12🌹

375 55 46
                                    

"Apa aku harus pakai ini?"

"Iya Nona, ini permintaan dari Tuan Sanzu."

Usai memakai riasan di wajah, Senju mengamati potret dirinya pada pantulan cermin. Mengamati seluruh penampilannya dari atas sampai bawah. Style make up yang tidak biasa ia gunakan, terlihat begitu dewasa dimatanya. Pakaian ini, dress selutut berwarna hitam pekat yang sedikit terbuka di bagian dada dengan bahu terekspos, membuatnya sedikit tidak nyaman. Juga parfum yang ia gunakan sungguh menyengat, mungkin dari jarak sepuluh meter sudah tercium baunya. Terlihat begitu berbeda, mengingatkan Senju kepada wanita-wanita simpanan kriminal yang pernah ia lihat di serial drama kesukaannya.

Eh tunggu, kenapa ia harus memakai wig?

Karena itu semua adalah perintah Sanzu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tidak masalah, Senju akan melakukan semua perintah kakaknya untuk kali ini. Memang ini tugas yang harus ia lakukan. Mendapat sedikit kepercayaan Sanzu sudah membuat Senju senang. Mungkin setelah ini hubungan mereka akan membaik seiring berjalannya waktu. Tunggu saja, Senju pasti akan mendapatkan Sanzu kembali.

Tepat seperti sekarang ia telah turun dari mobil. Yang kini berhenti di sebuah mansion mewah. Sedikit bingung kenapa mansion itu ada di daerah kurang berpenduduk, seperti yang Senju ketahui jika perjalanan dari hotel tempat mereka menginap memakan waktu tiga jam. Dan itu melalui hutan yang lumayan lebat. Bisa dibilang mansion ini terletak di tengah-tengah hutan.

Beruntung sekali riasannya tidak lecet. Sebelum melangkah, Senju menarik napas terlebih dahulu beberapa kali. Bohong jika ia tidak gugup karena ini misi pertamannya selama bekerja di Bonten. Ia tetapkan hati agar yakin menjalankan misi ini dengan baik. Dan gadis itu mulai melangkah masuk. Berencana menyusul para rekannya yang telah hadir lebih dulu.

Beberapa mobil mewah sudah terparkir rapi di halaman mansion yang indah nan megah ini. Hampir sebesar mansion milik Bonten. Namun sama saja, hawanya tetap kaya.

Suasana yang ramai. Dengan nuansa elegan dan banyak ornamen-ornamen mewah melengkapi pesta. Musik mengalun lembut memasuki rungu membuat tamu yang hadir sangat menikmati acara. Juga satu-satu tamu yang mulai berdatangan disambut dengan baik dan ramah. Dilihat dari penampilannya saja, sudah pasti dari kalangan orang terpandang, pejabat, dan yang lain dimana mereka tidak bisa diremehkan sama sekali.

Senju dibuat menelan ludah ketika memperhatikan suasana langka yang jarang ia temui. Sangat luar biasa. Ini hanya acara pertunangan tapi kesannya seperti pesta kerajaan. Senju sungguh dibuat terpesona tanpa tau jika kedatangannya sendiri membuat orang lain juga ikut terpesona melihat dirinya.

"Hoho Tuan Sano, terima kasih sudah datang. Aku merasa terhormat dengan kedatangan kalian kesini." Sambut tuan rumah yang menghampiri pemimpin Bonten dengan hangat. Si direktur sendiri yang melaksanakan acara pertunangan putri semata wayangnya, secara bergantian menjabat tangan para petinggi Bonten. Tanpa tau jika mereka akan merencanakan sesuatu kepadanya.

"Hei Diana, kesini sebentar."

Mendengar panggilan sang ayah, wanita bernama Diana itu menghampiri mereka. Menggandeng tangan pasangan yang akan menjadi tunangannya kelak, ia kemudian menjabat tangan para petinggi Bonten untuk saling menyapa.

"Tuan Sano, terima kasih sudah datang." sapanya ramah.

Mikey hanya membalas dengan anggukan. Jangan lupa jika calon tunangan Diana ikut berjabat tangan dengan mereka.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang