobil. Ia menempatkan Taeyong terbaring lemah di bangku belakang. Bo Ra duduk di bangku kemudi.
"Bertahanlah, Sayang! Semuanya akan berakhir sebentar lagi," ucap Bo Ra diselingi tawa. Ia segera melaju dengan mobil tersebut, entah kemana.
Taeyong menatap langit-langit mobilnya. Kepalanya pening, membuat pandangannya kabur untuk sesaat.
Apa aku akan mati? batinnya.
"Aku akan membuat makanan lezat, kau harus pulang lebih awal hari ini. Kau sudah berjanji padaku! Aku juga punya hadiah spesial untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Husband || LEE TAEYONG✔
Romance(Telah terbit di Cahaya Pelangi Media) My Perfect Husband Lee Taeyong telah berganti judul. Pertemuan pertama yang berawal dari ciuman mendadak lalu berlanjut ke cinta satu malam yang romantis bersama guling dan selimut. Sangat Absurd! #1- Medis 29...