2🌹

817 74 9
                                    

Mobil yang mereka tumpangi akhirnya memasuki area pekarangan luas setelah melewati pagar tinggi. Melewati jalanan dimana sisi kanan dan kirinya terdapat pohon cemara yang tersusun rapi menjulang. Tak lupa terdapat banyak lampu hias yang menghiasi jalanan. Disisi lain pula terdengar gemirisik air dari beberapa air mancur yang terpajang indah, disisi lainnya lagi banyak patung hias yang mungkin harganya selangit di pekarangan taman cantik itu.

Menyusuri cukup jauh jalanan hingga terlihat sebuah mansion mewah bercat putih. Mansion besar itu terlihat sangat indah saat terlihat dimalam hari, cahaya yang terpancar karena lampu itulah yang membuat mansion tampak berdiri megah nan indah. Dibalik kaca mobil, pria dengan bekas luka diwajahnya itu menatap mansion itu dalam hening. Tak ada yang tau apa isi pikirkannya kecuali dirinya sendiri.

Setelah beberapa menit melewati pekarangan taman luas tersebut, mobil mewah berwarna hitam itu akhirnya memasuki area garasi mansion yang tentunya juga luas. Mobil itu terparkir rapi disana diantara mobil-mobil mewah lainnya.

Setibanya di ruang tamu, pria bernama Rindou itu langsung merebahkan dirinya di atas sofa dimana di sampingnya ada kakaknya sendiri, Haitani Ran, yang sedang asik membaca koran. Di sofa hadapan Rindou juga terdapat pria bersurai putih yang sering dipanggil Koko, ia terlihat sibuk mengetik di laptop.

"Hei, kalian tau? Kakucho udah punya cewek" seru Rindou tiba-tiba membuat mereka menoleh ke arahnya.

"Beneran?" tanya Ran.

"Kenapa gak bilang ke kita-kita, Cho?" sekarang giliran Koko yang bertanya.

Mendengar pertanyaan dari mereka membuat Kakucho berdecak sebal. Apalagi dengan Rindou yang membuat pernyataan yang tidak-tidak. Dan entah datang darimana satu pria lagi dengan surai merah muda itu tiba-tiba muncul langsung mengagetkan Kakucho.

"Wahh siapa namanya Cho? Bolehlah bawa kesini" Seru pria bernama Sanzu itu sambil menyeringai. Kakucho dibuat menelan ludah kasar mendengar kalimat Sanzu. Dan jangan lupa ada satu pria lagi yang sejak tadi hanya duduk diam dengan sebatang rokok yang bertengger dibibirnya, betul, dia hanya diam saja, tidak menanggapi berita mengejutkan dari Rindou.

Setelah melihat sosok yang kini tengah menuruni tangga, pria bernama Akashi Takeomi itu dengan segera mematikan rokoknya.

"Bos udah datang" ucap Takeomi singkat.

Semuanya diam menunggu sosok pria itu turun. Akhirnya pria yang mereka panggil bos itu ikut duduk disofa, terlihat tak peduli dengan kegaduhan yang barusan terjadi.

Bos yang mereka sebut adalah pria bersurai putih pendek. Mempunyai tatapan tajam dengan iris mata hitam kelam, mukanya terlihat bengis walaupum ekspresinya datar, seperti ingin membunuh orang. Seketika suasana hening beberapa saat sebelum ia sendiri yang membuka suara.

"Siapa lagi bajingan kali ini?"

Seakan tau apa yang ditanyakan bosnya, Ran langsung menjelaskan siapa yang dimaksud. "Penghianat yang akan kita habisi selanjutnya bernama Yamada Kenzo. Rin, perlihatkan fotonya."

Sesuai permintaan sang kakak, Rindou langsung membuka tablet yang ia genggam sedari tadi. Lalu ia perlihatkan satu foto itu.

"Pria ini punya rambut berwarna hitam hampir sebahu, tubuhnya tidak terlalu tinggi atau bisa dibilang pendek, eh.." ucapan Rindou terhenti, sebab tersadar dengan perkataannya sendiri yang bisa menyinggung bosnya. Ia menelan ludah.

"Lanjutkan." seru singkat si bos, terlihat tak peduli.

"Ekhem...dan yang menjadi ciri khasnya ada tato berbentuk 'bintang' dipunggung tangan kanannya" lanjut Rindou.

"Cih, beraninya dia main-main sama Bonten" Ujar Sanzu dengan raut wajah sangat kesal tapi pria itu tersenyum. Tersenyum ingin segera membunuh orang yang akan menjadi sasaran mereka kali ini.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang