Hari baru, suasana baru, kisah baru.
Tak terasa sebulan telah berlalu, Senju menjalani hari-harinya dengan damai. Telah dinyatakan sembuh total dari cidera, ia kemudian dapat kembali bekerja.
Dengan wajah cerah, secerah mentari pagi ini. Senju berjalan dengan santai. Sesekali bersenandung ria. Apalagi mengingat jika kakak keduanya telah kembali disisinya. Dari sekian drama dan keributan, akhirnya Haruchiyo atau biasa dikenal dengan nama Sanzu, pria itu telah berbaikan dengan Senju.
Sekarang, Senju tengah berjalan di koridor menuju ruangan Mikey sambil membawa beberapa dokumen titipan Koko. Koko menyuruhnya untuk mengantar itu kepada Mikey agar ditandatangani.
Senju masih bekerja di Bonten. Bukan di tempat lain. Ia ingat sekali saat Sanzu memohon-mohon kepada Takeomi agar dirinya tetap tinggal disini. Tentu gadis itu sangat terharu melihat upaya Sanzu. Sangat membuktikan jika kasih sayang Sanzu masih ada untuknya.
Mengingat semua itu membuat Senju ingin menitikkan air mata. Tapi sekarang bukan waktunya untuk itu, sebab dirinya harus tetap fokus bekerja di markas mafia ini. Sebenarnya enggan menyebutkannya mafia, tapi mau bagaimana lagi, itulah kenyataan. Senju menggeleng cepat untuk mengusir kata itu dari dikepalanya. Lantaran ia sudah sampai di depan ruangan Mikey.
Memutar gagang pintu, Senju sudah menyiapkan kalimat untuk menyapa ramah bosnya yang kini bisa dibilang telah berjasa di hidupnya. Kemudian melakukan tanggung jawab menyerahkan dokumen ini dan kembali bekerja seperti biasa.
Pintu dibuka oleh Senju.
"Selamat pagi, bos- "
Mata Senju membelalak bulat, terkejut bukan main. Ia mematung sesaat. Karena masih tersadar, gadis itu kembali menutup pintu dengan cepat. Walau keringat sudah membasahi dahi dan wajah memerah sebab apa yang ia lihat barusan.
"Masuk" satu kata terdengar dari dalam. Mikey menyuruh Senju untuk masuk.
Senju menelan ludah. Ia kembali membuka pintu secara perlahan.
Terlihat Mikey tengah berdiri di dekat meja kerja. Memegangi ponsel ditelinga, sibuk berbicara dengan seseorang ditelepon.
Apa yang Senju lihat tetap sama. Mikey yang hanya memakai handuk dipinggang dan satu handuk kecil yang bertengger dilehernya. Senju dapat menyimpulkan jika Mikey baru saja selesai mandi. Wajar, karena kamar Mikey terhubung dengan ruang kerjanya. Jadi Senju secara tak sengaja bertemu Mikey dalam bentukan seperti itu.
"Kemari, aku tak akan memakanmu" Mikey meletakkan ponselnya di atas meja setelah menutup telepon tadi. Mikey sadar dengan kehadiran Senju yang bertingkah kaku saat melihatnya.
Senju menuruti perintah Mikey. Langkahkan kakinya dengan kepala sedikit menunduk berusaha tidak salah fokus. Siapa yang tidak akan begitu jika Mikey mempertontonkan dada bidang dan tubuh sixpack miliknya. Rambut yang sedikit basah dan hanya handukan. Padahal Senju juga pernah melihat Takeomi sama persis seperti Mikey sekarang. Tapi rasanya berbeda sekali. Sampai-sampai pipinya rasanya ikut memanas.
"Ini bos dokumen dari Koko, tolong tandatangani" Senju menyerahkan lembaran itu dengan hati-hati. Sembari pandangannya ia alihkan ke tempat lain. Asal jangan melihat Mikey.
Mikey yang sadar dengan tingkah aneh gadis itu, mengerutkan kening.
"Kau kenapa?" Senju tersentak kaget ketika Mikey bertanya. Mau tak mau ia harus menoleh lagi ke Mikey.
"A-aku gak kenapa-napa kok bos" jawab Senju terbata-bata dengan senyum dipaksakan.
Mengabaikan ucapan Senju, Mikey mulai memeriksa dokumen yang gadis itu berikan. Merasa ada yang kurang dari dokumen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You || Maisenju
RomanceBagaimana tanggapan Senju mengenai Bonten? Apakah ia bisa menerima lingkungan itu? Apakah hal baru akan datang kepadanya? (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey Bonten x Senju Au WARNING⚠️ - TYPO - OOC - HARSH WORDS - Kata tidak baku - Penandaan kata ti...