Mengemudi dengan kecepatan tinggi, Kakucho menyapu jalanan dengan wajah gelisah dan cemas. Tak sekali ia mengumpati seorang bajingan yang akan menyebabkan masalah kali ini. Sungguh tak menyangka jika surat yang mereka dapat dari pagi tadi adalah surat peringatan dari musuh mereka yang bernama Hanma. Musuh yang mereka kira sudah lenyap ternyata masih berkeliaran di bumi.
Mungkin itu hanya surat iseng darinya, tapi firasat Kakucho benar-benar tidak bagus. Dengan kata lain ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu dengan gadis itu hari ini. Hingga ia memilih untuk menyusulnya saja.
"Tidak...tidak tidakkk!!!"
"Kenapa aku sangat lengah, padahal bajingan itu masih hidup."
Kakucho tau sekali bahwa kejadian di pesta pertunangan kemarin sangat berdampak buruk bagi Senju. Apalagi ia berhadapan langsung dengan Hanma. Pria bajingan itu pasti menyimpan dendam yang kuat kepada Senju.
"Senju... apakah dia baik-baik saja... semoga dia baik-baik saja..." Racaunya panik. Kakucho segera melaju menyusul Senju. Ia tidak ingin gadis itu kenapa-kenapa.
"Eh? Ini? Kenapa berhenti?" Kakucho refleks memukul setir kemudi cukup keras.
"SIALL!!" Teriaknya.
Kesialan memang ia dapatkan hari ini, ketika mobilnya tiba-tiba mogok ditengah jalan. Ia mengepalkan tangannya kuat menahan amarah. Namun ia sangat putus asa, ia menundukkan kepala di setir mobil. Ia pun mulai terisak.
"Maafkan aku...Senju.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sen...ju...." Dengan langkah kaki lunglai ia berjalan menghampiri gadis itu yang kini terbaring di jalan. Melihah wajah gadis itu yang kini berlumuran darah akibat benturan keras di kepalanya. Itu sangat mungkin terjadi jika tiba-tiba saja sebuah mobil melaju kencang kearahnya. Terlihat keadaan mobil itu yang kini menabrak tiang jalan.
Mikey bersimpuh lutut disamping gadis itu. Ia belum bisa mencerna pemandangan didepannya sekarang. Kepalanya terasa pusing dan badannya serasa bergetar. Meskipun begitu, ia membawa gadis itu kedalam dekapan hingga baju dan tangannya ikut berlumuran darah. Selintas ia teringat kejadian masa lalu saat kejadian adik perempuannya tiada.
Ia berteriak. Meracau ditengah orang-orang yang mengerumuni mereka. Seakan meminta tolong, seakan berharap ini hanyalah sebuah mimpi, tapi kenyataannya kondisi tubuh Senju sangat terasa jelas. Ia merutuki dirinya demi karena tidak bisa menyelamatkan gadis itu.
Ia benar-benar tak menyangka dengan apa yang terjadi. Dan hatinya tiba-tiba sangat sesak sekali tak kuasa melihat gadis itu dalam kondisi ini.
"Senju.."
Kini ia melihat Sanzu berdiri didepannya. Melihat dengan wajah kalut. Ternyata Sanzu masih disini setelah mengantar Senju, sebab kejadiannya begitu cepat.
"Apa yang terjadi???" Ucapnya syok, hingga nada yang keluar dari mulutnya terdengar gemetar. Lalu tersadar jika adiknya memang terbaring berlumuran darah di dekapan Mikey.
"Senju!!"
Sanzu ikut menghampiri mereka dengan cemas melihat kondisi Senju. Sungguh mirip dengan bayangan yang ia lihat di mimpinya semalam. Hal menakutkan yang tidak ingin terjadi malah menjadi nyata di depan matanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You || Maisenju
RomanceBagaimana tanggapan Senju mengenai Bonten? Apakah ia bisa menerima lingkungan itu? Apakah hal baru akan datang kepadanya? (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey Bonten x Senju Au WARNING⚠️ - TYPO - OOC - HARSH WORDS - Kata tidak baku - Penandaan kata ti...