"Apa gue beneran harus pakai ini?"
"Iya Nona Senju, ini permintaan dari Tuan Sanzu."
Usai memakai riasan di wajah, Senju mengamati potret dirinya pada pantulan cermin. Mengamati seluruh penampilannya dari atas sampai bawah. Style make up yang tidak biasa ia gunakan, terlihat begitu dewasa dimatanya. Memakai wig yang tergerai panjang menghiasi pucuk kepala. Pakaian ini, dengan balutan dress sepaha berwarna merah pekat yang sedikit terbuka di bagian dada dengan bahu terekspos. Lekuk tubuhnya terlihat begitu jelas, membuatnya sedikit tidak nyaman karena tak terbiasa memakai pakaian seperti ini. Juga parfum yang ia gunakan sungguh menyengat, mungkin dari jarak sepuluh meter sudah tercium baunya. Penampilannya terlihat begitu berbeda, mengingatkan Senju kepada wanita-wanita simpanan kriminal yang pernah ia lihat di serial drama kesukaannya.
Dan itu semua adalah perintah Sanzu.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak masalah, Senju akan melakukan semua perintah kakaknya untuk kali ini. Memang ini tanggung jawab yang harus ia lakukan. Mendapat sedikit kepercayaan Sanzu sudah membuat Senju senang. Mungkin setelah ini hubungan mereka akan perlahan membaik. Tunggu saja, Senju pasti akan mendapatkan Sanzu kembali.
Tepat seperti sekarang, ia telah turun dari mobil. Yang kini berhenti di sebuah mansion mewah. Sedikit heran kenapa mansion itu ada di daerah kurang berpenduduk. Seperti yang Senju ketahui jika perjalanan dari hotel tempat mereka menginap memakan waktu dua jam untuk sampai kesini. Dan itu melalui hutan yang lumayan lebat tak berpenghuni. Bisa dibilang mansion ini benar-benar terletak di tengah-tengah hutan.
Beruntung sekali riasannya tidak lecet selama perjalanan yang cukup panjang itu. Sebelum melangkah, Senju menarik napas terlebih dahulu. Bohong jika ia tidak gugup karena ini misi pertamanya selama bekerja di Bonten. Ia yakinkan diir agar yakin menjalankan misi ini dengan baik. Dan Senju mulai melangkah masuk ke dalam mansion. Berencana menyusul para rekannya yang telah hadir lebih awal.
Beberapa mobil mewah sudah terparkir rapi di halaman mansion yang indah nan megah ini. Hampir sebesar mansion milik Bonten. Namun sama saja, vibes-nya tetap kaya.
Suasana yang ramai. Dengan nuansa elegan dan banyak ornamen-ornamen mewah melengkapi pesta. Musik mengalun lembut memasuki rungu membuat tamu yang hadir sangat menikmati acara. Juga satu-satu tamu yang mulai berdatangan disambut dengan baik dan ramah. Dilihat dari penampilannya saja, sudah pasti dari kalangan orang terpandang, pejabat, dan yang lain, dimana mereka tidak bisa diremehkan sama sekali pangkatnya.
Senju dibuat menelan ludah ketika memperhatikan suasana langka yang jarang ia temui sekarang. Sangat luar biasa. Ini hanya acara pertunangan tapi kesannya seperti pesta kerajaan. Senju sungguh dibuat terpesona tanpa tau jika kedatangannya sendiri membuat orang lain juga ikut terpesona melihat dirinya.
"Hoho.. Tuan Sano, terima kasih sudah datang. Aku merasa sangat terhormat dengan kedatangan Anda disini." Sambut tuan rumah yang menghampiri pemimpin Bonten dengan hangat. Si direktur sendiri yang melaksanakan acara pertunangan putri semata wayangnya, secara bergantian menjabat tangan para petinggi Bonten. Tanpa tau jika mereka akan merencanakan sesuatu kepadanya.
"Hei Diana, kesini sebentar."
Mendengar panggilan sang ayah, wanita bernama Diana itu menghampiri mereka. Menggandeng tangan pasangan yang akan menjadi tunangannya kelak, ia kemudian menyalami para petinggi Bonten untuk saling menyapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You || Maisenju
RomansaBagaimana tanggapan Senju mengenai Bonten? Apakah ia bisa menerima lingkungan itu? Apakah hal baru akan datang kepadanya? (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey Bonten x Senju Au WARNING⚠️ - TYPO - OOC - HARSH WORDS - Kata tidak baku - Penandaan kata ti...